Laura baru saja membaringkan tubuh diatas ranjang King Size-nya saat ponselnya mendapat panggilan masuk dari seseorang yang menyebabkan adiknya menderita seperti sekarang ini, Siapa lagi jika bukan Mauren si pelaku utama dari kecelakaan di alami oleh sang adik.
Enggan menjawab seperti biasa, dia mengabainkan telpon dan pesan dari perempuan itu seperti biasa.
"Dasar, brengsek! Kau kira aku sudi menerima telponmu ataupun membalas pesanmu, Cih..Kau harus membayar apa yang telah kau perbuat pada adikku nanti."
Pikiran Laura sungguh kalut antara pekerjaan dan kondisi adiknya,Lois.
Sejak kematian ayah mereka hidupnya sudah tak sama, tidak ada lagi Laura yang dulu.
Hanya ada Laura yang penuh dengan rasa perlindungan dari rasa kesakitan masa lalu.
"Apa yang kau pikirkan?Sayang." Devin memeluk mesra Laura dari belakang, Mengecup leher jenjang wanita itu dengan penuh gairah.
Mengubah posisi duduk sang istri agar duduk dipangkuannya
