Bara menggerakkan tubuh lebih cepat. Ia menggeram dan meracau.
"Akhhhhhhh." Akhirnya Bara melepaskan apa yang patut ia lepaskan dalam rahim sang istri.
Bara ambruk di atas tubuh istrinya yang lebih dulu mendapatkan pelepasan. Bara mencium kening istrinya. Lalu tidur di samping Dila. Bara menutupi tubuh telanjang mereka dengan selimut. Keringat membanjiri pelipis dan tubuh Bara. Malam ini ia bekerja dengan keras.
Bara menggenggam tangan istrinya dan menciumnya.
"Terima kasih sayang telah membagi kenikmatan tubuhmu denganku," bisik Bara dengan suara serak.
"Sama-sama. Sudah seharusnya bukan?" Balas Dila masih memejamkan mata. Menikmati sisa-sisa pelepasannya. Permainan mereka malam ini benar-benar panas membuat tubuhnya remuk. Entah kenapa malam ini Dila begitu agresif memimpin permainan.
"Tapi kamu curang sayang," ucap Bara pada akhirnya. Tak ada lagi emosi. Bicara lembut dan pelan.