"Kembali ke topik awal. Soal Dian. Dia yang mempunyai rencana untuk memperkosa lo," kata Clara.
Egi mengepalkan tangan karena geram. Ia sudah menebak jika Dian otak dibalik pemerkosaannya.
"Sudah gue duga jika nenek lampir itu yang merencanakannya."
"Tanpa ijin Bara semuanya juga tidak akan terlaksana Egi."
"Apa maksud lo?" Egi marah karena Clara mengungkit Bara.
"Cinta boleh, bodoh jangan Gi. Apa lo tidak sadar jika lo bukan yang utama bagi Bara sekarang?"
"Jangan berkata konyol."
"Gue tidak konyol. Gue ngomong fakta."
"Lo sekarang diabaikan karena ambisi Bara. Lo juga diabaikan karena Bara sudah menikah. Dia sangat melindungi istrinya. Buktinya dia marah besar ketika lo berusaha bunuh istrinya ketika bulan madu."
"Jangan meracuni pikiran gue," tolak Egi tegas.