Raka bergegas memasuki rumah ingin melihat keadaan Anala. Ia sudah dapatkan cerita singkat dari sang isteri tadi lewat telepon sekaligus disuruh jemput dokter yang pernah membantu Anala dulu, namun karena tadi sedang berada dalam kondisi yang memang tidak bisa ditinggalkan, jadi ia hanya bisa menyusul untuk pulang sekarang.
"Sayang, gimana Anala!?" tanya Raka saat mendapati sang isteri keluar dari kamar sang puteri dan wajahnya juga terkejut dengan kehadirannya.
"Mas..,"
"Aku mau lihat Anala."
"Eh jangan!" dengan cepat Zizi menarik tangan sang suami agar tidak langsung menuju kamar putri mereka itu.
"Kenapa jangan?"
"Anala baru aja bisa tenang, biarin dia sendiri dan istirahat dulu. Ia sangat kelelahan. Kita cerita di ruang tengah ya?"
Raka hanya mengangguk setuju dan mengikuti langkah sang isteri hingga akhirnya duduk berdampingan di sofa.