Chereads / Unperfect Wedding / Chapter 3 - 2. Dan semua seperti yang dia inginkan.

Chapter 3 - 2. Dan semua seperti yang dia inginkan.

"Ahk, kau datang dalam waktu yang singkat. Dan lagi, sepertinya sahabatku benar-benar mengirimkan gadis yang sempurna," ujar Yi Zen menatap minat Liu Xi.

Dengan gerakan cepat Yi Zen meraih tangan Liu Xi dan membawanya masuk ke dalam kamarnya. Liu Xi berteriak takut dan berusaha melepaskan diri. Melakukan perlawanan dengan sekuat tenaga. Berteriak, atau memohon dengan penuh iba. Namun pria yang tak ia kenali itu hanya tersenyum penuh nafsu dengan memandang secara fulgar ke setiap lekukan tubuhnya. Ia mulai menangis karena mulai mengerti hal yang pria itu inginkan.

"Jangan jual mahal! Kau tahu aku mampu membayarmu! Tentu, berapapun yang kau mau!"

"Tidak, kau salah orang. Aku bukan wanita yang kau tunggu! Kumohon, Tuan. Lepaskan aku," isakan tangis itu kian deras. Saat langkah pria itu kian mendekat.

Liu Xi mencoba berlari namun pria itu menangkap tangannya cepat. Melemparkan tubuhnya di atas tempat tidur hingga membuat seluruh harapannya seakan runtuh.

"Aku mulai bosan dengan gaya yang kau suguhkan!"

Tanpa banyak kata Yi Zen merebahkan tubuh Liu Xi dengan paksa. Menindih tubuh Liu Xi dan mencium bibir gadis itu secara paksa. Ciuman itu terlalu cepat hingga Liu Xi tak dapat menolak meski ia berusaha mendorong tubuh Yi Zen. Namun itu bukan saat yang tepat untuk berpikir. Ia harus keluar dari sini secepatnya.

"Puaskan aku," perintah Yi Zen dingin.

Liu Xi memaki. Perintah itu terdengar tak menerima bantahan dengan tatapan tajam yang membara. Ia berani bersumpah, selama ia hidup, ini adalah pertama kalinya ia bertemu dengan pria ini. Namun pria ini seakan ingin meremukkan tubuhnya hanya dengan tatapan matanya.

Berusaha melepaskan tubuhnya dari kungkungan tangan Yi Zen. Berkali-kali ia menyumpah dan berkata kasar. Hingga kakinya menendang pangkal paha Yi Zen keras. Yi Zen terguling dan mengerang sakit. Kesempatan itu Liu Xi gunakan untuk melarikan diri. Namun, belum jauh Liu Xi melangkah, Yi Zen sudah menarik tangan Liu Xi keras.

"Beraninya kau menendangku jalang!"

"Aku bukan wanita penghiburmu! Kau benar-benar salah orang! Tolong, biarkan aku pergi Temanku menungguku. Aku--"

Plakkk!

Satu tamparan di pipi kiri itu terdengar keras. Mendengar alasan itu semua, mata Yi Zen benar-benar gelap. Ia berpikir, wanita di hadapannya ini tengah menolaknya? Dan hal itu membuat emosinya memuncak! Kini ia bahkan menjambak rambut Liu Xi dan menatap mata Liu Xi yang telah basah oleh air mata.

"Apa kau tak diajarkan cara memuaskan pelangganmu?"

Liu Xi menggeleng. "Kumohon, biarkan aku pergi. Aku bukan wanita-"

Plakkk! Lagi-lagi Yi Zen menampar Liu Xi.

"Tidak sebelum kau memuaskan aku!"

Liu Xi berusaha melepaskan diri dengan menggigit tangan Yi Zen. Yi Zen berteriak sakit hingga harus menghempaskan tubuh Liu Xi hingga kepala Liu Xi membentur meja. Hingga akhirnya Liu Xi pingsan!

Yi Zen tersenyum. Mengangkat tubuh Liu Xi dan merebahkannya di tempat tidur. Menatap tubuh Liu Xi dengan mata berkilat. Tanpa banyak kata, Yi Zen melepas semua pakaiannya dan mulai menghampiri tubuh Liu Xi. Menyentuh tubuh Liu Xi lembut dan mulai melepaskan semua pakaian Liu Xi. Mata Yi Zen kembali berkilat saat menatap tubuh tubuh gadis itu mulus tanpa sehelai pakaian apapun.

"Oh, dia benar-benar sempurna."

Yi Zen mulai menyentuh setiap lekukan tubuh Liu Xi. Rasa yang ia tahan dari tadi membuatnya pusing hingga Yi Zen tak lagi dapat mengendalikan dirinya. Kebutuhannya menuntut sesuatu agar ia terpuaskan. Bahkan ia tak akan memperlakukan Liu Xi dengan lembut. Ia tak sanggup lagi menahannya. Pengaruh obat sungguh luar biasa.

Yi Zen mencium bibir Liu Xi lembut. Namun kemudian ciuman itu berubah panas dan menuntut. Semua telah berada di posisinya hingga akhirnya Yi Zen menyatukan tubuhnya dengan Liu Xi. Lagi, ia mengerutkan kedua alisnya saat menyadari sesuatu.

"Dia masih perawan?"

Yi Zen tersenyum senang saat mengetahui bahwa ia adalah yang pertama. Namun nafsunya yang tak lagi bisa di tahan membuatnya tak lagi mempedulikan itu semua. Ia terus bergerak untuk mencapai pelepasan yang mengganggunya. Hingga akhirnya tubuhnya ambruk di samping tubuh Liu Xi saat pelepasan itu telah ia dapatkan.

"Dia benar-benar mengirimkan seseorang yang luar biasa," ujar Yi Zen puas.