Dila sedang memanggang ikan yang ditangkap Bara. Dila hanya memanggang ikan seadanya, tanpa bumbu. Hidup di tempat terpencil membuat dia harus beradaptasi. Setidaknya ia masih hidup hingga sekarang dan tak kekurangan satu apa pun. Sudah seminggu mereka hidup di pulau. Banyak hal lucu mereka lewati bersama. Bara tidak lagi ketus dan judes padanya. Lebih bersahabat dan manusiawi. Mereka tidur bersebelahan.
Ada rasa gugup dan rasa ingin memiliki ketika memeluk Bara. Ada gejolak dalam diri Dila. Ada rasa malu ketika bangun tidur ia tengah memeluk Bara. Entah kenapa Dila berharap mereka selalu berdua di tempat ini meski di satu sisi merindukan anak-anaknya.
"Sudah matang ikannya?" Sapa Bara menatap Dila yang tengah membolak-balikkan ikan agar matang seluruhnya.
"Sedikit lagi. Sabar ya."
"Ya aku akan selalu sabar," ucap Bara pelan namun menggetarkan jiwa Dila.
'Ya aku akan selalu sabar'. Kata-kata Bara yang satu ini mengusik pikiran Dila. Apa maksud dari pria itu?