Kini Clara sedang berada di depan mesin minum otomatis yang di sediakan di lobi rumah sakit itu untuk orang yang ingin minum minuman kaleng tapi malas ke kantin rumah sakit. jantungnya masih saja terus berdebar seperti tadi, sambil terus melamun menunggu minumannya keluar dia terus saja memegangi dadanya yang berdebar.
Lagi-lagi dia menghela nafasnya, seperti nya nanti dia harus menemui kakaknya yang juga berprofesi sebagai dokter dan memintanya untuk mengecek kondisinya itu.
Lamunannya tersadar saat minumannya telah keluar, dia menunduk untuk mengambilnya, tapi tiba-tiba saja matanya tidak sengaja melihat Aldo yang sedang berjalan terburu-buru, dan entah kenapa Clara malah mengikutinya dari belakang secara sembunyi-sembunyi.
Clara melihat Aldo masuk ke salah satu kamar pasien, dengan rasa yang penasaran diapun terus mengendap-endap untuk mencari tau dan untungnya pintu ruangan tersebut tidak di kunci.