"Apa?" Mata Iqbal membelalak tak percaya.
"Jangan sok kaget seperti itu."
"Aku benaran kaget."
"Jika kamu kakak yang baik, tidak mungkin kamu memisahkan Dila dan Bara. Kamu berdosa besar memisahkan suami dan istri. Kamu sudah mendapatkan karma. Kamu kehilangan kedua istrimu sekaligus. Seharusnya kamu introspeksi diri Iqbal."
Ucapan Naura tepat mengenai ulu hati Iqbal. Ada rasa ngilu dan nyeri yang tengah menderanya.
"Kenapa lidahmu sangat tajam Naura?"