-- Part 1 --
- Federasi 4 Mata Angin – Sebuah negara yang berdiri di bagian timur benua Shuvasphere.
--- Kota besar Akihabara – distrik pusat di mana keempat ras dikumpulkan menjadi satu.
.... Sampai 200 tahun sebelumnya, itu adalah kota perang di mana 4 ras yang berbeda saling bunuh untuk hak menguasai sebuah negara.
Elvest di hutan barat, Dwarf di pertambangan timur, kota bawah tanah dimana Dhemon berada dan sebuah kota di atas awan untuk ras Angel tinggal.
Masing-masing dari wilayah mereka adalah medan satu sisi di mana ras lain mustahil akan menyerang. Atau jika salah satu di antara mereka berani melakukan penyerangan sekalipun—mempertimbangkan kekuatan tempur sepihak yang diunggulkan karena sebuah medan, hasilnya tidak akan berbeda dari kekalahan.
Karena alasan inilah, untuk menghindari stalemate yang berkepanjangan masing-masing pemimpin ras sepakat untuk menciptakan satu distrik di tengah keempat wilayah dengan medan yang tidak memihak bahkan satu ras pun, sehingga petempuran menjadi mungkin untuk dilanjutkan.
Sebuah kota yang kemudian ditetapkan sebagai tempat bagi keempat ras melakukan pertumpahan darah itu selanjutnya, dikenal dengan sebuah nama—'Akihabara'.
-------------.........
Di bawah langit Federasi 4 Mata Angin yang menunjukkan 7 warna langit pagi hari, berada di tengah gang sempit Kota Akihabara adalah 2 individu yang sampai 20 menit yang lalu menyerukan [A~kiha~bara~!] sambil tertawa riang seolah itu kewajiban.
Sambil berpegangan tangan, seorang remaja dengan jaket [Gamer] merah dan kaos [Humanless] merah tanpa membuat suara apapun menuliskan sejumlah simbol dengan jarinya ke tangan remaja berambut emas di belakangnya.
Tanpa komunikasi verbal apapun—hanya dengan jari yang saling bersentuhan, komunikasi di antara keduanya dibuat. Dan itu tidak terbatas pada perintah seperti 'move here' atau 'go there' yang sering ada dalam kelompok profesional, tapi.... lebih daripada itu, jari-jari mereka bergerak lebih rumit.
Membuat anggukan satu sama lain, mengamati lebih jauh ke depan, mereka bergerak sesuai rencana.
"Heheh, aku menemukanmu, tikus~ terus terang aku tidak membenci hewan pengerat yang dipanggang jadi, inilah saatnya, untukku—sebagai ahli sihir hitam misterius dari klan Dhemon, atas namaku Dark Flame Master aku memanggilmu, lahirlah, bencilah, tunjukkan kemarahanmu pada seluruh dunia ini—kepada alam semesta ini! Hell Flame Dark Exorci-------he, eh, ahh a, apa yang kalian---!?"
Tanpa kompromi—kumpulan black dog yang seperti anjing penjaga mengerubungi gadis Dhemon berjubah hitam yang sampai 3 detik lalu mengaku sebagai Dark Flame Master—seperti ngengat berkumpul di sekitar lampu.
Di bawahnya adalah kumpulan tulang yang memancing bukan cuma anjing hitam yang saat ini ada di sekitarnya tapi juga selusin anjing lain yang mulai muncul dari jalanan dan gang-gang di sekitar kota Akihabara, sedangkan gadis Dhemon yang terkait cuma bisa menarik kembali jubahnya melawan gigitan para anjing dan pasrah.
Hanya beberapa detik setelah itu, sobekan terjadi di mana-mana—menunjukan kulit putih dan bagian-bagian halus yang seharusnya tidak boleh diekspos pada dunia.
"A, aa—"
..... Itu adalah penghinaan terburuk yang pernah Dark Flame Master terima seumur hidupnya. Itu adalah.... mungkin, sesuatu yang memalukan.
"Kyaaaaaa~!"
...-------Dengan jebakan klasik dan komunikasi melalui pergerakan jari, untuk ke-23 kalinya mereka menjatuhkan Elvest, Dwarf, Dhemon dan Angel yang jelas tidak bisa dibandingkan kekuatannya dengan 2 orang biasa yang bahkan kelelahan hanya dengan berlari di atas 5 menit.
Di ujung dari kejadian ini, langit cerah yang memantulkan 7 warna langit diisi dengan pekikan dari Dhemon malang yang menggema di setiap lorong dan gang-gang sempit—di tengah kota Akihabara bagian timur benua Shuvasphere.
-- Itu adalah pengejar ke-23.
Meninggalkan Dhemon yang malang itu seperti itu, dua individu yang sepertinya adalah pelaku di balik jebakan 'pancing dan gigit' barusan pergi seperti tidak ada yang terjadi.
-----......
"----Hancurkan, hancurkan, hancurkan, gerbang pembuka langit. Uangkapkan, ungkapkan, ungkapkan, kebenaran di baliknyhe—e, eeeeh------"
Katrol berputar.
Tali ditarik dan arah gayanya diubah oleh dua katrol di sisi kiri dan atas.
Kemudian, tali sintetis yang disusun lingkaran di bawah kaki wanita Angel yang hampir selesai memanggil sihirnya mengecil lalu mengikatnya dalam sebuah jebakan klasik. Dan tali itu masih ditarik lagi ke atas.
"Kyaaaaaa—!!"
...... Runtutan gaya itu berakhir dengan seorang wanita Angel yang tubuhnya terbalik antara kaki dan kepalanya menggantung di bawah katrol sementara tangannya berusaha dengan keras menarik rok yang mengikuti hukum gravitasi sebelum kemudian menampilkan pantsu imut yang didekorasi dengan semacam pita yang berbentuk sayap.
"O, ooh aku bisa melihatnya Ruri, aku bisa melihat banyak hal!"
Di saat itu, senyum Shion begitu luar biasa menggetarkan hingga orang-orang dari negaranya akan merasa bangga. Sedangkan tepat di sebelahnya, seorang gadis yang melihat Shion memiliki tatapan sedingin es di matanya.
Itu adalah jebakan untuk menangkap burung—koreksi, itu adalah pengejar ke-24.
----Melewati semua itu, dua individu yang adalah Shion dan Ruri keluar dari lorong yang memiliki susunan seperti labirin. Paru-paru mereka bergantian cepat antara tahap inspirasi dan ekspirasi dan mereka mulai memuntahkan kata-kata mereka.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi pada kota ini atau apakah ada semacam virus psikologikal yang menjangkit semua orang selama 200 tahun terakhir tapi—serius, KENAPA KITA DIKEJAR CUMA KARENA MERUSAK PATUNG MAINAN?!!"
"..... Karena.... kita tidak bisa... membayar?"
"Nah Ruri, kuakui aku tidak sedang membawa banyak uang sekarang, jadi.... okey, lebih tepatnya aku tidak punya banyak uang dari awal, tidak, tidak, aku tidak punya uang sama sekali, ya, aku benar-benar miskin sampai kita harus menggunakan cara hina untuk sampai ke kota ini oke? Aku mengakuinya jadi berhentilah melihatku seperti itu. Jadi kita terpaksa membuang pikiran 'membayar seperti orang baik' karena alasan ini, fakta itu sudah tidak bisa diapa-apakan lagi jadi berhentilah melihatku seperti 'itu semua salahmu'... Yang lebih penting, bagaimana bisa figur karakter 3D yang ukurannya tidak lebih besar dari kepalan tanganku dan cuma berguna untuk dekorasi meja bisa menjadi sangat mahal?!"
Lorong tempat Shion dan Ruri keluar—hanya beberapa meter di hadapan mereka, sebuah stadium raksasa yang dilengkapi dengan belasan monitor dan hologram tercipta dari kekosongan.
Tercermin dalam mata emas Shion dan mata biru celestial Ruri adalah efek distorsi terbalik yang membangun sebuah stadium hanya dalam sejumlah detik.
Sejauh yang Shion tahu, kalau dia tidak salah ingat itu seharusnya merupakan tempat pertemuan untuk Betting Game berskala besar yang sang Creator katakan....
Lalu, seolah menjawab pemikiran Shion tentang ini, sang Creator yang ada dalam wujud gadis kecil werebeast berkata sambil memeluk ekornya. Di samping Ruri, dia melayang di udara.
"Oh? Ah, kalian sudah di sini yah? Aku dengan tulus mengucapkan 'selamat datang di stadium yang akan digunakan untuk Game Start kita'. Ngomong-ngomong, Game sebenarnya tidak dilakukan di sini."
"Oh? Ah? Apanya yang 'KALIAN SUDAH DI SINI'?! Aku yang bodoh karena mengira-ngira kapan Creator sepertimu akan datang menolong peserta Betting Game buatanmu, kau sialan!"
Untuk mendeskripsikan bagaimana XeeX menyamar hari ini—dia tampil dengan kimono longgar dan atribut rubah yang semuanya di dominasi dengan warna biru dan putih. Kemudian sebagai penyuka anak-anak—mengabaikan usia XeeX yang sebenarnya Shion bisa menyatakan dengan jelas bahwa anak ini(XeeX loli ver.) berusia tidak lebih dari 12 tahun.
"Ya hahahah~☆ lagipula ini bukan pertama kalinya kamu ke Akihabara kan? Dan juga..."
Mengalihkan matanya pada gadis manusia di samping Shion yang Shion pegang tangannya sejak saat lalu, sang Creator dengan senyum nakal melanjutkan.
"Jika aku mengambil bagian kerennya, yang tersisa darimu nanti cuma image orang miskin, tahu~☆ heheh~☆"
-- Nih dewa...!!
Tersenyum pahit di dalam, Shion tidak bisa protes karena itu benar meskipun dalam hatinya dia ingin memukul XeeX.
....---- Lebih dari 200 tahun.
Dalam kurun waktu itu Zombist berambut putih ini terjebak di dalam Game yang melarangnya meninggalkan pulau tanpa nama, dan membuatnya kehabisan alasan untuk menyimpan uang yang mana tidak berguna. Dan karena Konokoneko Ruri bukanlah manusia dari dunia Fraclayfe, mereka berada pada kondisi yang memprihatinkan.
Setelah itu...
..... Terpantul pada rambut emasnya adalah cahaya putih dari matahari—melangkah ringan di dekat Shion, Ruri membuka mulutnya.
"Daripada itu.... apa yang terjadi..... kota ini?"
Dan membuat pertanyaan. XeeX menggaruk rambut putih di bawah telinga rubahnya, dia menjawab.
"Ah... soal itu."
Sejauh yang Ruri ketahui dari Shion tentang Federasi 4 Mata Angin, Central Town Akihabara adalah kota perang di mana Elvest, Dwarf, Dhemon dan Angel berperang untuk hak menguasai sebuah negara, tapi.... mari kita lihat.
----Tidak ada genangan darah yang keluar dari tenggorokan atapun bau darah yang menyengat, tidak ada suara pecahan tulang, tidak ada tubuh yang terpotong menjadi beberapa bagian dan tidak ada bagian badan yang berbelok ke arah yang aneh. Tidak ada bagunan rusak meskipun ini adalah kota perang, tidak ada kerusakan pada jalan ataupun erosi pada tanahnya. Dan belum lagi—
"Beberapa di antara mereka adalah pedofil yang menjadi nafsuan saat anak di bawah umur menginjak muka mereka dengan sepatu atau semacamnya. Oke, biarkan aku bertanya—apa kau yakin kota ini disebut Akihabara? Ah, um... tunggu...... Semua orang mengatakan [A~kiha~bara~] sesaat setelah mereka masuk ke kota jadi...."
"Kamu tahu sesuatu... tentang itu—leader?"
Orang yang mengajukan dirinya untuk bertanya adalah Ruri. Dia mengharapkan sesuatu dari reaksi Shion tapi... pada Ruri yang menatap Shion dengan tertarik, XeeX memberikan jawaban.
-- Benar, pasti ada dua kota Akihabar—
"Di dunia ini kota yang disebut Akihabara cuma ada satu, tahu~☆Yah meskipun kota perang yang kamu maksud itu memang ada di sini sekitar 1 tahun yang lalu."
Pikiran Shion langsung ditolak.
"Jadi, kota yang leader ceritakan padaku.... sampai leader berkali-kali bilang 'ingat ini Ruri, kita tidak boleh terlihat oleh orang lain atau tidak ada dari kita yang akan tersisa. Bagaimaanapun juga, orang-orang di kota itu sedang ada dalam perang besar'—dan itu sekarang menjadi... omong kosong tidak berguna.... yang didasari oleh pengetahuan keliru seseorang yang tidak mengetahui perkembangan dunia luar?"
Sesaat—
"Pfft~"
XeeX menahan ingin tertawa sampai pipinya menggembung. Sedangkan Shion, untuk suatu alasan memerah.
"Oi Ruri, jangan katakan pengetahuanku keliru atau aku tidak tahu tentang dunia luar! Jika kau mempertimbangkan keadaan 'tidak keluar dari pulau sialan tertentu selama lebih dari 200 tahun', itu seharusnya sudah saaaaaaaaangat bagus aku tahu tentang sejarah kota ini, kau tahu!"
Shion mengatakan 'sangat'nya sangat panjang.
Dia sepertinya tidak sadar atau cuma tidak mau mengakui ini—jika Ruri menambahkan 'tidak keluar dari pulau tidak berpenghuni tertentu selama lebih dari 200 tahun' itu akan saaaaama saja dengan mengatakan bahwa Shion adalah spesies individu tertentu yang dikenal sebagai HikiNeet.
Tapi mari kesampingkan itu.
"Yah Singkatnya.... Setidaknya, kalian tahu kan kalau Akiharabara adalah tempat yang digunakan oleh para Elvest, Dwarf, Angel dan Dhemon dari Federasi 4 Mata Angin untuk memperebutkan sesuatu melalui kekuatan mereka? Yah, aku cukup yakin semua orang yang tahu tentang kota ini bisa mengatakan kalau itu benar—atau, setidaknya di masa lalu, sih.... Tapi semua itu berubah, sejak manusia misterius yang datang dari dunia lain menyerang."
"Menyerang? Apa maksudnya 'menyerang'?"
~Arcg
Dari belakang XeeX, seseorang yang tiba-tiba muncul membuat gesture memotong kepala sang Creator dengan telapak tangannya.
"Hey, serius, apa-apaan monolog avatar daur ulang itu?"
Dan mengatakan ini.
Sedangkan mengikuti di belakangnya..... seorang gadis manusia dengan jubah beruang yang terkesan imut berlari dengan melambaikan tangannya.
"He, eey~ kalian baik-baik saja?!"
Melihat kepada siapa remaja perempuan itu mendekat, pertanyaan yang ia tanyakan mungkin ditujukan untuk Ruri dan Shion, meskipun Ruri sangat tidak yakin soal itu.
Setidaknya dia yakin dia tidak pernah bertemu dengan gadis manapun yang memakai pakaian beruang untuk berjalan-jalan—jadi dia memutuskan untuk sementara mengabaikan itu.
Yang lebih penting.... mata biru celestialnya melihat ke sisi lain.
Seorang laki-laki manusia dengan mata dan rambut berwarna hitam tercermin dalam iris mata Ruri. Dia adalah orang yang sama dengan yang beberapa saat lalu memukul XeeX.
Jika itu sekarang, Ruri bisa mengatakan dengan penuh keyakinan-------jika saat ini, ini bukanlah pertama kalinya mereka bertemu.
..... Melihat 2 orang yang baru saja muncul Shion memutuskan untuk mengabaikan gadis dalam pakaian beruang, dan kemudian... dia membuat kesimpulan.
"Aku tidak tahu apa maksudmu tentang 'menyerang' tapi... hei Akira, manusia misterius dari dunia lain yang mengubah pusat Federasi 4 Mata Angin jadi seperti ini, tidak mungkin itu bukan—"
"A-aku sangat mengkhawatirkan kalian tahu—HIGYA----!!"
...... Saat Shion hampir meneruskan pada jawaban terakhirnya, 'itu' terjadi.
~Unch....
Ciuman hangat yang mempertemukan bibir merah muda sang gadis dalam pakaian beruang dan pipi putih pucat Shion terjadi.
"Leader!" "... Heheh~"
Ruri terlihat khawatir, sedangkan orang yang dipanggil Akira menggaruk-garuk rambut hitamnya sambil tertawa masam.
---------Menempel di dada Shion—dia adalah gadis dalam pakaian beruang yang matanya berputar-putar sementara mulutnya menggumamkan kata-kata aneh "Hwawawawawa~~" seperti ia baru saja dilemparkan ke dalam topan.
"Orang ini---!?"
"Ma-maafkan aku! Aku minta maaf! Aku benar-benar saangat meminta maaf!"
Remaja perempuan yang seolah dia tidak terima dengan diabaikan dan tiba-tiba mencuri perhatian dengan melakukan ciuman kecelakaan itu membungkuk beberapa kali untuk meminta maaf seperti pegawai kafe yang baru saja menyiramkan kopi ke pelanggan.
Anehnya, kamu bisa melihat gerakan dan ekspresi yang begitu natural sampai ke titik untuk membuat pegawai kafe sendiri merasakan kekalahan telak dalam hal ini.
Sama seperti gadis itu yang sudah terbiasa membuat permintaan maaf, Akira dan Shion juga sudah sangat terbiasa dengan 'sifat alami yang orang itu miliki sejak lahir'—yang bahkan sang creator hanya bisa tertawa.
"Hyahahahaha~☆ kulihat semuanya tidak berubah banyak, benar...? Yah yang lebih penting aku senang kalian sehat-sehat saja."
- Akihara Karasu, atau biasa dipanggil Akira.
Dia adalah teman dekat Shion sekaligus member dalam Humanless Alliance. Dan juga sama seperti Ruri—dia adalah manusia yang datang dari dunia teknologi dan sains.
- Gadis berambut merah dalam pakaian beruang, Emilia Evelyn, atau biasa dipanggil Emi-V.
Ia adalah penyihir hebat yang menguasai sihir cahaya sekaligus memiliki kualifikasi langka dalam pemakaian spirit magic.
Ia adalah orang yang mengakui Akira sebagai seniornya sekaligus member dalam Humanless Alliance.
-----Bersama dengan Shion dan sang Creator XeeX, mereka berempat merencanakan Betting Game terbesar dari yang pernah ada di Fraclayfe.
Ini sudah satu tahun sejak saat itu.
Sekarang, di sebuah kota yang dulunya dijuluki sebagai kota kematian—bukan untuk mengambil kepala musuh di atas medan perang tapi..... keenam pemaian dan seorang dewa datang untuk bermain di atas papan permainan raksasa yang mana melihatnya dari sudut pandang orang dewasa itu hanyalah permainan anak kecil yang tidak mengajarkan apapun, tapi...
Tapi mereka, dengan tidak berhenti menganggap itu menyenangkan—mengakuinya.
Jika itu Game, terlepas dari bagaimana orang lain memandang mereka—untuk tetap melakukan apa yang mereka pikir menyenangkan adalah keputusan yang seharusnya dinyatakan bahkan dengan bangga. Itulah yang sebagian dari orang-orang ini anggap itu sebagai harga diri seorang Gamer.
"Um, tunggu, apa maksudnya dengan 'tidak berubah banyak'?"
"...Heh, hey, Emi-V, kenapa kau masih menanyanyakan sesuatu yang jawabannya sudah jelas terlihat hanya dengan membayangkannya itu? Tentu saja, tidak salah lagi itu mengacu pada dadamu, kau tahu? Dadamu. Bagaimanapun juga itu masih besar. Maasih besar."
"Jangan mengatakannya dua kali! Tentu saja itu masih—tidak! Apa yang kau bicarakan?!!"
"Tapi itu sedikit naik dari sebelumnya, kan? Hm~ delapan-tujuh dan delapan-sembilan bisa dibilang hampir sama juga... ah, ngomong-ngomong aku mengatakan ini dalam centimeter."
"Senpai kau—bagaimana kau tau—tidak! Apa yang kau bicarakan!?"
Emilia Evelyn, seperti biasa menjadi korban dari percakapan semacam ini.
"Serius, Emi-V, kukira orang sepertimu bisa sedikit belajar dari kejadian-kejadian saat lalu? Aku mulai berpikir dengan serius apakah itu adalah bakat alami atau semacamnya. Hey, kenapa tidak coba mendaftar ke kompetisi terdekat tentang 'orang paling ceroboh di Fraclayfe'? Bagaimanapun juga jika kau menang, mungkin itu akan membangkitkan sedikit gap moe."
Setelah Akira, orang yang menyemburkan cibiran pada Emi-V kali ini adalah Shion.
"Jangan katakan itu sebagai bakat alami! A-aku tidak seceroboh itu juga oke?!"
"Oh? Jadi kau mau bilang kalau yang barusan itu sebenarnya disengaja?"
"MANA MUNGKIN AKU SENGAJA!!"
---Emi-V sudah ada pada batasnya. Jika Akira atau Shion menggodanya lagi dia mungkin akan meledak seperti saat lalu. Bagaimanapun juga itu tidak baik, itu sangat tidak baik jadi.... ayo panasi Emi-V sedikit lagi.
Atau setidaknya itu yang ingin mereka lakukan. Tapi Emi-V, dengan sedikit gugup berkata setelah itu.
".... Ta-tadi aku dan Senpai melihat kalian dikejar oleh [Akihabara self defense force - evil god annihilation unit]—atau disingkat [ASDF – Unit evil god] yang menamai dirinya sendiri. Jadi aku mengkhawatirkan ka-kalian, tahu?"
"Hey, ada apa dengan nama yang seperti didaur ulang itu? Lagian, apa-apaan itu menamai dirinya sendiri? Setidaknya gunakanlah nama resmi! Oi tunggu, yang lebih penting kenapa kalian berdua tidak membantu kami jika kalian jelas-jelas melihatnya?!"
"U-um, i, itu karena—"
"Oh, itu?"
Akira menjawab.
"Jika kami mengambil bagian kerennya, apa yang tersisa darimu nanti cuma image orang miskin, tahu~?"
Um----------------------"Biarkan aku membunuh kalian bertiga."
.........
"E, eeeh--!"
Shion memperlihatkan sedikit emosi sambil mengepalkan tangannya saat XeeX dan Akira mulai tertawa, sedangkan Emi-V yang terkejut berteriak seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. Satu-satunya orang yang mengubah suasana tersebut adalah remaja perempuan yang sejak saat lalu memegang tangan Shion dan sedang berdiri di sampingnya.
-----"Akira!"
Itu yang Ruri katakan. Dia memanggil sebuah nama.
"Leader pertama, Akihara Karasu—ini kamu, benar kan?!"
Kata yang sudah sangat familiar baginya untuk dikatakan.
... Itu sudah hampir 2 tahun sejak terakhir kali Konokoneko Ruri memanggil Akihara Karasu secara langsung.