Dada Angga terasa sesak kalo ucapan dari mulut manis Rere meluncur. Sulit ia percaya jika Rere hamil dengan pria lain. Gadis sepolos dan selugu Rere ternyata bisa berbuat nakal. Angga merasa dikhianati.
"Aku tidak sangka kamu serendah itu." Maki Angga geram mengepalkan tangan.
"Aku memang wanita rendahan. Jangan dekati wanita rendahan ini," balas Rere menohok. Ada rasa lega di hatinya setelah mengungkap kebenaran.
Angga pergi dari hadapan Rere dan Bara dengan perasaan kecewa. Ia menghempaskan pintu kamar dengan keras. Sakit, pedih ia rasakan di ulu hatinya. Perempuan yang ia perjuangkan ternyata bermain cinta dengan pria lain hingga hamil anak pria itu.
Bara melipat kedua tangannya, menatap nyalang pada Rere yang tengah menangis pilu. Sepahit apa pun kebenaran harus diungkapkan. Bara mendekati Rere lalu memeluknya. Bara mengelus rambut Rere. Ia paham betapa terlukanya Rere mengungkap semuanya. Tak banyak korban pelecehan berani speak up seperti Rere tadi, meski sudah terlambat.