"Lepaskan kami dan aku berjanji akan menutup mulut begitupun ketiga sahabatku. Aku mohon padamu, Vandez."
Meskipun perempuan ini yakin bahwa pria itu tak mungkin mengabulkan permintaannya tapi dia tetap mencoba.
Angela berlutut, menangis.
Tak ada kalimat apapun yang keluar dari mulut pria itu, dia masih sibuk bekerja menggunakan ponselnya.
"Apa keuntunganku jika aku melakukan itu?" kata pria itu santai masih fokus pada ponselnya,meletakan benda tersebut diatas meja nakas.
Menatap Angela, tersenyum.
"Kau akan tetap aman,kami tidak akan menuntutmu. Janji, percayalah padaku jika kau tidak percaya kita bisa menanda tangani perjanjian bermaterai."
Mendengar tawaran Angela sejujurnya pria ini tidak tertarik sama sekali, target utama dia adalah memiliki Angela jika dia harus melepaskan perempuan ini sama saja pekerjaannya akan sia-sia.