Rayyan bersiap untuk berangkat ke Bandung keesokan harinya, setelah menginap semalam di rumah sakit. Dia menemani Yudha berbincang. Ocehan tentang Ferdy dan Silvi hanya dia dengarkan. Meski rasanya sesak. Karena Ayahnya begitu senang dengan penderitaan yang dialami oleh anaknya Ferdy yang tidak lain adalah Arumi.
Saat Yudha tidur, Rayyan membisikkan permohonan restu pada Ayahnya untuk menikahi Arumi. Meski Yudha tidak mendengar. Ia yakin ini adalah yang terbaik. Tidak ada maksud membohongi ayahnya. Posisinya memang serba sulit. Ingin sekali ia jujur tapi keadaan Yudha tidak memungkinkan dia untuk jujur. Rayyan memiliki dua tanggung jawab besar terhadap orangtua dan keluarganya sendiri. Ia yakin Allah maha mendengar niat baiknya. Dan semoga di kemudian hari tidak akan ada masalah yang membuat semuanya berantakan.