Dian tersenyum getir merasa kecewa dan marah pada dirinya. Karena ulahnya sang anak marah dan kecewa. Alvin benar jika dia tidak bisa berdamai dengan masa lalu sama saja Dian menyesali kelahiran Alvin.
Dada Dian terasa sesak, napasnya tak beraturan seperti dicekik. Dian hening memandang Bara diantara air mata. Berusaha mengabaikan ucapan Alvin tapi sakitnya semakin terasa.
Sakitnya menjalar ke pembuluh darahnya.
"Kau dengar apa yang diucapkan Alvin? Sampai kapan kita harus hidup memupuk rasa dendam? Tidak pernah membuat kita bahagia dan membuat kita tidak tenang. Apa kamu tidak puas telah menganiaya Zico sampai dia di operasi? Sekarang kamu bahkan membayar penembak jitu untuk membunuhnya. Sekarang kamu bayar orang untuk menculik Zico. Kamu akan membunuh dia dengan tanganmu sendiri. Kenapa kau begitu kejam Dian?" Bara menatap Dian dengan perasaan kecewa. Mengalihkan pandangan pada ketiga penculik Zico. Mereka membuang muka ketika Bara menatapnya.