Dengan lemas Ethan kembali ke kantor, pikirannya melayang pada kejadian beberapa waktu lalu.
Tivanka jauh lebih cocok berpasangan dengan cowok seumuranya bukan pria dewasa seperti dirinya.
"Bos, ini saya bawakan es kopi kesukaan anda." seru Tivania meletakan minuman kesukaan pria itu diatas meja kerjanya.
"Terimakasih."
Hanya kalimat itu yang sanggup Ethan katakan, jika mengikuti emosi bisa saja dia berkarta lebih dari itu.
"Oh iya, hampir lupa saya membelikan anda roti isi kegemaran anda untuk makan siang." penuh kehati-hatian menata rapi roti isi dan es kopi disisi pria itu.
Berpamitan untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Shit!! Kenapa perasaan kesal ini masih ada?" umpat Ethan dalam hati, mengusap wajah lalu memutar-mutarkan kursi kerja.
Tivania yang menyaksikan dari kejauhan jadi bingung sendiri melihat tingkah aneh pria itu. "Sebenarnya ada apa kenapa bos terlihat aneh?'
******
Pekerjaan yang menumpuk membuat Shone merasa stres, dia butuh liburan.