Chereads / Istri Sang Juragan / Chapter 41 - Nyanyian Pilu Angelina

Chapter 41 - Nyanyian Pilu Angelina

Pagi itu, Angelina mengambil minuman elektrolit di kulkas. Ia perlu cepat memproses rehidrasi dalam tubuhnya.

Pintu Lift terbuka Richman datang membawa kotak makanan. Angelina tersenyum. Richman tidak mempedulikannya, ia bergerak mengambil sendok lalu menyajikan kaldu ayam di depannya. "Minumlah!" ucap Richman dingin.Dia tampak marah. Angelina menghirup kaldu ayam tanpa sendok. Richman kalau marah juga. Bisik Angelina dalam hati. Richman mengambilkan kotak makanan yang lain. "Habiskan!" Angelina tersedak. Richmam nampak mengerikan. Richman membukakan air mineral untuknya. Angelina mendelik takut. "Richman...kemaren...."

"Lupakan!" Angelina mendengus kesal. Ia meninggalkan meja masuk ke kamarnya tanpa memakan buburnya. Richman menarik nafas menyesal. Ia sudah berkata kasar kepadanya.

Richman meninggalkan kediaman Angelina. Dan berkirim pesan

Angelina membaca pesan Richman setelah mandi dan bersiap ke ruang pertemuan di lt 2.

Rapat gabungan pemilik perusahaan berjalan santai sambil makan siang. Baik Richman maupun Angelina tidak terlalu banyak bicara dan menyerahkan keputusan dari suara terbanyak. Usai rapat para pengusaha yang bergabung menikmati sisa waktu bernyanyi. Mr Syarif dari Bogor meminta kepada pemain keyboard untuk menyanyi lagu dangdut Rhoma Irama, pemain keyboard angkat tangan. Richman mendekat dan mengambil keyboard mengira Mr Syarif menyanyi. Mereka semua termasuk Angelina terkejut tak menduga Richman bisa bermain musik. Jangan lupa Richman adalah anak buah Rudy yang selalu mendampingi artinya Rudy tour keliling kampung selama beberapa tahun. Ia mahir memainkan berbagai alat musik. Ini Rahasia Richman yang tidak banyak diketahui orang lain. Suara Murni sangat merdu ia selalu mengiringi Murni dengan gitar di tepi sungai belakang rumah mereka.

Seketika ketegangan antara Richman Angelina mencair. Angelina malah menyanyi lagu Menado diiringi gitar oleh Richman. Ruang Restoran itu menjadi meriah dengan aktivitas Mereka.

Mr Herinto dari Menado merekam video saat Richman bermain musik dam bernyanyi dengan gitar. Lagu dangdut Rhoma Irama di rubahnya jadi musik pop. Mr Herinto kemudian menguggah video tersebut ke sosmed you tube dan FB.

*****

Miss D terkejut saat membuka FB nya, ia melihat unggahan seseorang video mirip Richman bernyanyi lagu Rhoma Irama "Bujangan" dengan gitar. Video itu sedang viral.

Miss D melihatnya berulang kali untuk memastikan. Ia lalu menyembunyikan unggahan tersebut jangan sampai dilihat Maulana yang suka mengotak atik hapenya.

Di tempat berbeda Rudy tak kalah terkejutnya, ia tak menyangka Richman bisa menjadi terkenal, sementara dia menyanyi puluhan tahun tidak jadi apa-apa. Ia lalu membagikan unggahan tersebut di Fbnya, WA nya dan di grup keluarga H Ahmad.

"Ada yang kenal cowok ini, ayo tebak siapa?"

"Kayak Richman ya?"

"Iya itu Richman!"

"Hey Richman jadi artis di Jakarta!"

"Masa sih? eh iya...memang dia".

Sementara itu, Richman tidak menyadari kalau ia menjadi terkenal di dunia maya.

Tengah malam Richman dihubungi pihak restoran, menjemput Angelina yang mabuk berat. Rupanya meski dia belajar banyak budaya Indonesia, dia tidak bisa menghilangkan budaya asing didirinya. Angelina tertelungkup di sofa Resto. Dia tidak bisa mabuk di rumah, tapi ia masih bisa mendapatkan minuman di tempat lain. Dia kehilangan banyak kesadaran. Meski begitu ia masih bisa mengenali Richman. Angelina menyeringai melihat wajah Richman yang kesal. "Kamu lebih serem dari papaku", ia tertawa geli. Tangannya menarik hidung Richman dengan gemes. " Aku masih punya sisa minuman...habiskan saja...jangan di buang...sayang..." Richman merampas botol minumsnnya dan memberikan ke pelayan restoran. "Ada kursi roda?" Pelayanan itu memgangguk dan segera membawakan kursi roda. Richman sedikit bingung ia tak mungkin membawa Angelina ke restoran melalui jalan umum. Pelayan restoran itu mengerti. ia membawa Richman ke lift pantry restoran, menuju koridor khusus menuju ke lift pribadi Angelina.

Angelina tertawa di atas kursi roda, kedua tangannya mengembang, ia bernyanyi sepanjang koridor dengan suara merdu tapi Richman mendengarnya serasa pilu

I'm flying solo

I'll fly without you

I'll go by myself

I'm flying solo

I'll spread my own wings

I'll hibernate and sing

I'm flying solo

(so, so, so low,so,so, so low)

I'm flying solo

(so, so, so low, so low)

You do you for now

I'm all I need

I'm good, I'm solo now

Swallow all the pain

I'm fine again

Not dead, I'm stronger now

And I learned to say no

To you

Then I learned to let go oh owh oh

Richman memindahkan Angelina ke ranjangnya gadis itu masih setengah sadar, dia berdiri di ranjangnya," Richman aku mau menikah denganmu. mengerti!" Dia mengacungkan telunjuknya ke Richman.Pluk. Ia rebah di ranjangnya yang empuk. Tertidur seperti bayi. Angelina sudah dua kali berkata serupa.Richman menarik nafas berat. Menyelimutinya tubuh Angelina, jarinya memyentuh kulit wajahnya. Panas. Angelina demam. "dr. Rizki, tolong saya!!"

***

Richman baru saja sampai di apertemennya, polselnya berdering, panggilan dari suster Nadya, asisten dr Rizky, " Selamat pagi pak Richman, nona Angelina menghilang dari kamarnya," suara suster Nadya bergetar cemas. "Menghilang? maksudmu?"

"Saya tadi tertidur, pas saya bangun dia sudah tidak ada, infusnya di lepas!" suara suster Nadya terdengar putus asa.

Richman kembali ke tempat Angelina. Ponsel Angelina mati. Richman merasa cemas campur marah. Bolak balik di kamarnya. Dia sungguh gelisah. Angelina berhasil mengganggu fikirannya.

3 jam kemudian Angelina muncul. "Assalamualaikum".

"Waalaikum salam'. Suster Nadya menyahut salam dari Nadya. Richman keluar kamarnya. Tertegun. Angelina berdiri dengan manis, wajahnya polos tanpa make up. Ia dibungkus busana tertutup warna biru, dengan kerudung tipis wana biru pula, dan tas gantung hitam di bahunya. Richman terpesona. Angelina seperti orang India-pakistan.Suster Nadya pamit. Richman menatap Nadya , menunggu penjelasan.

"Richman...Now....I'm a muslim!" Richman terperangah. Ia tak percaya. Angelina memberikan serifikat muallaf nya dari mesjid IIstiqlal. Richman membacanya berulang kali. "Kamu serius!"

"Yes! i'm serious! Jawabnya mantap. 'Kenapa?"

'You!!" Angelina beranjak meninggalkan Richman ke dapur, mengambil air hangat. Lalu duduk kembali ke sofa. " Angelina, agama bukan permainan"

"Menurutmu aku begitu?"

"Bukan begitu, tapi....ini keputusan yang besar".

" Ya. Ini keputusan besar dan baik untukku".

"Richman...satu-satunya alasan yang memisahkan saya dan kamu adalah keyakinan. Sekarang saya satu keyakinan denganmu. Saya serius ingin menikah denganmu". Angelina terlalu berterus terang dan bersikap terbuka dengan perasaannya.

"Angelina saya sudah menikah"

"I know".

"Istriku 2".

"Lalu?"

"Angelina...saya tak ingin menyakitimu"

"Tapi kamu membuatku

menderita. Katakan...apa kamu menyukaiku?"

"Angelina....fikirkanlah siapa saya".

"Sudah!" Richman kehabisan kata.

"Katakan menikah denganku halal atau ilegal?"

"Angelina sadarlah"

Richman bingung bagaimana

cara menyadarkan Angelina.

"Richman....pikirkanlah....saya bukan wanita penggoda...saya suka denganmu!"

"Kita akan terhubung sekian tahun. Saya tidak bisa membatasi diri saya untuk tidak menyukaimu". Angelina berdiri meninggalkan Richman menuju kamarnya. Dia sungguh terluka. Lamarannya di tolak. Dia tahu Richman sedang menipu dirinya sendiri.

Dan dia melupakan harga dirinya melamar Richman.