Chereads / Cinta Segi Empat / Chapter 40 - Maafkan, Kakek

Chapter 40 - Maafkan, Kakek

Sejak peristiwa pingsannya Hye Seon di taman bermain, So Hwan belum berani untuk mengutarakan maksudnya mengajak Hye Seon mengadakan makan malam spesial hanya untuk mereka berdua. Tangan So Hwan baru saja sembuh sementara Hye Seon sibuk sekali untuk mempersiapkan ujian semester keduanya. Mereka pun hanya berkomunikasi lewat telepon.

So Hwan tidak mau terlarut dengan perasaaanya. Ia menganggap apa yang Hyung Won lakukan untuk Hye Seon murni karena hal itulah yang harus ia lakukan. So Hwan tidak bisa berbuat apa-apa karena memang tangannya sakit. Kalau ia berada di posisi Hyung Won, pasti ia juga akan melakukan hal yang sama. Lagian Hye Seon sudah seperti keluarga sendiri bagi semua anggota keluarga Kang. Bisa saja Hyung Won menganggapnya seperti adik.

Sudah lima belas menit So Hwan mondar-mandir di kantor kakeknya. Ia seperti mau mengetuk layar HP-nya namun kemudian mengurungkannya. Kakek Kim yang melihat tingkah aneh cucunya penasaran apa gerangan yang sedang So Hwan pikirkan.

"Apakah semuanya baik-baik saja?'

So Hwan berhenti kemudian menoleh ke arah kiri. Kakek Kim menatapnya di balik kaca mata tebalnya yang agak melorot jauh ke bawah mata tuanya.

Alisnya yang putih terlihat seperti garis kapur dari kejauhan.

"Kakek memanggilku?"

Kakek Kim menggeleng. Ia beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri So Hwan.

"Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya kakek dengan suara beratnya.Tangannya menepuk bahu So Hwan.So Hwan mendesah menghembuskan napas untuk membuatnya tenang.

"Mungkin,.." jawab So Hwan pendek dan gamang.

"Mau berbagi denagn Kakek?"

Orang tua ini tersenyum bijak.

"Hmm....bagaimana pendapat Kakak tentang Hye Seon?"

Kakek tercengang ditanya tentang Lee Hye Seon.Tapi kemudian tawanya meledak.So Hwan bingung sendiri jadinya.Apakah pertanyaanya lucu?

"Gadis itu?...bukankah kau sudah cerita kalau sekarang ia menjadi kekasihmu. Kau ingin meminta pendapatku? Apakah terjadi sesuatu di antara kalian?"

Mata So Hwan membelalak.

"Kekasih? Aku tidak mengatakan sesuatu pada kakek. Dan ....semua baik-baik saja.Aku..hanya ingin berta..nya."

So Hwan mencoba sebaik mungkin untuk tidak terlalu bersikap berlebihan di depan kakeknya. Bagaimana mungkin laki laki tua ini tahu ia sudah pacaran dengan Hye Seon. Seingatnya, ia tidak memberitahu siapapun tentang hubungannya dengan Hye Seon.

"Sudahlah.."

So Hwan menyibak rambutnya. Ia tak mau tahu dari mana kakek tahu tentang hubungannya dengan Hye Seon.

So Hwan menimbang bahwa apa pun yang ia rasakan sekarang menurutnya adalah sebuah kesalahan. Ia tidak boleh terlalu cemburu terhadap Hyung Won hanya karena Hyung Won memboyong Hye Seon ke rumah sakit. Toh..setelah itu ia yang menemani Hye Seon semalaman di rumah sakit sedang Hyung Won hanya datang untuk mengantar makanan.

"Lee Hye Seon. Gadis itu sungguh mengesankan. Ia tidak seperti gadis-gadis pada umumnya. Ia tulus, punya semangat yang tinggi untuk mencapai cita-citanya dan pastinya baik juga. Sebenarnya kau sangat beruntung karena dia mau menjadi kekasihmu melihat sifatmu yang kadang masih suka egois dan yang membuat kakek paling terkesan olehnya adalah..dia telah merubah sikap dinginmu pada Min Jung. Karena Hye Seon sekarang kau mau mengakui Min Jung sebagai dongsaeng-mu.Itu adalah hal yang paling kakek tunggu-tunggu setelah apa yang terjadi dengan ayahmu. Dulu kakek hanya bisa bermimpi hal seperti itu bisa terwujud. Kau telah banyak merasakan sakit dari kesalahan orang tuamu. Kakek tidak menyalahkanmu atas sikap dinginmu pada Min Jung. Apapun yang terjadi dan bagaimanapun itu bisa terjadi, Kim Min Jung tetap juga cucu kakek. Sekarang hanya kalian berdua yang kakek miliki."

Suara berat Kakek Kim menjadi semakin sembar. Dia mendesah.

"Jagalah dia dengan baik, So Hwan. Dia tidak berdosa. Kalau kau mau menyalahkan orang atas apa yang menimpamu sekarang kau seharusnya menyalahkan kakek. Seandainya kakek dulu tidak egois dan pergi meninggalkan ayahmu sendiri pasti hal-hal seperti ini tidak akan pernah ada. Sungguh maafkan kakek."

Kakek Kim menjadi sangat emosional jika sudah membicarakan perihal ayah So Hwan dan cucunya paling kecil Min Jung. Matanya mulai penuh dengan air mata. Mata tua dan sayunya begitu berharap pada So Hwan agar ia bisa melepaskan rasa bencinya terhadap apa yang menimpanya sekarang dan melepaskan rasa itu dengan jalan memaafkan.Tak mudah bagi So Hwan untuk melakukan hal itu. Rasa sakitnya terasa sudah menyebar ke seluruh sel sel tubuhnya dan membekukan hatinya. Ia pun menderita telah menahannya selama beberapa tahun setelah peristiwa memilukan itu.

"Kakek ..jangan meminta maaf padaku. Aku lah yang harus meminta maaf kepadamu karena sudah menyusahkankan pikiranmu selama ini."

So Hwan memeluk tubuh kakeknya. Kakek Kim yang merupakan satu satunya orang selain Min Jung dan ibunya yang tak tentu nasibnya yang ia miliki sekarang. Tubuh tuanya masih sangat nyaman untuk dipeluk. Ia pun merasa damai menumpahkan air matanya di pundak kakek. Cucu 'kecil' ini membutuhkan banyak bimbingan.