"Akkhhhhhhhh sakit," pekikku ketika dia menggigit p*ti*g payudaraku. Ngilu dan perih. Aku rasa p*ti*gku terluka dan berdarah karena gigitannya sangat kuat.
"Henti...kan…..Aaaaakhhhhh."
"Untuk ukuran gadis remaja dadamu besar juga sayang."
"Hentikan! Aku tidak mau," rengekku lagi memintanya menghentikan apa yang dia lakukan pada tubuhku.
Dia menjilati perutku, jilatannya semakin turun perlahan-lahan sampai selangkanganku.
"Tidak...Jangan...…."
Aku merapatkan kedua kakiku ketika dia berusaha membuka lebar kakiku. Aku menendang wajahnya hingga tersungkur. Aku membangunkan singa tidur. Dia semakin marah dan kalut melihatku. Dia menamparku lagi hingga bibirku kembali berdarah.
"Lebih baik kau bunuh aku daripada melakukan ini," kataku menangis. Entah sudah berapa banyak air mataku tumpah. Mungkin air mataku sudah habis karena sering menangis.