Video dari suster Ana perawat Murni yang memuat kegiatan Murni mengaji di Musholla, hari ini 40 hari meninggalnya ustadz Abdullah.Ada video kiriman Miss D dengan Santri di pojok baca karya Miss D. Video keadaan di Kota Bangun oleh Faisal. Video Om John di Green House, Foto-foto rerost baru dari kakeknya Om Aja, dan WA dari Hasnah yang ingin bertemu dengannya. Richman merasa tak enak hati. Hasnah sering mengirim pesan tapi tak dibacanya. Kasihan juga dia. Sudah 4 bulan ia tak ke Kota Bangun Richman membalas pesan Hasnah : "Minggu depan temui aku di Samarinda". Kalimat singkat ini tidak berarti bagi Richman, tapi bagi Hasnah, dia bahagia tiada terkira.
Richman mungkin sama dengan laki-laki lain yang menganggap wanita metropolis seperti Angelina tidak bisa memasak. Maka dugaan itu salah.
Angelina memang tidak pernah pusing untuk urusan memasak. Ia tinggal telpon saja dengan memilih menu yang telah tersedia, dalam 30 menit, makanan itu telah tersaji. Dia wanita yang simple dan sibuk.
Pagi-pagi setelah sholat subuh dia melihat angelina sibuk di dapur. "Selamat pagi" sapanya ramah. Richman mencium bau enak masakan. Angelina tersenyum. Meski dengan memakai celemek ia kelihatan cantik dan keren. Richman memandangnya dengan heran. Masih pagi begini dia sudah bangun dan memasak. Angelina faham maksud tatapan heran Richman. Dia tersenyum. Ia mempersilahkan Richman duduk di meja makan telah tersedia sarapan yang tak pernah dimakannya.
"Ini makanan khas Korea namanya Kimchi atau kimchijeon". Angelina mengangkat salah satu piring kemudian mendekatkannya ke Richman
"Kalau ini namanya Bulgogi, terbuat dari potongan daging sapi yang di panggang". Angelina mengangkat piring yang lain.
"Nah kalo yang ini nasi hitam". Richman tertawa. G perlu di jelaskan Richman sudah tahu. Angelina ikutan terrtawa.
"Waktu kerja di Korea aku selalu bangun subuh, masak sendiri untuk sarapan dan makan siang", kata Angelina, sudah menjawab pertanyaan di hati Richman.
"Kerja disana tidak boleh telat, kerja berat gajinya.... luarbiasa. Bisa beli mobil dalam setahun untuk orang Indonesia".
"Kenapa berhenti ?"
"Karena ada kerjaan lain di UNESCO".
"Kenapa berhenti?" tanya Richman lagi.
"Males....capek, terus aku kerja jadi penterjemah untuk para peneliti asing, kerjaanya asyik, penuh petualangan, sekarang aku mau pekerjaan lain, wirausaha, mengajar, menulis, jalan-jalan", jawab Angelina santai. Richman terperangah. Wanita muda seperti dia sudah pernah bekerja macam-macam.
"Orangtuamu ga marah?" Richman bertanya polos. Sebenarnya ia ingin tau tentang keluarganya.
"Marah! Kenapa...?...oh iya...".Angelina maklum, ia tersenyum. Richman bisa mewakili tipe masyarakat Indonesia pada umumnya. "Orangtuaku masih tingal di Korea, ayahku kerja disana sejak aku umur 15 tahun, setelah lulus SMA, aku kuliah di Indonesia, supaya lebih dekat dengan Oma dan belajar budaya daerah".
"Kemudian aku pulang ke korea kerja disana lalu kembali lagi hingga sekarang".
"Richman apa kamu tertarik untuk kuliah? " Richman terdiam.
'Sudah tua!. ".Oya...apa benar kamu sudah tua?" Angelina tersenyum. "Tidak ada terlambat dalam belajar." Angelina menyemangati. "Kau tau om John dia baru sarjana setelah umur 40 tahun baru sarjana, sedang istrinya 38 tahun baru kuliah". Richman terdiam. Dia 32 tahun. Fikirannya jadi terang. Entah kenapa ia ingin tahu banyak tentang Angelina. Richman dikenal pendiam, jarang bicara apalagi tertawa, sangat langka terlihat. Setelah berteman dengan Angelina dia menjadi lebih terbuka. Murni mampu merubah jalan kehidupannya menjadi seperti sekarang, tapi Angelina mampu membuka jalan fikirannya ke masa depan.
***
Om John dan tante Duma datang satu hari kemudian,
Angelina tidak menjemput om John dan istrinya, om John sudah pernah datang ke tempatnya tetapi istrinya belum pernah. Angelina tidak menjemput omnya ke lobby, om sudah dapat indentitas khusus untuk bertamu Angelina dan Richman melihat TV sebagai layar monitor, mereka melihat om dan istrinya ke Lift pribadi Angelina. 2 menit kemudian, mereka sudah tiba di ruang tamu. Angelina menyambut keluarganya dengan pelukan hangat.
Sama halnya Richman, tante Duma juga terpetangah melihat apartemen mewah milik Angelina. "Hei Angel, kaya sekali kau ini aihh...berapa ponton batubara¹ yang habis membeli ini", Tante Duma berbicara dengan logat Batak yang kental. Mereka semua tertawa mendengarnya.
Tante Duma tidak ingin lama-lama di kamar. Seperti orang daerah pada umumnya bila baru di Jakarta mereka ingin berbelanja.
"Ayolah cepat sayang....jangan lama-lama makannya nanti tutup mallnya". Tante merengek dengan Om. " Kau pergi saja sendiri". Om John masih ingin makan, dia sebenarnya ingin istirahat, dia capek setelah 8 jam perjalanan².
"Mana mau aku, ATM nya kamu lebih banyak". Angelina tertawa. "Tante dari sini ke Mall hanya 20 menit...naik ojek..." Angelina menggodanya. Richman tertawa. Dia lebih suka di Kotabangun yang tenang, daripada tinggal di Jakarta dengan keruwetan jalan.
Mereka ke Jakarta bukan untuk jalan-jalan, tetapi bagia dari rencana bisnis mereka sebagai pengekspor beras Hitam. Nanti malam ini mereka akan rapat dengan rekan bisnis bertempat di Hotel Indonesia. Jadi Richman mrnyiapkan bahan-bahan rapat bersama Angelina.
Dni harinya nanti mereka akan berangkat ke Cianjur, bertemu para kelompok Tani dari Cianjur dan Garut. Lalu lanjut bertemu bertemu dengan om Aji dan Mbo Minah yang menyusul ke Jogja dan bertemu dengan para Petani yang berasal dari Jogja dan Jawa Tengah. Perlu banyak persiapan tenaga ekstra.
Mereka melakukan perjalanan lewat jalan darat.
Richman sangat sibuk dengan berbagai hal, Waktu istirahat dan berbaring adalah kesempatan membuka hape dan pesan yang masuk. WA Hasnah, "Kakak sudah di Samarinda?" Richman terkejut ia lupa janjinya "Iya, kamu dimana?" Balas Richman. " Samarinda". Alis Richman berkerut. "Dimana?"
"Masih di jl Suryanata".
"Aku di Hotel Harris kesini aj"
Sepuluh menit kemudian Hasnah tiba, Richman menunggunya di lobby. Richman terkejut melihatnya. Hasnah sangat pucat tubuhnya berubah.
"Hasnah....kamu kenapa?" Hasnah hampir menangis. Richman membimbingnya duduk di sofa. " Aku...aku hamil...". Hasnah menangis. " Ha...hamil?" Richman terkejut campur bingung. "Anak kakak...itu...ulang tahun om John". Hasnah tak sanggup tangisnya meledak. Richman memukul jidatnya dan tersandar di sofa. Jadi ia tak bermimpi. Jadi Hasnah. Ooh! kepala Richman sakit. Ia menutup matanya. Tangis Hasnah menyadarkannya.
Richman memeluk Hasnah. Richman merasa berdosa. Seandainya dia tak mabuk malam itu.
Richman menyesali dirinya. Dia sudah menjadi laki-laki tak bertanggung jawab. Richman memeluk Hasnah lagi. Tapi hati dan fikirannya ke Murni.
_______
¹ Di Kalimantan orang kaya baru banyak orang kaya baru, karna tanahnya banyak yang terkena area tambang batubara
² Dari Kotabangun-Samarinda 3 jam, Samarinda-Balikpapan 3 jam, Balikpapan-Jakarta 2 jam, sisanya bandara ke apertemen 1 jam.