Chereads / Double Dimension / Chapter 6 - Seleksi penerimaan (part 2)

Chapter 6 - Seleksi penerimaan (part 2)

Celty mengejek Zell dengan menjulurkan lidah padanya. Tapi, Zell tidak terpengaruh oleh ejekan itu. Dia malah menganggapnya hanya sebagai candaan yang biasa dilakukan oleh seorang adik pada kakaknya, ketika sang adik mendapat dukungan atau pembelaan dari sang ibu. Oleh karena itu, melainkan menunjukkan wajah marah, Zell malah tersenyum ramah kepada Celty.

Di babak ini, hanya empat orang saja yang lulus termasuk Celty dan Andrew. Dua peserta lainnya mendapat tingkat hijau dengan skor masing-masing adalah 61 dan 63.

Celty dan peserta lainnya turun dari panggung, para peserta memberinya jalan entah kenapa. Akhirnya, Celty sampai ke tempat Zell berdiri dan memukulnya pelan.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Zell melihat Celty dengan dingin.

"Memukulmu, kamu buta?" ejek Celty membalas tatapannya dengan dingin.

Dua orang yang pasif, jika bersama, mungkin selalu seperti ini lah keseharian mereka. Hari-hari yang bosan, yang hanya ditemani oleh beberapa lontaran kata-kata yang dingin dari satu sama lain.

Zell kemudian menghiraukannya dan melihat ke atas panggung arena kembali untuk menunggu gilirannya.

"Untuk babak selanjutnya, peserta yang namanya dipanggil harap segera naik ke atas arena" kata panitia sambil melihat kertas yang berisi list peserta seleksi.

"Elisa, Danny, Zell, ... , ... , ...."

Untuk babak ke-37, akhirnya giliran Zell untuk melakukan tes uji kekuatannya. Begitu juga dengan Elisa, dan 13 peserta lainnya.

Dan yang paling mencolok di babak ini adalah Elisa dan laki-laki bertopi dengan setelan anak nakal yang bernama Danny.

"Akhirnya giliran dia, ya. Mari kita lihat, apa dia akan menunjukkan kekuatannya?" ucap Raven yang menonton di ruang komentator.

"Tapi, gadis tadi dengan api ungunya ... terasa sangat familiar. Siapa namanya ya ...." lanjutnya menunjukkan wajah cemas.

"Celty." Ucap pelayan yang sering bersamanya.

"Ah, ya. Celty ...."

....

"Hai Zell, kita bertemu lagi!" sapa Elisa sambil melambaikan tangannya.

Zell melihat Elisa yang berjalan mendekatinya, dia tidak mengatakan apapun.

"Hee, tidak mengatakan apapun?? dingin sekali ...." Ucap Elisa cemberut.

"Aku hanya tidak ingin membuat masalah." Kata Zell.

"Hee, apa maksudmu??" tanya Elisa mencoba untuk memikirkan masalah apa yang akan menimpa Zell jika dia berbicara dengannya.

Zell melirik ke salah satu peserta, tepatnya dia melirik Andrew yang sangat jelas terlihat kesal, ketika melihat Elisa berbicara dengan laki-laki lain di hadapannya.

Elisa pun ikut melihat apa yang ditujukkan oleh Zell dengan lirikan matanya. Elisa menemukan Andrew yang sedang melihat ke arah mereka.

Elisa melambaikan tangannya kepada Andrew dan tersenyum manis. Andrew langsung membalasnya kembali dengan lambaian dan senyuman juga, bahkan sebuah kiss-bye.

"Baiklah, babak ke-37 akan segera dimulai. Peserta diharapkan berdiri di depan pilar pengukur dan bersiap untuk tesnya" ucap panitia.

Masing-masing peserta berjalan ke pilar pengukur dan sedang bersiap-siap untuk menyerang pilar pengukur tersebut.

"... Mulai!"

Sedetik setelah panitia memulai tes-nya. Para peserta langsung menyerang pilar pengukurnya. Hanya dua orang yang lolos dari 13 peserta yang menyerang tadi termasuk Zell.

Zell mendapat tingkat hijau dengan skor pas yaitu 55, dan satu peserta lain juga mendapat tingkat hijau dengan skor 60.

"Heh, dia hanya keroco. Lihat saja nanti karena berani mendekati Elisa ku" gumam Andrew.

Sementara itu, Raven yang menontonnya di atas bertanya kepada pelayannya, "Iliya, bagaimana?"

Pelayannya atau Iliya menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Aku tidak merasakan adanya kekuatan sihir darinya. Pukulannya tadi, murni kekuatannya sendiri."

"Murni kekuatannya sendiri?? menarik ...."

Elisa dan Danny sama-sama mendapatkan tingkat jingga, juga dengan skor yang sama yaitu 90. Dengan ini, babak ke-37 selesai.

Mereka turun dari panggung, Elisa tidak mengatakan apapun pada Zell saat itu.

Wajah Celty terlihat tidak puas dengan Zell, lantas dia memukul Zell lagi ketika dia kembali.

"Kenapa kamu tidak menggunakan kekuatanmu?" tanya Celty kesal.

"Aku belum akur dengannya." jawab Zell menatap Celty.

"Maksudmu, sesuatu dalam dirimu?" tanya Celty lagi 'tuk memastikan.

"Ya." ucap Zell.

Waktu berlalu, dan akhirnya seleksi uji kekuatan berakhir pada babak ke-122, dengan total peserta yang ikut sekitar 1.830 peserta.

Dari 1.830 peserta yang daftar, 1.180 peserta lolos seleksi, sisanya gagal. Total waktu yang dihabiskan adalah 6 jam, dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang.

Selanjutnya, beralih ke tahapan seleksi selanjutnya. Uji akademik, semua peserta yang lolos diharuskan menjawab pertanyaan yang ada dengan benar. Soal yang ditanyakan bisa beragam, mulai dari materi sekolah biasa hingga materi pembelajaran awaken.

Tentunya, semua peserta sudah mempelajari keduanya sebelum seleksi dimulai. Jadi, bisa diperkirakan tes kali ini akan berlangsung dengan mudah bagi para peserta.

Tapi nyatanya, sekolah tidak semudah itu memberikan soal yang mudah. Terutama pada materi Matematikanya.

Pemandangan di ruang kelas seleksi A sangat suram, semua peserta menderita dengan soal matematika yang diberikan.

Untuk ruang kelas seleksi B, hanya beberapa peserta saja yang dapat mengerjakan soal matematikanya, itu pun mencontek pada kertas jawaban.

Ruang kelas seleksi C, Zell mengerjakan soal tanpa halangan dan dia adalah orang pertama yang menyelesaikan tes.

Ruang kelas seleksi D, tentunya Celty juga melewatinya dengan sangat mudah, disusul oleh Elisa dan Danny yang berada di ruangan yang sama.

Andrew yang berada di ruang kelas seleksi H, akhirnya selesai mengerjakan soalnya setelah ada beberapa hambatan pada soal terakhir matematikanya tentang matriks.

"Sial, kenapa harus orang itu yang selesai pertama!" Andrew menjerit dalam batinnya.

Pada saat Zell selesai mengerjakan soalnya, itu langsung diumumkan di seluruh ruang seleksi. Membuat peserta lain rusuh mengerjakan soal mereka.

Dan pada jam 4 sore, lonceng dibunyikan menandakan waktu tes habis. Peserta yang tidak dapat menjawab semua pertanyaannya, semuanya cemas. Peserta yang curang, bernafas lega.

Zell dan Celty bertemu setelah keluar dari ruang seleksi. Dan sebelum para peserta meninggalkan sekolah, pengumuman dari kepala sekolah disiarkan di seluruh gedung sekolah.

「Terima kasih untuk para peserta yang mengikuti seleksi. Dan selamat untuk peserta yang lolos.」

「Untuk seleksi terakhir, akan dimulai besok jam 8 pagi sampai selesai. Dan silakan cek situs kami untuk memeriksa nama kalian dalam daftar peserta yang lolos ujian tahap kedua, untuk mengikuti seleksi terakhirnya. Terima kasih, dan sampai bertemu besok!」