"Jangan lakukan. Juuuhhhhhhh!" Aku menutup dada dengan kedua tanganku.
"Kamu meludahiku bocah?"
"Kau yang membuat aku melakukannya," jawabku dengan bibir gemetar.
"Kamu akan menyesal telah melakukannya padaku," ucapnya garang sembari melepaskan baju dan celana panjangnya. Hanya tinggal celana dalam dan aku melihat ada sesuatu yang bengkak di dalam sana.
Aku menutup mulutku yang menganga dengan kedua tanganku. Aku shock dan menjauh darinya. Aku kaget dia melepaskan pakaiannya. Aku semakin takut dan panik.
"Jangan lakukan padanya. Aku mohon," pinta Bara memelas. Dia bahkan menangis dan mengiba pada laki-laki itu.
Aku tak bisa kabur dari cengkramannya. Dia melepaskan kemejaku hingga menampakkan bra yang aku pakai. Kak Bara sampai menutup mata tak mau melihat tubuhku.
"Tubuhmu bagus juga bocah," katanya memainkan tangannya di dagu.
"Kau brengsek. Jangan dekati aku." Aku berteriak histeris.