Chereads / Please, stay here / Chapter 18 - Part 17: Merindukanmu yang dulu

Chapter 18 - Part 17: Merindukanmu yang dulu

"Semua terasa begitu menyesakkanku, biarlah batin dan jiwa ini tenang untuk sejenak," gumam Ellena dalam benaknya dengan penuh kepiluan.

Ellena terus berdiam diri tanpa ingin berbicara sepatah kata pun seusai makan malam bersama Max di sebuah resto.

"Ellena, kenapa wajahmu terlihat begitu murung setelah bertemu dua pasangan tadi?" tanya Max sambil menyetir mobil.

Tidak pak, hanya saja saya malam ini kelelahan. Balas Ell sambil memandang ke luar kaca mobil.

"Oh yaa.. tapi kenapa kamu tidak seperti awal kita datang?"

Mungkin saya hanya kelelahan pak...

"Okee Ellena, istrahatlah besok kamu akan banyak job." Ucap Max sambil tersenyum kecil.

Baik pak. Ell berjalan menuju apartemen barunya.

Arghh... merebahkan diri di atas kasur.

Kenapa harus bertemu bang Robert dan juga Merry??? Ell memeluk guling lalu mulai

mengistirahatkan dirinya.

Keesokan harinya…

Selama pagi pak Max... sapa para karyawa.

"iya pagi, semangat bekerja semuanya.." ujar Max.

"Wahh pak Max selalu tampan seperti biasanya, coba lihat bentuk fisik sempurna..." bisik para pegawai yang juga terdengar oleh Ell.

"Hmm orang-orang disini sungguh aneh!!" tegas Jems.

Aihh pak Jems kok gitu sih... anak kecil mah minggir sana!

"Ahh terserah kalianlah!" Jems pun melanjutkan pekerjaannya.

Drrttt… ponsel Ell terus bergetar.

Hmm siapa sih iseng banget!! gumam Ell sambil menyentuh layar ponsel lalu membuka pesan.

"akhir pekan tolong luangkan waktu untuk makan malam bersamaku…" Max.

Ahh.. Ell kembali melanjutkan pekerjaannya.

Kalau aku merespon pak Max, entah apa nanti jadinya... gumam Ell yang dilanda kebingungan.

Jauh dari dalam lubuk hati Ell sebenarnya masih sangat mencintai Robert, walau kini Robert telah bersama wanita lain namun Ell sadar itu bukan keinginan Robert.

Apa yang harus aku lakukan sekarang, sudah terlalu sulit perjalanan cintaku bersama

bang Robert tapi kenapa sekarang aku bahkan tak berhak bersamanya. Gumam Ell dalam benaknya.

"Jems kamu tahu kan bagaimana usaha agar bisa masuk perusahaan ini dan bisa bertemu

dengan Ellena! " Tukas Max.

"Iya bos!!" balas Jems sambil menggaruk kepala karena tak tahan dengan sikap Max yang cukup arogan.

"aku serius… kamu temanku jadi tolong bantu aku ya ya.." Max merangkul Jems yang

merupakan kerabatnya.

Aduhh bosku, Ell itu perempuan yang cukup sulit, jadi tolonglah jangan terus mendesak!!"

"Ohh yaa jadi bonusmu mau ku potong hmm.." Max tersenyum kecil.

Oke okee aku usahakan lah kalian secepatnya. Ujar Jems lalu bergegas pergi.

"Hmm Ellena Shin... kita lihat sampai kapan kamu akan bisa mengingatku dengan baik dan lengkap..." gumam Max yang masih terus memikirkan Ell

"Ellena jujur kamu sebenarnya suka dengan boskan??" tukas Jems dengan nada ketus.

Astaga kak Jems, apa-apaan kakak ini! tegas Ell.

"ahhh masih pintar berbohong kamu.."

Serius kak Jems! aku sama sekali tak mengingat pak Max pernah ada dalam kehidupanku.

"oke baiklah Ell, hanya butuh waktu hingga kamu mulai menyadarinya."

Apa maksud kak Jems??

"Tidak ada… aku pergi kerja dulu."

Apa maksud dari perkataan kak Jems?? Ellena masih tidak mengingat sosok Max.

__________*

Sayang kenapa sih kamu sampai sekarang tak pernah mencumbuku?? tanya Marry dengan nakal.

"Apa maksudmu Marry?"

Kok malah bertanya, kita sudah lama bertunangan, memangnya kamu tak ingin menyentuh bagian tubuhku yang seksi ini?

Marry menyenderkan bagian dadanya ke punggung Robert yang tengah menyelesaikan pekerjaan di sebuah ruang kerja.

"Marry jaga sikapmu!" ucap Robert dengan nada sedikit membentak Robert kamu kenapa sih? si perempuan ular itu lagi??

"siapa lagi yang kamu maksud??" tanya Robert samba membalikkan tubuhnya

Ellena Shin!! kamu masih mengharapkannya??

"sudahlah  Marry jangan bahas yang tidak perlu."

Itu sangat perlu dan penting, jadi kapan kamu mau menikahiku hmpp...

"Marry!!" bentak Robert, disaat Merry mendorong Robert lalu duduk dipangkuan Robert.

Sayang, tubuhmu bagus...Merry meraba bagian dada hingga perut Robert yang memang sangat menggoda para wanita, tubuh yang profosional.

"Marry turun jangan begini!"

Hmpp... Marry mendekap tubuh Robert dengan manja.

Cumbu aku sayang! pinta Merry dengan manja dan nakal.

"Marry maaf." Robert pun beranjak dari kursi kerjanya.

Robert!!

"pulanglah sudah malam…"

Ahh… Merry pun keluar dari ruang kerja Robert dengan rasa kesalnya.

Kenapa Marry sayang? ucap ibu Robert sambil memeluk lembut Marry.

Ma.. Robert jahat... ujar Merry dengan nada merengek.

Jahat apa dia sayang?? biar mama nasihati dia.

"kenapa belum pulang juga Merry!!" Robert yang muncul dari lantai dua.

Hmpp… Merry memalingkan wajahnya.

Robert kamu apakan Merry sampai kesal begini? sayang mama sudah yah nurut sama suami.

"belum menikah saja kamu sudah berani tidak menurut, bagaimana kalau sudah menikah!" tegas Robert.

Iya aku pulang.. ma aku pulang!! Merry pun pulang dengan terpaksa.

Lihat saja kamu pelacur kotor, akan kubalas kamu! gumam Merry dengan penuh emosi

***