Dila sudah sampai di rumah sakit Harapan Indah. Dila melepaskan gamisnya ketika mobil sudah parkir di rumah sakit. Dia memakai baju dua lapis. Setelah gamisnya terlepas terlihat tubuhnya dalam balutan tunik dan celana khaki.
Bara mengetuk kaca mobil ketika Dila sedang melepaskan pakaiannya. Dila menurunkan kaca mobil. Bara tertawa lucu dengan mata membelalak.
"Sayang, kenapa udah buka baju aja?Bukankah kita transfer embrio bukan gesek kartu ATM?" Bara menggoda sang istri.
Dila membuka pintu mobil lalu menarik Bara masuk mobil. Tarikan yang sangat kuat membuat Bara menindih tubuh Dila.
Tanpa malu Dila mencium bibir Bara sekilas, lalu melepaskan tautan bibir mereka. Jika dilanjutkan takut ada orang yang melihat.
"Sangat merindukan aku?" Bara tersenyum bahagia sang istri mulai genit.
"Sangat," jawab Dila mengalungkan tangannya ke leher Bara.
"Aku juga." Bara menarik tangan Dila lalu membawanya keluar mobil.