"ayo masuk", ajak Fariz setelah mereka sampai di depan rumahnya.
"lo seriusan mama Lo ngga bakalan marah kalo gue dateng dengan penampilan kayak gini? ", tanya keisya ragu ragu sambil menilai ulang penampilannya saat ini, muka penuh plester buat nutupin luka cakar mamanya, baju yang kusut dan kotor, untung rambutnya tadi sempat dia bereskan, dia memang sedikit memperbaiki penampilannya saat di jalan tadi, ya walaupun dia masih saja terlihat sangat hancur saat ini tapi setidaknya ini jauh lebih baik dari penampilannya yang tadi saat sebelum dia memperbaikinya.