Max mendekatkan wajahnya pada Ell, semakin dekat dan lebih dekat.
Apa maksud bapak?? Ell mendorong Max.
"Ellena Shin kenapa kamu begitu cepat melupakanku." Ujar Max dengan wajah sendunya.
Siapa yang bapak maksud, kita baru saja bertemu tapi kenapa bisa seperti itu!
Ell beranjak pergi dari ruangan Max dengan penuh rasa kesal.
Siapa dia kenapa bisa bertindak sesuka hati, apa aku mirip mantan pacarnya, bisa-bisanya memperlakukan karyawan seperti itu!! gumam Ell yang begitu kesal atas perlakuan Max.
______*
"Kediaman Robert Lee"
Robert kapan kamu akan menikahi Marry! ucap sang ibu
"kenapa mama begitu mengatur kahidupanku, apa mama ingin kehidupan rumah tanggaku sama seperti adiknya papa!!" tegas Robert sambil menutup layar laptonya.
Robert mama hanya ingin yang terbaik untukmu, demi masa depan perusahaan dan semua bisnis-bisnis kita.
"ma cukup, cukup mama setir kehidupanku."
Robert ingat kamu itu anak mama!! bentak sang ibu dengan nada membentak.
Kamu mau kemana lagi Robert, tidak bisakah kamu berdiam di rumah ini! tegas sang ayah.
"pa mulai hari ini aku akan tinggal di apartemen."
Apartemen?? kamu jangan gegabah Robert, apa kurang segala hal di rumah ini??teriak ibu Robert yang tak menyetujui keputusan Robert.
"Maaf pa, ma! aku punya kehidupanku sendiri!"
Robert!! teriak ibunya lagi.
Kamu lihat saja apa yang akan mama lakukan terhadap Ellena si perempuan tidak tahu malu itu!
"Ma, apa maksud mama??"
Hmmp... tersenyum jahat.
Kamu akan tahu sendiri akibatnya jika berani menentang mama dan papa yang telah membuatmu seperti sekarang ini.
"Sudahlah!!!" Robert beranjak pergi dari kediaman orang tuanya.
Dalam perjalanan Robert begitu gelisah, tak tahu harus kemana lagi, semua terlihat begitu menyesakkannya.
"Ellena dimana kamu sekarang, aku sangat merindukanmu!!"
Robert yang merupakan sosok pria berwibawa dalam segala hal kini mulai menunjukkan sisi lemahnya sebagai seorang pria yang sedang jatuh cinta dan kecewa karena cinta.
"Perusahaan S"
"Permisi saya ingin bertemu dengan Sham!!"
Robert yang baru saja tiba di sebuah perusahaan tempat Sham bekerja.
Silakan duduk pak, saya akan memanggil pak Sham. Ucap seorang pegawai kantor tersebut.
Robert duduk menunggu kehadiran Sham.
Pak Robert... sapa Sham sambil menarik napasnya dan mencoba untuk tetap tersenyum.
"Sham langsung intinya saja!!"
Iya silakan pak Robert, anda memang begitu sama seperti dulu.
"Apa hubunganmu dengan Ellena?"
Pertanyaan tersebut sontak membuat Sham begitu terkejut
Apa maksud anda?? tanya Sham
"sudahlah jangan basa basi, lebih baik langsung beritahu!" tegas Robert dengan wajah yang tak sabaran.
Aku dan Ellena hanya teman biasa dan--- Sham menceritakan kedekatannya bersama Ellena hanya sebatas teman biasa.
"jadi begitu, jadi saya sudah salah paham pada Ellena."
Iya tolong bahagiakan Ellena jika kalian memang saling mencintai. Pinta Sham.
"itu adalah urusanku!!" Robert pun segera beranjak dan ingin segera menemui Ell.
«Aku pun tak tahu di mana Ellena saat ini berada, apartemennya pun kini sudah pindah!!"
Berusaha mencari keberadaan Ell, namun belum juga menemukan titik terang dan kini Robert masih dilanda rasa dilema.
**
"Saya ingin Ellena Shin menjadi sekretaris saya!" pinta Max pada Jems.
Emm baik bos, tapi alangkah baiknya jika kita minta persetujuan Ell atas—
"sudah kamu kerjakan saja tugasmu, nanti kamu juga akan mendapatkan bonus atas hasil kerja kerasmu!"
Wah bos terimakasih banyak!!
"Hmmm ternyata begitu saja pertahanannya setelah mendengar kata yang berhubungan dengan uang."
"Iya Ellena, tolonglah kamu mau yah! ujar Jems dengan nada memohon agar Ell mau menyetujui perubahan jabatan tersebut.
Tapi kenapa harus aku kak? tanya Ell heran.
"iya karena hanya kamu yang begitu berbakat, sudah begitu saja alasannya."
Hah entahlah terserah kakak.
"iyaa Ell tenang saja bonus kita telah menanti," ujar Jems sambil tersenyum.
Dasar kak Jems mata duitan, tak disangka wajah tampannya telah menipu para wanita namun isi pikirannya hanyalah uang dan uang!! gumam Ell dalam benaknya
"Ellena nanti malam akan ada pertemuan saya berharap kamu mempersiapkan diri." Ucap Max dengan sambil tersenyum kecil
Baik pak. Jawan Ell dengan singkat.
"Kediaman Ellena"
Sebuah apartemen dengan gedung bertingkat, dan Ellena tinggal tepatnya di lantai dasar apartemen tersebut.
Sudah siap, begini saja. Setelah bersiap Ell berjalan dari apartemen menuju area droff of mobil.
Max tengah menikmati kopi hangatnya di sebuah café yang berada di samping apartemen kediaman Ell.
"Oke kita berangkat!!"
Supir bapak kemana? tanya Ell yang heran melihat Max tidak biasanya menyetir sendiri.
"Ohh nanti akan sangat mengganggu."
Max menyetir dengan serius tanpa bicara sepatah kata pun.
Kita mengadakan pertemuan di sini! ujar Ell sembari memandangi sekitar yang terlihat suasana hening di sebuah resto keluarga.
"iya betul Ellena Shin, hanya kita berdua." Max memandangi Ell sambil tersenyum hangat.
Apa maksud bapak?
"Sudahlah duduk."
"Mas mas," Max memanggil seorang pelayan.
"Saya ingin menu yang selalu recommended di sini dua yah!"
Baik pak silakan ditunggu.
"Ellena aku akan membantumu mengingatku!!"
Jujur saya tidak mengerti apa yang sebenarnya bapak maksud dengan orang yang bapak kenal!
"tentu kamu tidak akan mengingatku Ellena."
Sedang menikmati makan malam bersama.
Wah wahh hebat yah sudah menemukan pria kaya yang baru! ucap seorang wanita yang muncul dihadapan Ellena.
Marry!! ucap Ell terkejut.
Iya Ellena, kebetulan sekali yah kita bertemu di sini... ucap Marry dengan nada sinis.
Ahh iya Marry… Ell mencoba tetap tersenyum.
Ohh ia aku bersama calon suamiku.
Muncul seorang pria yang sangat ia kenal.
Bang Robert!! Ell terkejut hingga melepaskan sendok dan garpu dari tangannya.
"Kamu!!" Robert terbelalak saat melihat wanita pujaannya bersama pria lain.
Sayangku, kebetulan banget yah!! Marry merangkul mesra Robert dihadapan Ellena, sementara Robert terlihat begitu menahan amarahnya dan rasa cemburunya.
"ohh maaf jika kehadiran kami mengganggu kalian, silakan nikmati."
Robert pergi begitu saja dari hadapan Ellena.
Ellena terlihat murung dan terus memandangi Robert yang kini bersama Marry.
"Kenapa Ellena?" Max menyentuh pipi Ell
Ahh sorry pak, Ell menepis tangan Max darinya.
"Ahh sorry!!
"Siapa pria itu kenapa Ellena terlihat begitu sedih saat pria itu pergi, apa aku harus mencari tahu..." gumam Max saat melihat ekspresi sendu Ell.
***