Chereads / AndroMega / Chapter 31 - Chapie 30 : Pembasmi Robot

Chapter 31 - Chapie 30 : Pembasmi Robot

Di koridor salah satu lantai tengah gedung, Annelyn, Sherka, dan Silva terus berusaha membantu para karyawan untuk pergi dari gedung. Semua komputer, mesin dan barang-barang elektronik di seluruh kantor sudah berubah menjadi robot. Beberapa robot berukuran dua setengah meter terus berusaha menyerang para karyawan, beberapa karyawan berhasil dihajar oleh para robot, sisanya harus segera diamankan keluar dari gedung.

Annelyn hanya bisa menghindari setiap serangan dari para robot tanpa bisa menggunakan senjata. Pasalnya, dia dan dua temannya tidak bisa menggunakan AndroMega karena robot-robot Malware berbentuk Drone terus mengintai mereka. Kalau mereka sampai mengaktifkan AndroMega, bahkan menyentuhnya menggunakan tangan yang masih memakai gelang AndroMega, otomatis benda canggih tersebut akan teretas.

"Aduh!" Annelyn terus berusaha menghindari serangan robot saat dirinya terpojok di tembok koridor. "Aku tidak bisa apa-apa kalau begini. Kyaaa!"

Spontan Annelyn berteriak ketika menyadari ada Robot Malware terbang ke arahnya. Untungnya, Sherka langsung memukul Malware itu sampai hancur menggunakan kursi sebelum berhasil mencapai Annelyn.

Padahal tinggal sesenti lagi, salah satu lengan Robot Malware hampir menyentuh dada Annelyn.

"Terima kasih, Sherk," ucap Annelyn setelah bernafas lega.

Sesaat Sherka meregangkan tangannya setelah berhasil menghancurkan Robot Malware sampai kursinya juga ikut hancur. "Ya. Setidaknya robot-robot kecil ini punya pertahanan yang lembek. Awas!"

Annelyn dan Sherka berguling ke arah masing-masing ketika robot yang menyerang Annelyn menembakan peluru serbu di tangannya. Ketika hendak mengisi amunisi, robot itu tumbang begitu saja oleh lemparan vas dari Silva di belakang.

"Hanya dilempari vas bisa tumbang begitu?" ucap Annelyn heran.

Silva menaikan bahu. "Aku Cyborg, dimodifikasi sedemikian rupa dengan tingkat kekuatan yang lumayan dari manusia biasa. Omong-omong, aku telah menuntun semua karyawan lantai sini untuk turun lewat tangga darurat. Soalnya, hampir semua listrik di sini mati, bahkan elevatornya juga mati."

"Ya…. Semoga saja para karyawan itu sudi berjoging dadakan karena situasi begini," sarkas Sherka mengingat ia tidak suka bekerja dengan duduk sepanjang hari di depan komputer seperti karyawan kantor.

"Kurasa di sini sudah habis," kata Annelyn saat melihat ke sekelilingnya. "Kita harus segera ke bawah untuk bantu-bantu di sana juga. Eh?!"

Kali ini, Annelyn kembali kaget akibat bahunya tak sengaja disenggol seseorang. Saat menoleh, rupanya Ozkov yang tak sengaja menyenggolnya karena lari terburu-buru.

"Mas Ozkov!" Annelyn memukul bahu Ozkov. "Kau mengagetkanku saja! Mana yang lain?"

"Nih anak main pukul aje…." Ozkov mengelus-elus bahunya yang kena pukul. "Yang lain sudah bantu-bantu evakuasi para karyawan dan penghuni gedung ke bawah. Kami mencar tadi."

"Aduh…. Bagaimana keadaan Mas Rick dan Mas Kobra, ya? Katanya Mas Regan sedang ada masalah?"

"Ish! Tidak perlu memikirkan nasib mereka berdua, Ketua," kata Sherka pada Annelyn, "Mereka bukan bocah ingusan yang perlu dikhawatirkan emak-emak sepertimu. Mereka pasti bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri."

"Jangan panggil aku emak-emak! Usiaku baru 20 tahun!" protes Annelyn dengan pipi digembungkan.

"Sherka benar, Ann." Silva menyetujui. "Sebaiknya kita fokus menyelamatkan yang lain di bawah."

"O-oke…!"

Setelah dirasa seluruh koridor di lantai itu kosong, mereka berempat segera pergi turun ke bawah lewat tangga darurat yang tersedia. Mereka berharap rekan-rekan lain juga dalam keadaan baik-baik saja.

….

Saat sudah keluar dari gedung menuju halaman depan kantor yang sangat luas, Annelyn, Ozkov, Silva, dan Sherka kembali berusaha membantu para petugas keamanan kantor untuk membawa semua karyawan ke tempat aman. Namun, tindakan yang mereka lakukan sekarang dihalangi oleh kehadiran para robot yang mulai berjatuhan dari gedung.

Semua karyawan yang tengah dievakuasi kembali dibuat panik, berteriak, dan berlarian karena takut kenapa-napa. Sangat susah bagi gadis penyabar seperti Annelyn untuk menenangkan mereka semua agar lebih mudah dievakuasi.

"Aduh! Bagaimana ini? Masih belum bisa menggunakan AndroMega kalau Robot Malware-nya tetap menggentayangi," keluh Annelyn mulai pusing dengan situasi seperti ini.

"Ya pakai yang lain dong, Neng…." Di dekat Annelyn, Sherka menendang Robot Malware. "Lempar batu, tendang, atau pakai ranting pohon juga jadi! Makanya, saat panik begini jangan bawa-bawa dua susu gantung kiloan!"

"Aku juga tidak mau terlahir punya dada sebesar ini, Sherk…," rengek Annelyn tak terima dihina-hina punya dada besar.

"Eh, bahas apaan, sih?!" Ozkov ikut nimbrung. "Yang di tengah-tengah sini jadi ngeres, nih!"

"DASAR OTAK CABUL!"

Alhasil, Ozkov dapat teriakan maut dari Annelyn disertai tamparan keras dari Sherka.

Jumlah Robot Malware kini bertambah banyak, apalagi robot-robot bersenjata. Jika dilihat-lihat kembali, jumlah mereka tidak sesuai dengan jumlah elektronik yang ada di seluruh gedung. Bisa dibilang jauh lebih banyak, bahkan desain beberapa robot di luar sini ada yang berbeda.

"Tunggu dulu! Apa kalian menyadari sesuatu yang janggal dari para robot?" tanya Annelyn. "Jumlahnya jadi semakin banyak, dan desain armor mereka juga mulai terlihat lebih rapi ketimbang robot-robot yang terbentuk dari mesin-mesin elektronik di gedung."

"Itu berarti, ada pihak yang mengirimkan mereka?" kira Sherka ikut curiga.

Beberapa Robot Malware berterbangan mendekati Sherka, Annelyn, dan Ozkov, tapi mereka semua langsung hancur ketika terkena lemparan sebuah mobil. Ketika mereka bertiga menoleh, rupanya yang melempar mobil itu adalah Solvo.

"Apa?" tanya Solvo heran ketika ditatap begitu. "Katanya menggunakan apa saja selain AndroMega untuk menghancurkan semua Robot Malware?"

"Oke!" Silva yang baru saja ikut bergabung dengan mereka menganalisa keadaan sekitar lewat mata Cyborg. "Terima kasih banyak, Bang Solvo! Semua Robot Malware di area sini sudah habis. Kita bisa menggunakan AndroMega untuk mengalahkan robot-robot tempurnya."

Solvo pun hanya menaikan bahunya santai, tak menanggapi apapun.

"Bagus!" Annelyn berucap senang, dan mulai mengaktifkan gelang AndroMega hitamnya. "Ecclipsia!"

'[Akses : Diterima.]'

Sebuah senapan Sniper hitam berukuran besar muncul dari butiran-butiran hologram di tangan Annelyn. Setelah dipastikan amunisinya penuh, Annelyn bersiap membidik salah satu robot di depan mereka. Kacamata dengan satu lensa terpasang secara otomatis di mata kanannya.

"Saatnya bertarung," gumam Annelyn dengan seringai.

Satu peluru Sniper ditembakan ke arah robot itu, membuat kepala sang robot pecah dan meledak kecil.

Bukan hanya Annelyn, Sherka pun juga ikut mengaktifkan gelangnya.

"Megalodania!"

'[Akses : Diterima.]'

Pedang Berseker muncul di tangan Sherka disertai butiran-butiran hologram biru terang. Ketika Sherka menekan pelatuk yang ada pada gagang pedang, sisi-sisi pedang ditumbuhi oleh gerigi-gerigi gergaji menyerupai taring karnivora yang sangat tajam, siap mencincang mangsanya.

"Rasakan gigitannya, robot-robot sialan!"

Ketika gerigi gergaji pada pedangnya berputar, Sherka melesat cepat ke arah beberapa robot tempur. Hanya dalam sekali lesatan, robot-robot itu berhasil tercincang habis oleh keganasan Pedang Megalodania.

Di sisi dimana Annelyn mulai fokus menembakan peluru Sniper-nya ke beberapa robot hingga hancur, salah satu robot tempur berukuran lebih besar hendak menyerang Annelyn dari belakang menggunakan gada metal. Belum sempat Annelyn menoleh, robot itu sudah terpental ke samping setelah ditendang keras oleh Ozkov.

Ozkov mulai berdiri melindungi Annelyn ketika sang robot kembali bangkit dengan gadanya. "Tidak ada yang boleh menyentuh ketua montok kami!" ucap Ozkov mantap dengan seringai.

"Apa kau bilang?" Annelyn terdengar tidak terima dengan ucapan Ozkov.

Tak peduli dengan tanggapan Annelyn, Ozkov lebih memilih untuk mengaktifkan AndroMega miliknya.

"Emfirian!"

'[Akses : Diterima.]'

Di belakang Ozkov, mulai terpasang tas besar terbuat dari metal canggih. Selain itu, kacamata satu lensa juga terpasang otomatis di mata kanannya.

"Aktifkan Rocket Launcher!"

'[Rocket Launcher : Aktif.]'

Tas metalnya bertransformasi menjadi beberapa Rocket Launcher di atas bahu. Setelah membidik sang robot, Ozkov menembakan beberapa rudal sekaligus dari Rocket Launcher ke arah sang robot hingga berhasil meledak. Beberapa rudal yang masih tersisa otomatis melesat ke arah robot lain yang terdeteksi sebagai ancaman bagi program senjata milih Ozkov tersebut.

Solvo dan Silva juga berusaha melawan banyak robot yang telah mengepung mereka. Keduanya memang tidak memiliki AndroMega karena hampir seluruh tubuh mereka didesain sebagai Cyborg, namun sistem yang ditanamkan termasuk bagian dari sistem AndroMega. Oleh karena itu, mereka mengaktifkan senjata AndroMega dari tubuh mereka.

"Machine Gun."

Kedua pergelangan tangan Solvo bertransformasi menjadi Machine Gun, menembak beberapa robot yang ada sampai hancur.

"Aku tidak akan tinggal diam," ucap Silva mantap, merobek bagian belakang kemejanya. "Tipe-12 : Diaktifkan!"

Dari punggung Silva, keluar dua belas pedang putih yang melayang oleh sistem magnet di kedua tangan dan kaki Silva. Setelah mengeluarkan semua pedangnya, Silva mengendalikan pedang-pedang itu menebasi semua robot yang ada.

Dalam kesibukannya menebas robot-robot, Silva sempat melihat sebuat mobil melayang menuju Solvo.

"Abang, awas!"

Segera Silva berlari menuju Solvo, melindungi saudara tertuanya dengan menebas mobil itu menggunakan kedua belas pedangnya.

"Kau tak apa?"

"Aku tak apa, Sil."

Solvo melompat ke atas Silva saat satu mobil kembali melayang ke arah mereka. Saat Solvo melayang di udara, menghadang mobil itu, Solvo mengaktifkan salah satu kemampuan Cyborg-nya.

"Tingkatkan peningkatan kekuatan di level 2."

Kedua kepalan tangannya diselimuti butiran hologram berwarna putih. Setelah kekuatannya meningkat, Solvo meninju mobil tersebut dengan sekali tinju hingga hancur. Pria Cyborg itu mulai mendarat ke salah satu robot yang merupakan dalang pelemparan mobil. Solvo mendarat dengan talapak tangan di wajah sang robot, dan menghempaskannya ke aspal.

"Jangan coba-coba menyakiti adikku."

Solvo pun menembakan laser merah dari telapak tangannya, membuat kepala sang robot hancur.

Ketika banyak robot di halaman depan gedung mulai berkurang, kelima anggota Tim Silver yang kini telah berkumpul memutuskan untuk berpencar.

"Teman-teman, aku dan Silva akan mengawasi di bagian atas. Aku curiga jika beberapa robot yang desainnya berbeda itu merupakan robot-robot kiriman dari pihak musuh," usul Annelyn masih memegang senapannya. "Kalian cari orang-orang yang mungkin masih terjebak di sekitar gedung sini."

Mereka mengangguk dengan usul sang ketua. Annelyn pergi menaiki puncak gedung sekitar menggunakan tali pengait dari senapannya, sedangkan Silva terbang menggunakan kedua belas pedang yang diposisikan membentuk sayap. Solvo, Ozkov, dan Sherka pun juga sepakat untuk berpencar ke tiga arah yang berbeda.

~*~*~*~