Setelah mereka benar- benar menguasai diri masing2. masih tidak dapat di percaya kalo akhirnya mereka pacaran. apalagi buat Risya. ini adalah pertama kalinya dia punya pacar. Pertama kalinya dia merasakan di peluk oleh laki-laki.
" Kak.."
" ehm..."
" apa ini mimpi ?"
Arul lalu mencubit pipi cabi Risya..." aaww... sakit."
" berarti ini bukan mimpi sayang." ucap Arul lembut sambil membelai rambut Risya.
" keluar yuk. ga enak nanti dikira kita ngapa2 in lagi. "
" iya aku tau. "
" aku ambilin minun putih dulu ya. biar kamu tenang. ga sesenggukan lagi. " kata Risya penuh perhatian.
" Iya aku tunggu di luar ya."
" ini kak. minum dulu deh."
" makasih ya."
" dah malem nih Ris, aku pulang dulu ya. " kata Arul pada Risya.
" Tapi..."
" besok aku masuk pagi takut kesiangan." tambahnya.
Sebenernya Risya masih berat melepaskan Arul tapi bener kata Arul besok msuk pagi. aku juga masuk pagi. pikirnya
" besok berangkat bareng ya. jam 5, habis subuh. kita jalan kaki aja ya." ajak Arul.
" Iya ka."
" aku tunggu dibawah besok." kata Arul sambil melepaskan jari tangannya dari tangan Risya. Risya mengangguk tapi masih menarik tangan Arul seakan masih belum rela melepas kekasihnya pergi. Arul bukannya ga mengerti tapi udah jam 11 malem. Dia takut tidak bisa mengendalikan diri kalo terus bersama Risya. kemudian Arul mendekati Risya dan mengecup kening Risya lembut tanda begitu sayang dia padanya. Risya tersenyum dan melepas Arul pulang dengan perasaan lega. dia melambaikan tangannya seperti anak ABG yang baru jatuh cinta. Arul juga membalas lambaian tangannya masih tanpa berbalik badan. ( dia berjalan mundur ). seakan2 memang enggan berpisah. sampai di tangga bawah. Risya masih menunggu sampai Arul sampai tepat di bawah kamarnya. Arulpun sama masih melihat keatas berharap masih melihat wajah kekasihnya. dan mereka tersenyum satu sama lain tidak ada kata hanya pandangan mata yang melukiskan seberapa dalam mereka jatuh cinta. Akhirnya Arul berbicara melalui isyarat tangannya menyuruh Risya untuk tidur. Risyapun masuk ke kamarnya. naik ke atas ranjangnya. dan tersenyum sendiri membayangkan dia sudah punya pacar sekarang. Dia mendekap guling diranjangnya dan menekan nya di dada. untuk mengatasi debaran jantungnya yang seakan mau meloncat keluar karena bahagia.
Di kamar Arul juga sama. Dia berguling2 di ranjangnya berkali2. dia heran dengan dirinya sendiri. ini bukan pertama kali baginya pacaran. udah lebih dari 3x dia pacaran. tapi perasaan bahagia seperti ini baru pertama kali dia rasakan. memang dia sering berpacaran. tapi kebanyakan pacar Arul duluan yang nembak dan menyatakan cinta. dan baru pertama kali dalam hidupnya Dia menyatakan cinta pada seorang gadis dan itu dengan berurai airmata. seolah dia melepaskan beban yang selama ini menghimpit dihatinya. masih terngiang syarat yang ditentukan untuk menerimanya. bukan uang atau yang lainnya. tapi "rajin sholat ya."
Subhanallah.. aku benar2 jatuh cinta sekarang.
"aah...baru juga ketemu udah kangen lagi pingin ketemu lagi. sampe nggak bisa tidur nih" keluh Arul benar2 tidak bisa menguasai debaran dihatinya yang seakan seperti ingin meloncat keluar dari tubuhnya.
Arul dan Risya sama 2 bergumam sebelum memejamkan matanya.
" Selamat tidur sayang. mimpiin aku ya.
********
Pagi harinya, Risya bangun sebelum subuh Dia mandi dengan air hangat karena udara begitu dingin Dia berdandan dan memakai lipstik merah muda. dan menggunakan jilbab putih. Dia teringat kata-kata Arul semalam.
" besok berangkat kerja pakai hijab ya. Aku ingin kamu memakai hijab sekarang. didepan laki-laki manapun kecuali denganku. kamu boleh memakai atau melepasnya di depanku. Aku nggak mau ada cowok lain yang memandangmu. kamu milikku sekarang." Risya kembali tersenyum sambil memakai hijabnya. lumayan cantik.. pikirnya. dia bergegas turun ke bawah karena waktu menunjukan jam 5.03. dan benar waktu akan menuruni tangga. dia berpapasana dengan Arul yang hampir naik ke atas. Dia tampak gagah dan rapi seperti biasa. Dia tersenyum menambah ketampanan wajahnya.
" udah siap Ris?"
" iya ka. ayo.." kata Risya canggung. Arul mengikuti Risya dari belakang. lalu menjajarinya. Pagi itu suasana sudah mulai ramai dengan para karyawan yang masuk pagi dan memilih jalan kaki. tapi banyak juga yang cuma sampai pangkalan ojek lalu naik ojek.
" udaranya enak ya Ris buat jalan. " Arul coba mencairkan suasana.
" iya ka. sejuk."
" kamu yakin mau jalan kaki aja ga naik ojeg?"
" iyalah ka. biar sehat."
" biar sehat apa...."
" apaaa?" kata Risya mulai cemberut mulai tau arah pembicaraan Arul. pasti dia mau bilang kalo karena pengin jalan kaki bareng Dia. pikir Risya. walaupun sebenernya iya sih. tapi Risya masih malu buat ngakuinnya. gengsi rasanya.
" hahahahaha...Arul tertawa karena berhasil menggoda Risya. "
" langsung saja Risya sewod dan ingin memukul Arul. tapi tangannya ditangkap oleh tangan Arul dan ditarik kepelukannya dengan cepat. sesaat Risya dapat merasakan kehangatan pelukan Arul dan bisa mendengar detak jantungnya yang berdebar begitu cepat.
" woy...kalo naik motor yang bener dong." teriak Arul pada tukang ojeg yang hampir saja menabrak Risya.
" kamu gapapa Ris ?"
Risya masih merasa nyaman dipelukan Arul dan mencium aroma tubuh Arul yang menyegarkan.
" eh...a..a...aku ga papa kok. makasih udah menyelamatkanku ka"
" gapapa. itu udah jadi kewajibanku kok. "
Bahagia banget mendengarnya.
"kamu jalannya sebelah kiri aja Ris biar aku yang di sebelah kanan." perintah Arul.
Risya mengangguk tanda setuju. walaupun masih sama2 canggung setelah melepaskan diri dari pelukan mereka tadi. Kemudian mereka berjalan kaki lagi tanpa bicara sepatah katapun. setelah beberapa meter, tangan Arul menyentuh tangan Risya sedikit tapi kemudian menjauh lagi. sepertinya Arul ingin menggandeng tangan Risya tapi ragu-ragu.
Aduh...kok hatiku jadi deg2 an gini ya. masa mau pegangan tangan aja deg2an bukan main. batin Arul.
"Duh Arul kenapa ga jadi gandeng tanganku sih. katanya kita pacaran. badanku jadi gemeteran begini sih. "batin Risya
Dan akhirnya Arul mencoba memegang tangan Risya lagi. dan dengan tangan yang gemetar akhirnya Arul berhasil menggenggam tangan Risya dan Risyapun membalas genggaman tangan Arul. merekapun menoleh satu sama lain dan tersenyum...tanpa suara mereka berjalan sambil berpegangan tangan. Sampi kemudian Risya melepaskan pegangan tangannya.
" kenapa Ris?"
" Udah agak siang ka. di belakang kita juga udah banyak orang..malu."
Arul lalu celingak celinguk ke belakang.
" oh iya..." lanjutnya agak kecewa.
" kak nanti kalo di Line kita jangan terlihat kalo kita pacaran ya."
" kenapa?"
" ohh... aku tau pasti karena Bagus ya?" Arul jadi sedikit marah dan mempercepat langkahnya.
" kak tunggu...kok ngambek sih. denger dulu." kejar Risya sambil mencoba meraih tangan Arul.
"Aku sama mas Bagus ga ada hubungan apa-apa. beneran."
" terus kenapa kita nggak boleh terlihat pacaran?"
" aku maluu ka. " jawab Risya dengan pipi merona.
" oh jadi kamu malu pacaran sama aku."
" bukan gitu. akukan baru pertama kali pacaran jadi msih canggung aja. kamu ngertikan ka. "
" enggak."
" ayo dong ka kamu ngertiin aku. pelan2 aku pasti akan terbiasa. ya..sayang." Risya coba merayu Arul.
" Apa ? aku ga denger tadi kamu ngomong apa ? coba ngomong lagi?"
" iih..kamu nyebelin malah ngledek si."
" hehehe...ok aku turutin tapi aku mau denger apa yang kamu ucapin tadi 1x lagi."
" kamu ya..." Risya cemberut tapi tetep nurutin kemauan Arul.
" iya...sa...sayang."
Arul senyum penuh kemenangan.
"ya udah kalo mau kamu kita menyembunyikan hubungan kita jangan salahin aku kalo nnt aku diambil orang lo. kan belum ada pemiliknya..." canda Arul
" ihh...kaka jelek nyebelin. " sekarang giliran Risya yang ngambek manja dan berjalan meninggalkan Arul.
"hahaha...becanda sayang. aku cuma cinta sama kamu kok." Arul gantian yang mulai nggombal
" bodooo." seru Risya sambil menjulurkan lidahnya lalu masuk ke Departemennya.
Arul tersenyum bahagia melihat tingkah pacar barunya. sampe di tegur temannya teguh.
" Ngapain lo senyum2 sendiri. Gila lo rul?"
" Ada deh...kepoo." seru Arul meninggalkan Teguh.
Seperti biasa sebelum kerja pasti ada meeting pagi. untuk membagi tugas hari ini dan mereviuw kegiatan kemarin. Hari ini kebetulan Mas Bagus yang memimpin meeting. dan mas Bagus tidak lepas dari Risya pandangannya. apalagi melihat Risya memakai Hijab sekarang. Dengan penampilan barunya Risya jadi tambah mempesona. batin mas Bagus
Sementara Risya bener2 ga bisa konsen hari ini Dia terus memandang ke pintu masuk selama meeting berharap Arul segera datang. padahal baru sebentar mereka tidak bertemu tapi rasanya udah rindu lagi.
Arul juga sama tidak bisa konsen mendengarkan materi meeting pagi ini. Dia cuma ingin langsung bekerja dan mengangkut board2 di ruangan IM. biar Dia bisa segera bertemu dengan pujaan hatinya.
Duh lama banget meetingnya. ( pikir Arul sudah tidak sabar. )
********
Akhirnya meeting selesai dan mereka kembali kerja.
" Ris.." panggil mas Bagus.
" ya Mas.ada apa?"
" tunggu sebentar. ini ada tugas buat kamu."
" apa ini mas ?"
" gini Ris. minggu besok kita ada tugas untuk Bhakti sosial dengan Lingkungan sekitar Pabrik. karena ternyata banyak sekali disekitar kita yang kekurangan. Dan saya mau kamu yang urus kegiatan ini. Kamu yang menyiapkan segala kebutuhan di desa tertinggal itu. "
" Dan ini daftar kebutuhan mereka. kamu bisa bantu saya berbelanja hari Sabtu besok. kebetulan kita liburkan. :
" ohh.gitu ya mas. emang siapa aja yang belanja?"
" cuma saya sama kamu. kebanyakan orang nanti malah ribet. "
" berdua aja mas? " tanya Risya lagi.
" iya. kenapa? kamu keberatan."
" ya keberatan mas. saya ga enak sama tunangan mas Bagus kalo kita cuma pergi berdua... maaf mas."
" trus gimana? "
" ya cari orang lain lah mas. biar ga cuma berdua. "
" ya udah nanti saya pikirkan. "
" ok mas. saya kerja dulu"
Bagus mengangguk tanda setuju.
" oh ya Ris..."
" ada lagi mas?"
" kamu cantik pake jilbab." kata mas Bagus
" hehehe...makasih pujiannya." kata Risya sambil menggerutu... kirain apaan cuma mau bilang cantik. dasar bos error.
walaupun pelan tapi masih di dengar sama mas Bagus.
" kamu bilang apa ris? " teriak mas Bagus..
"eh...enggak...enggak Mas Bagus Ganteng. " kata Risya sambil berlari takut di panggil lagi sama mas bagus.