"Mama... ini apa?" tanya Aqila sambil menangis. Dia melihat cairan bening yang sangat banyak. Mengucur tanpa bisa ditahan.
"Ini ketuban Aqila, lho bukannya sekarang belum waktunya kamu melahirkan Aqila? kenapa ketubannya sudah pecah?" Arumi merasa kebingungan. Dia langsung mengambil tas perlengkapan untuk melahirkan yang untung saja sudah disiapkan Arumi sejak kandungan Aqila masuk usia delapan bulan.
Rayyan dan Firman datang kemudian. Mereka juga panik melihat lantai yang basah di bawah Aqila. Spontan Firman masuk, lalu menggendong Aqila.
"Hei... kamu siapa? berani-beraninya gendong aku!!" teriak Aqila saat Firman menggendongnya. Laki-laki itu tidak menggubris. Fadhil atau yang dikenal Aqila sebagai Firman, tetap menggendong Aqila dengan setengah berlari. Karena dia tidak mau Aqila kenapa-napa. Dia langsung memasukkan Aqila ke dalam mobilnya. Diikuti oleh Arumi dan Rayyan yang ikut serta bersama mereka.