Hari ini adalah hari senin yang sibuk seperti biasanya, sebelum kekacauan terjadi. Orang-orang tanpa kekuatan sibuk untuk bekerja demi menafkahi keluarga mereka, para pengguna kekuatan sibuk dengan pekerjaan mereka sebagai hunter yang memburu monster yang masih tersisa. Tidak ada yang tahu mengapa monster-monster tersebut masih ada yang hidup, setidaknya para pengguna kekuatan atau yang dipanggil 'Awaken' bisa melakukan tugas mereka sebagai orang-orang yang terpilih untuk melindungi bumi. Namun, masih saja ada orang yang menyalahgunakan kekuatannya.
Awaken terdiri dari dua golongan.
Hunter dan Drifter. Bisa dibilang kedua ini adalah baik dan jahat atau cahaya dan kegelapan.
Hunter adalah awaken yang bekerja pada sebuah perusahaan atau Serikat Hunter untuk memburu monster dan melindungi rakyat. Sedangkan, Drifter adalah awaken yang menyalahgunakan kekuatan mereka untuk membunuh manusia, serta bertentangan dengan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan oleh 40 Persona.
Ada juga sebutan lain selain Hunter dan Drifter, itu adalah Walker. Biasanya, Walker ini ditujukan kepada awaken yang muda yang masih menjalani masa sekolah ataupun awaken yang tidak berpihak ke sisi manapun.
Kenapa disebut Walker? Karena mereka adalah pihak netral yang sewaktu-waktu akan memilih sisi dari kedua sisi yang ada, baik atau jahat. Sebenarnya, ada juga awaken muda yang sudah menjadi bagian dari Hunter.
Oleh karena itu, sebutan Walker itu jarang dipakai karena sirkulasi yang membingungkan antara Hunter dan Drifter.
Untuk sekarang ini, mari kita pakai saja kata Hunter, Drifter, dan Awaken.
....
Sekolah Supermagic BD penuh oleh calon-calon murid yang mengikuti seleksi penerimaan. Para calon murid berkumpul memenuhi area stadium tertutup yang besar di area sekolah yang dijadikan tempat seleksi.
Ada tiga tahapan seleksi, uji kekuatan, uji tertulis, dan simulasi pertarungan. Murid akan lulus jika mencapai skor lebih dari 180 dari total semua tahapan. Masing-masing tahapan memiliki nilai tertinggi 100. Jadi, setidaknya harus mencapai 60 dari masing-masing tahapan.
Hanya saja, calon murid yang tidak dapat skor lebih dari 55 saat uji kekuatan, mereka dinyatakan gagal seleksi.
Sebelum seleksinya dimulai, Zell bersama seorang gadis pergi menemui Raven di kantornya.
"Hmm? siapa lagi gadis disampingmu itu?" tanya Raven melirik gadis dingin yang berdiri di samping Zell.
Zell menceritakan apa yang terjadi ....
Di tengah malam, ada sebuah suara berisik yang mengganggu tidur Zell. Dia terbangun dan memeriksa ruang tengah, seorang gadis penuh luka sedang berbaring di sofanya.
Zell kebingungan, tapi dia juga penasaran. Dia memutuskan untuk melihat gadis itu dari dekat. Dia hanyalah gadis kecil dengan rambut perak panjang sepertinya, memiliki tubuh yang ramping dan tingginya mungkin setara dengan atas dada Zell. Dia tertidur di sofa dengan nyenyak meski badannya penuh luka dan darah.
Saat Zell mencoba untuk menyentuhnya, gadis itu langsung terbangun dan melompat ke belakang Zell.
"...."
Gadis itu lalu menyerang Zell dari belakang dengan sebuah pisau, namun Zell berhasil menangkap pergelangan tangganya dan menjatuhkan pisaunya ke lantai.
"Kamu siapa?" tanya Zell dengan dingin.
"Lepaskan ...." Gadis itu juga berkata sambil menatap dingin Zell.
"Aku akan melepaskanmu, jika kamu memberitahuku siapa kamu." Jelas Zell menggenggam pergelangan gadis itu semakin kuat.
"Aku ... Celty." Ucapnya sambil mencoba menahan sakit.
Zell melepaskan pergelangan tangannya dan kembali ke kamarnya.
Celty bingung, dia lantas memanggil Zell, "Kamu mau kemana?"
"Kembali tidur ... kamu, terserah lakukan apapun yang kamu mau asalkan jangan mencuri barang-barangku. Jika kamu ingin makan, ada sisa martabak di dapur, makanlah itu." Ucap Zell, setelahnya dia masuk ke kamarnya dan kembali tidur.
"Martabak?" gumam Celty.
Di pagi harinya, Zell terbangun dan keluar dari kamarnya, menemukan gadis itu sedang menyiapkan sarapan telur dadar. Gadis itu membuat dua porsi telur dadar, dan meletakkannya di meja di ruang tengah.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Zell menguap.
"Membuatkanmu sarapan, apalagi?" balas Celty melihat Zell dengan mata polos.
"...."
....
"Begitulah." Jelas Zell memberitahu Raven yang terjadi.
"Oh, kukira dia adalah saudaramu karena warna rambut kalian sama," pikir Raven menghembuskan nafas.
"Jadi, apa keperluanmu membawanya kemari?" sambung Raven bertanya, tangannya menahan dagu.
"Aku ingin mengganti persyaratanku. Ijinkan dia mengikuti seleksinya juga." Pinta Zell.
"Tentu, kenapa tidak?" ucapnya melirik pelayan yang mempunyai kekuatan analisis.
Pelayan itu menunduk seakan Raven menyuruhnya melakukan sesuatu ketika meliriknya. Lalu, dia berjalan sedikit ke depan dan melihat Celty dengan fokus.
"Tidak ada data lain, selain namanya." katanya sambil tetap melihat Celty.
Kemudian, dia menutup matanya dan mengusapnya dengan tisu dan membukanya lagi. Zell melihat adanya perbedaan di matanya setelah dia menggunakan kekuatannya analisanya. Terdapat retakan kecil di mata pelayan tersebut, tapi Zell tidak mengatakannya.
"Hmm, menarik ... seleksinya akan segera dimulai, kalian sebaiknya pergi ke stadium sekarang," ucap Raven berdiri lalu berjalan keluar dari kantornya.
"Ayo!" sambung Raven mengajak mereka.
Mereka pergi ke stadium untuk mengikuti seleksi penerimaan. Mereka berpisah di tengah jalan, Raven menuju ke pintu belakang sedangkan Zell dan Celty harus masuk dari pintu depan sebagai calon murid yang akan ikut seleksi.
Sebelum seleksi dimulai, Raven mengumumkan beberapa hal terlebih dahulu. Tentang sekolahnya, pelajarannya, fasilitasnya dan lainnya. Sampai akhirnya, pengumumannya selesai.
"Semuanya, aku ucapkan terima kasih sekali lagi sudah datang ... dan tanpa bicara lagi, kita mulai saja seleksinya!"
Dengan itu, seleksi penerimaan murid baru SSBD dimulai.
Uji kekuatan, 15 orang dipanggil untuk melakukan tes tingkat kekuatan mereka dengan alat pengukur berupa pilar yang berada di atas panggung.
Ketika dipukul, pilar itu akan menentukan tingkat kekuatan awaken. Ada 6 warna yang menentukan tingkat kekuatan awaken.
Secara berurutan dari yang terkecil sampai terbesar, warna itu adalah putih, biru, hijau, kuning, jingga, dan merah.
Putih, ukuran kekuatan dari 0 - 30.
Biru, ukuran kekuatan dari 31 - 55.
Hijau, ukuran kekuatan dari 56 - 75.
Kuning, ukuran kekuatan dari 76 - 85.
Jingga, ukuran kekuatan dari 86 - 92.
Merah, ukuran kekuatan dari 93 - 100.
Tidak banyak di dunia ini, awaken yang bisa mendapat tingkat merah dalam percobaan pertama mereka. Dikatakan, bahwa hanya baru sekitar 6 orang yang bisa mendapat tingkat merah dalam percobaan pertama, dan mereka adalah generasi baru dari 40 Persona.
Meski mendapat tingkat merah, belum pernah ada satupun yang mencapai skor 95.
94 adalah skor tertinggi yang didapatkan, dan itu dipegang oleh Ling Yue, seorang awaken asal Cina dengan kekuatan manipulasi elemen.
Dan dalam seleksi sekarang, sudah sekitar 525 orang yang di tes. 200 dari mereka lulus dengan rata-rata tingkat hijau.
Sekarang adalah babak selanjutnya, Celty, namanya terpanggil dan dia naik ke panggung bersama 14 orang lainnya.
Banyak orang bersorak setelah lima belas orang itu naik ke panggung. Ternyata, alasannya karena seorang laki-laki berambut pirang yang bernama Andrew. Dia adalah laki-laki yang menjemput Elisa kemarin.
Andrew ternyata adalah kandidat yang dirumorkan memiliki kekuatan yang luar biasa, dia diperkirakan bisa mendapat tingkat jingga atau merah. Kekuatannya masih belum dipublikasikan kepada publik, tapi dia mempunyai aura yang kuat yang membuat publik percaya kalau dia bakal menjadi kandidat 40 Persona yang selanjutnya.
"Baiklah, babak ke-36, mulai!" seorang panitia memulai tes-nya.
Banyak orang yang menonton di tribun di stadium bersorak.
"Andrew! Kamu bisa!!"
"KYAAAA! ANDREW!!!"
Banyak sekali penggemar Andrew yang mendukungnya, terutama para wanita yang tergila-gila olehnya, walaupun mereka tahu bahwa Andrew sudah memiliki Elisa putri dari keluarga terkaya di dunia.
"Hmph! Semua orang mendukungku, aku tidak boleh mengecewakan mereka." Gumamnya sombong.
Andrew bersiap-siap mengerahkan kekuatannya. Dengan kuda-kuda yang kuat, tubuhnya diselimuti oleh aura emas yang sangat kuat. Kemudian, dari aura emas itu, membentuk sebuah wujud besar ksatria bersayap yang memegang tombak. Tidak hanya itu, aura emas itu terus menyebar dan membentuk sebuah pasukan berkuda yang dipimpin olge ksatria bersayap tadi.
Semua orang terkesima dan terkejut dengan kekuatan Andrew.
"KYAAA!! LUAR BIASA SEKALI, ANDREW!!!"
"ANDREW!! ANDREW!!!"
Sorak-sorak semakin keras dari tribun penonton.
"Hmph!" Andrew melepaskan sebuah tinju kepada pilar pengukur.
Semua aura emas yang menyelimutinya itu seperti terserap ke dalam kepalan tangannya.
Baam!!
Sebuah suara keras yang berasal dari tinjunya menggema di seluruh stadium, dan membuat stadium bergetar.
Pukulan yang sangat dahsyat tersebut sangat memukau, membuat semua orang disana tercengang dengan kekuatan Andrew.
Salah satu penonton, tidak sengaja merekam itu secara langsung di internet.
Hanya dalam hitungan menit, video tersebut sudah ditonton oleh jutaan orang dan menjadi viral di seluruh dunia.
Berbagai komentar bermunculan di video tersebut.
"Waah, apa itu?", "Itu nyata?!", "Kekuatan yang dahsyat!!!", "DIA ADALAH REINKARNASI 40 PERSONA YANG MENGHILANG!!!"
Sementara itu, di dalam pertemuan generasi baru 40 Persona. Mereka melihat rekaman langsung tersebut, dan semua nampak terkejut, terkecuali Ling Yue yang hanya duduk fokus di pertemuan tersebut.
....
Setelah asap yang mengumpul di sekitar Andrew karena pukulannya menghilang. Pilar itu berubah warna menjadi merah, dan garis horizontalnya berada tepat di angka 94.
Andrew mendapatkan skor 94, dia adalah orang kedua setelah Ling Yue. Setelah melihat itu, penonton di tribun semakin heboh.
Dan juga rekaman langsung dari salah satu penonton juga semakin bertambah penontonnya.
"Ti-tingkat merah ... dengan skor ... 94!!" sang panitia mengumumkan skor Andrew, kemudian seisi stadium dan dunia heboh dengan orang kedua yang meraih skor 94 setelah Ling Yue.
"WOOHHHH, HEBAT!!!"
Begitu juga komentar di rekaman langsung ....
"SUDAH KUBILANG, DIA ADALAH SALAH SATU REINKARNASI DARI 40 PERSONA!!!", "INI SUNGGUHAN, KAN?!!", "Orang kedua setelah Ling Yue? aku jadi penasaran bagaimana ekspresi orang itu ...."
Namun, di satu sisi, Ling Yue masih tidak menunjukkan ketertarikannya tentang hal itu. Dia duduk santai menikmati tehnya selagi rekannya di 40 Persona New Generation terpukau dengan Andrew.
"Ling Yue, lihat dia. Skornya sama denganmu!" tunjuk rekannya.
Ling Yue meletakkan gelas yang isinya teh di atas meja, dan berkata dengan santai, "Aku tidak peduli."
Lalu, setelah semua kehebohan tadi. Akhirnya tinggal tersisa Celty yang masih belum melakukan tesnya.
"Ga-gadis kecil, kenapa kamu belum mulai?" kata panitia.
Setelah panitia mengatakan itu, Celty fokus ke pilar di depannya dan menghembuskan nafas berat.
Memasang kuda-kuda yang lemah, dan pose yang sangat kaku. Semua orang membicarakannya.
"Eh, kuda-kudanya lemah sekali.", "Dia sudah tidak bisa diharapkan."
Namun, setelah beberapa detik Celty dalam posisi tersebut. Dia menarik nafas panjang lalu menghembuskannya, dia melakukan itu sekitar tiga kali.
"Hmph! apa-apaan gadis itu." Gumam Andrew dengan wajah sombong melihat Celty.
"Api ungu ...."
Percikan api kecil ungu muncul dari kepalan tangan Celty. Lalu dia melanjutkan, "Wujud pertama, Grizzly!"
Burssshhh.
Api ungu tersebut berkumpul di tangan Celty membentuk sebuah sarung tangan bermotif kepala beruang grizzly.
"Woah!!!"
Penonton terkejut.
Andrew yang berlaga sombong setelah penampilannya, berkata dalam hatinya, "Heh, hanya itu saja. aku juga bisa melakukan it—"
Boom!!!
Tepat setelah tinju Celty mengenai pilar itu, ledakan besar terjadi, menyebabkan asap berkumpul dan mengembang.
"Eh, apa itu?!", "Apa itu serangan teroris? hahaha", "LOL!" komentar ejekan muncul di rekaman langsung.
Ling Yue berdiri dari kursinya melihat itu, dirinya sangat tegang dan merinding. Berbeda dengan ketika dia melihat penampilan Andrew, kali ini dia benar-benar menunjukkan ketertarikan pada penampilan Celty yang menyebabkan ledakan besar dan api ungunya.
"Api ungu itu, jangan-jangan ...." Ling Yue berlari keluar dari ruangan itu.
"Ling Yue, kamu mau pergi kemana?!" teriak rekannya memanggilnya, tapi Ling Yue mengabaikannya.
....
Asap perlahan memudar, dan ketika semuanya sudah hilang. Pilar yang dipukul Celty menunjukkan warna merah dengan garis hampir mencapai puncak, berhenti di angka 98!
"Se-sembilan puluh delapan?!!!" teriak panitia terkejut melihat skor Celty.
Dan stadium kembali heboh, begitu juga dengan rekaman langsungnya.
"APA?!!", "GADIS ITU MEMECAHKAN REKOR!!!", "SIAPA DIA?!!".
Andrew tercengang, dia sudah tidak dapat menyembunyikan wajahnya yang lusuh itu.
"Ti-tidak mungkin ...." Batin Andrew.
"Wow. Celty ...." Lirih Zell menatap tajam Celty.
Celty dapat merasakan tatapan tajam Zell. Dia berbalik dan mencari Zell di kerumunan, lalu dia menjulurkan lidahnya keluar dan menyipitkan matanya.