Usai terapi, Egi merasa sangat nyaman dan plong. Dia coba membayangkan kala ia dan Bara masih menjalani hubungan sejenis, terasa biasa saja. Bahkan rasa sakit hati dan dendam yang selama ini menggerogotinya hilang tanpa berbekas.
Egi memejamkan mata mengingat kembali kenangan bersama Bara, ia merasa jijik dan tak menyangka bisa melakukan perbuatan terlaknat itu. Jeruk Makan Jeruk?
Egi kembali mengingat kelakuannya di masa lalu. Bagaimana dia dengan kejam mencoba membunuh Dila di Kandui Resort. Tanpa rasa takut Egi menarik kaki Dila ketika wanita itu berenang.
Rasa cemburunya telah menghilangkan sisi manusia Egi. Untung saja Bara mengetahui perbuatannya sehingga Dila selamat dan Egi tak jadi pembunuh.
"Aku laki-laki menjijikan di masa lalu," ucap Egi sendu memandang wajah Kamil.
"Itu hanya masa lalu. Sekarang kamu pria normal yang sedang mencoba memperbaiki diri."
"Apakah gay seperti aku masih ada kesempatan untuk bertaubat?"