Chereads / Istri Nakal Tuan Mafia / Chapter 2 - Bab 1 Rekaman

Chapter 2 - Bab 1 Rekaman

Pagi itu cuaca benar-benar menyegarkan, bunga bermekaran di musim semi. Beberapa orang terlihat melakukan aktivitas lari pagi seperti biasanya berhampiran kota A.

Gadis bernama Jia li dengan paras cantik dan lekuk tubuh menarik, rambut blonde bergelombang terikat rapi tidak terlalu tinggi sedang berhenti untuk menarik nafas. Ini putaran kedua baginya mengelilingi taman kota A.

Keringat bercucuran di dahi tidak membuat kecantikannya surut sama sekali. Jia Li gadis berumur 24 tahun dengan karir cemerlang sebagai seorang Jurnalis Negara A.

Di negara A tidak ada orang yang tidak mengenal Jia Le. Ia kerap sekali muncul di acara berita nasional Negara A. Terkenal dengan ketegasannya dalam mewawancarai narasumber dan kepeduliannya dengan dunia sosial, mengangkat namanya setinggi langit.

Namun kehidupannya tidak seindah yang dibayangkan orang lain. Jia li adalah anak sebatang kara yang dibesarkan di panti asuhan. Ia sendiri bahkan tidak tau siapa orang tuanya setelah mengalami kecelakaan dan kehilangan sebagian ingatannya, namun dengan prestasi yang setinggi langit tentu saja banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai orang tua kandung Jia Li.

"Jia Li...!!! Jia Li...!"

Suara beberapa orang remaja perempuan, berlari menghampiri Jia Li.

"Bolehkah aku minta tanda tangan?"

"Tentu saja," Jia Li dengan senyum merekah menggores buku mereka dengan tinta hitam.

"Terima kasih Jia Li, kau sangat cantik. Kami mencintaimu, Bye..."

Jia Li melambai ke arah mereka yang terlihat sangat bahagia.

*

*

*

Rumah Jia Li.

Jia Li mendapat pesan dari managernya bahwa hari ini, ia akan mewawancarai pebisnis terkenal yang menguasai pasar eksport Negara A.

Dengan tergesa-gesa Jia Li mengambil kunci mobilnya dan langsung bergerak menuju tempat wawancara yang sudah di kirim oleh managernya.

Setelah menempuh jarak dua puluh menit akhirnya Jia Li tiba di perusahaan besar XO Company. Perusahaan yang pemiliknya pernah di isukan adalah seorang Mafia, namun isu itu dengan cepat lenyap dari media dan beberapa surat kabar, setelah seharian menjadi trending berita di beberapa negara.

Dengan skirt hitam di balut Coat Hitam dan dalaman Blouse berwarna pink muda, penampilan Jia Li terlihat sangat anggun. Rambutnya tergerai indah dan body line yang ia miliki benar-benar membuat semua orang merasa takjub.

Jia Li masuk kedalam lift dan akhirnya berada di lantai 16 perusahaan, seperti dimana dijadwalkan sebelumnya bahwa Jia Li harus berada di lantai 16 untuk bisa bertemu dengan CEO perusahaan XO.

Untung saja aku sampai tepat waktu. Batin Jia Li sambil menatap ke arah jam tangannya.

Saat itu langkah Jia Li terhenti saat mendengar suara jeritan seseorang. Gadis itu mundur beberapa langkah dan saat itu terlihat sebuah pintu tidak tertutup rapat, dan dapat di dengar jelas bahwa suara teriakan itu berasal dari ruangan tersebut.

Jia Li dengan rasa penasaran yang kuat membuka sedikit pintu tersebut. Tak lama terlihat seorang laki-laki sedang di ikat di kursi.

Menteri sumber daya manusia, kenapa dia ada di sana? dan mengapa orang-orang itu memukuli Mentri?

Jia Li ingat betul wajah Mentri yang pernah ia wawancarai enam bulan yang lalu. Gadis itu merasa apa yang berita bicarakan mengenai pemilik perusahaan ini mungkin saja adalah sebuah kebenaran.

Jia Li dengan berani merekam aksi beberapa orang yang memukuli Mentri Negara A tersebut.

"Maaf, apakah anda Nona Jia Li?" suara seseorang mengagetkan Jia Li saat itu. Jia li terlihat menyembunyikan ponselnya di belakang.

"Oh, ya aku Jia Li," Jia Li bersikap ramah sambil menyodorkan tangannya.

"Sedang apa anda disini?"

"Oh, em aku mendengar suara dari ruangan ini, tapi saat mendekati ruangan ini, aku tidak mendengar suara lagi sama sekali. Mungkin aku hanya sedang berhalusinasi."

"Bukankah Nona Jia Li datang kemari untuk menemui Tuan Liu Qiang?"

"Ya... Aku ingin mencari ruangan Tuan Liu, apa anda bisa mengantarkan ku ke ruangannya?" tanya Jia yang bersikap seolah tidak melihat apapun.

"Dengan senang hati Nona Jia."

Mereka berdua berjalan bersama menuju ruangan Liu Qiang.

Jia berusaha fokus dan tidak terlalu mengingat perkara tadi. Yang terpenting saat ini adalah, ia sudah berhasil mendapatkan rekaman bukti kejahatan yang dilakukan perusahaan XO.

"Selamat siang Tuang, disini Nona Jika dari Tv berita nasional ingin bertemu dengan anda."

"Suruh dia masuk, dan tinggalkan kami berdua!"

Suara pemilik perusahaan XO terdengar sangat dingin di telinga Jia Li.

Jia Li dipersilakan masuk, sesaat setelah tubuhnya sepenuhnya masuk. Pintu ruangan di tutup rapat tanpa celah. Suasana mencekam membuat Jia menelan ludahnya beberapa kali.

Jia berusaha bersikap biasa, pria itu terlihat duduk membelakangi Jia. Menatap kota dari cermin kaca di ruangannya.

"Permisi Tuan Liu, perkenalkan saya Jia Li, reporter yang akan mewawancarai anda hari ini." Kata Jia memperkenalkan diri.

"Jia Li, gadis cantik yang sangat terkenal akan kebaikannya. Punya paras cantik dan tubuh yang menarik, karaktermu sangat kuat di masyarakat terutama kau sangat berpengaruh besar di Negara A."

"Tidak perlu memperkenalkan dirimu, aku sudah tau siapa dan seperti apa orang yang berhak menemui ku."

Liu Qiang berbalik dan tersenyum kearah Jia Li.

"Terimakasih atas pujiannya Tuan!"

"Aku tidak sedang memuji mu, itu pujian yang orang katakan tentang mu." Liu berjalan dan duduk di sofa dengan menaikan sebelah kakinya.

"Silahkan duduk Nona Jia,"

"Terimakasih Tuan Liu!"

Jia duduk di hadapan Liu dan mengeluarkan beberapa kertas yang sudah ia siapkan untuk mewawancarai Liu.

Liu sempat meminta permintaan aneh, bahwa dalam wawancara kali ini, ia tidak ingin wajahnya di rekam dan tidak ingin ada foto yang tersebar sama sekali.

"Sesuai permintaan Tuan, maka kita hanya akan melakukan wawancara lisan. Dan suara Tuan Liu akan direkam dengan alat ini," menunjukan alat rekaman suara yang diletakkan di atas meja.

Liu Qiang tertawa sambil berkata, "sebelum wawancara ada satu hal yang ingin aku tau tentang Nona Jia, karena aku mencari hal ini tentang Nona, namun tidak menemui sebarang jawaban."

"Apakah Nona Jia punya kekasih?"

Pertanyaan itu membuat Jia Li terpaku dan membisu, sungguh Jia tidak menyangka Pria sepintar dan setampan ini akan mempertanyakan perihal status pribadinya.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa menjawab pertanyaan anda. Sepertinya anda tau etika ketika baru mengenal seseorang, masalah pribadi menjadi hal yang sangat tidak baik jika ditanyakan di awal pertemuan." Kata Jia.

"Tidak ada, aku hanya ingin mengatakan kepada Nona Jia bahwa, siapapun laki-laki yang mendekatimu saat ini sebaiknya segera suruh ia menjauh. Karena aku sepertinya mulai tertarik dengan mu!" kata Liu Qiang.