"Kau dan Ethan beruntung karena sudah dimaafkan, tidak sepertiku."
Ken menggaruk kepala, memasang tampang kusut.
Seminggu lebih Gaby telah menghukum pria itu dan Ken merasa kacau karena tidak bisa tidur enak diatas ranjang.
Memakai bantal dan guling Glean, putranya untuk tidur di sofa.
Atharik berdehem, "Kau tak sendirian, ada aku bersamamu."menepuk pundak sahabatnya lalu meminum jus jeruknya.
Ethan tertawa, "Kalian memang sungguh bisa disebut sahabat senasib sepenanggungan hehe."
" ya kau benar, ikatan persahabatan kami berdua menang kuat. Mungkin kalo aku seorang perempuan atau gay aku memilih menikah dengan Atharik saja." Ken mengedipkan sebelah matanya lalu menyentuh dagu pria itu diiringi senyuman menggoda.
Mengelerkan lidah layaknya seekor ular.
Semua tertawa.
Lois bahkan merinding disko, mengusap perut sambil berkata.
Amit...Amit..Amit jabang bayi