"Kita bertemu dalam sebuah ketidaksengajaan, menyatu hanya karena paksaan. Tapi apakah cinta akan menjadi penengah perasaan di antara kita?"
Istri Nakal Tuan Mafia.
*****************************
"Tunggu...!"
Suara Jia membuat Liu Qiang menoleh dan tersenyum sinis sembari mengeluarkan kedua tangannya dari dalam saku celana.
"Apakah jika aku menikahi mu, Dokter Zhu bisa bebas dan nama baiknya bisa di perbaiki?" tanya Jia dengan wajah penuh harap.
"Jika kau menjadi istriku, tidak hanya nama baik Dokter Zhu, tapi apapun yang kau inginkan akan aku penuhi. Kau tidak akan kekurangan apapun jika menikah dengan ku!" tegas Liu dengan wajah penuh kemenangan.
"Tapi aku akan mengajukan beberapa syarat!"
"Hem..." Liu langsung kembali duduk untuk mendengarkan Jia.
"Kau wanita pertama yang berani bernegosiasi denganku... tapi tidak apa-apa, katakan saja apa syaratnya."
"Kita menikah dengan kontrak pernikahan selama dua tahun. Dan selama itu pula kau tidak boleh menyentuh aku sedikit pun sebagaimana aku datang dengan suci dan selama itu pula aku pergi dalam keadaan suci pula."
Liu Qiang sedikit tertawa mendengar persyaratan Jia Li. "Apa itu saja?"
"Bisakah kita menyembunyikan pernikahan ini dari publik?"
"Tidak...! kita menikah dan seluruh dunia harus tau bahwa kau adalah istriku."
Seketika Jia terdiam, ia tau benar apa yang baru saja ia katakan tidak akan di setujui oleh Liu.
"Kalau tidak ada lagi yang ingin kau katakan, aku akan pergi. Aku harus menyiapkan segala keperluan pernikahan untuk kita, maka dari itu lekas sembuh dan beristirahatlah dengan cukup."
Jia hanya menunduk dan mengalihkan pandangannya, dalam hati ia masih merasa tidak bisa menerima apa saja yang baru ia setujui.
"Adikmu ada di kamar sebelah, kondisinya masih dalam keadaan kritis karena beberapa pukulan mereka merusak beberapa jaringan otaknya."
Jia langsung mendongak menatap Liu.
"Tapi apakah ia bisa selamat?"
"Aku akan mendatangkan dokter pakar untuk menangani kondisi adikmu. Jika kau ingin menjenguk adik mu, aku akan meminta perawat untuk membawamu kesana."
"Aku ingin melihatnya!" kata Jia tergesa-gesa.
"Sebentar aku panggilkan perawat."
" Tidak... aku bisa sendiri!"
Jia bergerak turun dari ranjang namun karena kondisi yang masih lemah alhasil tubuh Jia sedikit goyah dan ia kembali terduduk di sisi ranjang.
"Gadis keras kepala." Cetusnya pelan membuat Jia menoleh dengan tatapan marah.
Liu Qiang mengangkat tubuh Jia. Tentu saja Jia sangat terkejut melihat apa yang tengah di lakukan Liu Qiang. Ia tidak pernah menyangka Liu punya inisiatif untuk menggendong Jia.
"Aku bisa sendiri, tidak usah seperti ini!" Kata Jia yang meronta meminta diturunkan dari gendongan Liu.
"Menurut saja, lagi pula kau sangat keras kepala."
"Jangan pikir hanya karena aku sudah menerima untuk menikah dengan mu, kau bisa melakukan apapun yang kau inginkan terhadap ku. Asal kau tau... bahkan sampai detik ini kau masih jadi orang yang paling aku benci di muka bumi ini."
"Benarkah...! terdengar menyeramkan... sepertinya keputusan menikahi mu adalah salah satu hal yang sangat menyeramkan."
Liu berhenti saat berada di depan pintu ruangan Wang di rawat.
"Hati-hati dengan ucapan mu, kau bisa saja jatuh cinta dan tidak tau caranya bangkit, tenggelam dalam rasa dan aku hanya bisa tertawa di saat dirimu mencintai aku seperti orang gila."
Jia langsung berdecak kesal. Ia berusaha untuk turun dari gendongan Liu Qiang.
"Pergilah! aku tidak mau Wang melihat pertengkaran diantara kita berdua. Karena aku masih sangat tidak suka jika kau berada di sampingku."
"As you wish istri nakal ku..." Balas Liu sembari mundur dan meninggalkan Jia.
'Apa yang tidak bisa aku dapatkan dalam hidup ini... Apapun dan segala yang aku inginkan harus tercapai. Kini ambisi ku untuk menjadi Presiden akan segera terwujud berkat menikahi wanita itu. Popularitas ku akan melecut pesat setelah seluruh dunia tau aku menikahi wanita yang sangat di idolakan dan di dambakan oleh semua orang.' Batin Liu berjalan dengan penuh kemenangan.
Ia tersenyum dan memancarkan wajah penuh kegembiraan karena pada akhirnya Jia menyetujui untuk menikah dengannya. Bagi Liu Jia tidak se sulit yang ia duga selama ini. Bahkan Liu pernah hampir berfikir untuk merenggut Jia secara paksa. Tapi sepertinya wanita itu lebih bijak dari yang ia pikirkan.
Jia tau bahwa Liu tidak akan bisa ia kalahkan. Apa lagi melihat apa yang tadi di lakukan Liu kepada Pemimpin Naga hitam. Tantu saja Jia tidak ingin jika nyawa atau keselamatan orang terdekatnya terancam hanya karena dirinya.
Di dalam ruangan Wang Yihan.
Lay tengah duduk di kursi tepat di sebelah ranjang Wang. Wajahnya terlihat kesal dan kecewa, setelah ia mengetahui bahwa Wang terjerat di dalam komunitas gelap itu.
Jia menyentuh pundak Lay perlahan membuat Lay mendongak menatap Jia yang berdiri tepat di sisi kanannya.
"Kakak...!" Lay langsung bangkit dan menyuruh Jia untuk duduk.
"Tidak... tidak apa-apa kakak berdiri saja."
"Tidak.... kondisi kakak sangat buruk, duduk lah!" Ucap Lay dengan penuh perhatian.
Jia langsung duduk karena ia memang merasa sangat pusing saat itu. Jia menatap wajah Wang yang terlihat babak belur. Seketika air mata Jia menetes jatuh membasahi pipinya.
"Wang... maafkan kakak karena tidak bisa melindungi mu dengan baik. Kau bahkan harus jadi seperti ini hanya karena kakak yang terlalu lambat menyelamatkan mu. Wang.... aku akan menikahi pria gila itu dan ini adalah jalan satu-satunya agar kakak bisa mencari bukti untuk membongkar kedok manusia kejam itu. Dia adalah dalang dari semua yang menimpa dirimu Wang. Kakak berjanji akan menghancurkannya dan membalaskan semua yang terjadi kepada kita." Batin Jia sembari mengelus punggung tangan Wang yang ada di genggamannya.