"Rejekinya kuliah di Mesir om. Anjalai tumbuah dimunggu, sugi sugi dirumpun padi. Supayo pandai rajin baguru, supayo tinggi naikan budi. Mesir adalah impian aku untuk jadi guru besar."
( Pengetahuan hanya didapat dengan berguru, kemulian hanya didapat dengan budi yang tinggi, pepatah Minang).
"Alah santiang bana Fatih. Bangga ante sama Fatih." Lusi ikut berkomentar.
( Pintar sekali Fatih, bangga tante sama kamu).
"Om sama tante sehat?"
"Alhamdulilah kami sehat. Lupa tante kenalkan kamu. Kenalkan ini om Herman dan tante Ranti, mertua Dila." Lusi memperkenalkan Fatih pada orang tua Bara.
"Fatih om, tante," katanya memperkenalkan. Entah kenapa Fatih menjadi grogi bersalaman dengan kedua orang tua Bara.
"Uda Herman, uni Ranti ini Fatih. Dia anak salah satu pekerja kami dulunya. Kami sudah menganggap dia seperti anak sendiri. Fatih berkuliah di Mesir dan sudah menyelesaikan S3 ya Tih?" Lusi melirik Fatih.
"Iya tante