"Jika kami bercerai hak asuh anak akan jatuh di tangan Ria. Uda tidak mau jika Attar dan Aina diasuh Ria. Keluarga dia tidak beres, penjudi. Uda tidak mau kedua anak uda sama seperti mereka."
"Istigfar uda. Jangan ngomong kayak gitu." Dila mengingatkan sang kakak.
"Kenyataannya begitu Dila."
"Boleh aku ngomong jujur?"
"Ngomong aja Dil kenapa minta izin segala."
"Dulu sebelum kalian nikah aku sudah memperingatkan uda. Jangan melakukan poligami. Melihat uni Naura sakit, aku ikutan sakit uda. Tapi uda malah membuat sandiwara kecelakaan itu hingga uni Naura mau dimadu. Menikah di hari yang sama dengan Ria. Disini yang salah uda. Uda yang memulai prahara ini. Andai uda menetapkan satu pilihan antara Naura dan Ria mungkin tidak akan menghadapi masalah sepelik ini. Kita boleh mencintai tapi logika tetap dipakai."