"Darimana umi tahu?" Giliran Fatih yang kaget dengan penuturan umi Farida.
"Bagaimana umi tidak tahu, ketika kamu sakit. Kamu menggigau memanggil namanya." Umi Farida mentertawai Fatih. "Tentang Naima tolong kamu balas surat dia. Kirim pesan untuk dia setelah teleponan dengan umi. Jika kamu menolak katakan padanya, jika kamu terima maka Abi akan mengontak Kyai Abdul untuk melamar Naima."
"Tidak umi. Aku menolaknya. Aku belum bisa move on dari Dila. Cinta Dila terlalu mendarah daging dalam tubuhku. Aku butuh waktu untuk menata hati lagi. Untuk saat ini aku tak mau memikirkan cinta atau rumah tangga."
"Baiklah jika begitu. Jangan berlama-lama nak. Kamu sudah saatnya berumah tangga. Usiamu sudah tua sebaiknya menikah. Nanti kamu udah tua dan sakit-sakitan anakmu malah masih kecil. Kasihan mereka masih kecil tapi sudah tidak punya ayah."
Fatih tertawa terbahak-bahak, "Umi bisa saja."