Chapter 2 - Bab 1

🌻🌻🌻

Pagi itu aku berangkat ke kampus seperti biasa dan kebetulan di kampusku ada tes pertukaran pelajar yang diadakan oleh kedutaan Korea Selatan di Indonesia. Akupun tertarik dengan pengumuman itu, dan ternyata kedua sahabatku itu menyuruhku untuk mencoba mengikuti tes itu.

"Fa, cobalah kamu ikut dalam tes beasiswa itu, mungkin ini jalan satu-satunya bagi kamu untuk bisa meraih impianmu kuliah di luar negeri". ( Pinta kedua sahabatku itu sambil mendorong punggungku untuk cepat mendaftarkan diri ).

"Ya...ya....aku akan mendaftarkan diriku, mengikuti tes itu," jawab ku.

(akupun segera bergegas ke ruangan tempat pendaftaran beasiswa itu)

Aku disuruh oleh panitia untuk mengisi formulir pendaftaran, dan mengikuti tes itu serta di wawancarai oleh panitia-panitia, meskipun aku grogi aku mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh para panitia.

"Anda akan saya hubungi, bila anda terpilih sebagai salah satu pemenang beasiswa tersebut, tunggu saja kabar dari kami, lusa pasti sudah dihubungi." Kata salah satu panitia.

Tidak beberapa lama setelah mendaftarkan diri dan melakukan tes serta wawancara, akhirnya ada surat dari kampus, aku pun langsung membuka amplop yang aku pegang, lalu ku baca isi surat itu dan terpampang tulisan yang sangat jelas "ANDA TERPILIH SEBAGAI PEMENANG BEASISWA UNTUK PERTUKARAN PELAJAR DI KOREA" aku pun sujud syukur kepada Allah SWT yang telah mengabulkan doaku, tidak lupa aku memberikan kabar baik ini kepada paman, bibi, dan kedua sahabatku. Lalu aku menelepon ibu, ayah dan keluargaku yang berada di Bandung. Aku pun mulai membuka ponselku dan menekan nomer ibuku di Bandung....

"Halo, Assallamuallaikum, ibu....ayah....ini Fatimah, ibu dan ayah bagimana kabarnya, semoga sehat selalu."

"Ibu dan ayah Alhamdulillah sehat, bagimana kuliahmu nak? Semoga baik dan lancar".

"Alhamdulillah Bu, yah.....fatimah sehat dan Fatimah ingin memberikan kabar gembira buat ayah dan ibu.....Fati dapet beasiswa keluar negeri....."

(Ternyata ibu dan ayah sudah tahu bahwa aku mendapatkan beasiswa luar negeri, dari paman dan bibiku).

"Oh.....ayah dan ibu sudah tahu.....bagaimana pendapat ayah dan ibu tentang beasiswa itu?"

"Apa Fatimah sudah mantap dengan keputusanmu itu?"tanya ibuku.

"Insya Allah bu, ini keputusan Fatimah."

Ibu percaya padamu Fa, ibu harap kamu dapat menjaga diri kamu di sana.

"Iya.... Bu kapan ayah dan ibu datang ke Jakarta nengok aku dan sekalian mengantar Fatimah ke Bandara?"

"Insya Allah minggu depan ibu dan ayah pergi ke Jakarta, sekalian jalan-jalan dan mengantarkan kamu ke bandara. Fatimah, apa semua persyaratanmu untuk keluar negeri sudah lengkap, seperti paspor dan biaya tempat tinggal di sana? ibu khawatir kamu kekurangan di sana."

"Ibu dan ayah tidak usah khawatir, semuanya sudah ditangani oleh panitia penyelenggara, Fatimah cuma tinggal berangkat saja." "Ya, syukur kalau sudah dipersiapkan semuanya."

"Bu, udah dulu yabicaranya, jangan lupa makan, ya bu, yah. Salam peluk buat ibu ku tercinta. Assalamuallaikum."

"Iya, Waalaikumsallam". jawab ibuku yang langsung menutupkan teleponnya.

Aku lalu menelepon kedua sahabatku Zahra dan Susan, dari nada suara di handpone, mereka berdua sangat senang sekali mendengar berita itu dan langsung mengusulkan untuk mengadakan pesta kecil untuku. Lalu aku usul kepada kedua sahabatku bagaimana kalau kita makan-makan di restoran, mereka pun setuju dengan usulku.

(Kami pun janjian di rumah bibiku dan langsung pergi ke restoran yang kami sepakati).

Setelah tiba di restoran aku dan kedua sahabatku berbincang-bincang dan bergurau sambil makan-makanan yang sudah dipesan.

"Hey, Fatimah ntar kalau kamu sudah sampai di Korea jangan lupa sama kami ya...ya...kamu harus selalu memberikan kabar pada kami ya?" Kata kedua sahabatku.

(Akupun langsung mengiyakan)

"Jangan khawatir aku pasti akan selalu mengabari kalian." "Ngomong-ngomong di koreakan banyak artis dan pengusaha kaya dan biaya hidup disana kan tidak sedikit dan satu lagi di korea bangak yang non Muslim, terus bagaimana?" tanya sahabatku Zahra

"Iya betul....betul....tuh, banyak artis terkenal dan cakep-cakep, seperti para pemain Boys Before Flower yang sedang ngetrend itu...kalau ketemu mereka kamu maintain tandatangannya yach...yach...? eh, lupa Fatimah berapa lama kau tinggal disana?" tanya Susan.

(Fatimah tersenyum mendengar pertanyaan kedua sahabatku itu yang bertanya tiada henti). Aku menjawab pertanyaan Zahra:

"Insya Alloh banyak yang membantuku, karena di sana aku tidur di kos-kosan bersama mahasiswa dari Indonesia juga, dan masalah biaya hidup sudah kupertimbangkan untuk bekerja paruh waktu...bisa mengantar susu, cuci piring, atau koran....."

(lalu aku menjawab pertanyaan Susan) :

"Kamu ini ada-ada saja, San, nyuruh aku untuk minta tandatangan artis...ya kalau ketemu...kamu kan tau aku ke sana untuk sekolah, aku tinggal disana sekitar 2 tahun, tapi itu juga kalau lancar."

"Jangan sedih dong, kamu kan harus semangat, ingat yel-yel kita...semangat..semangat...ayo... kita pasti bisa...Fatimah pasti bisa...hoooreeee....." kata Susan.

(kami bertiga tertawa dan bergembira melihat kekonyolan Susan, setelah selesai makan-makan kami pun pulang karena sudah sore).

☁☁☁

Jakarta, 27 Agustus 2010

Dear diary.....

Aku sangat bahagia sekali hari ini sekaligus sedih? karena ternyata Allah SWT mengabulkan doaku untuk kuliah di luar negeri.....Hari ini aku merayakannya bersama kedua sahabat baikku, aku pun larut dalam perayaanku.

Terima kasih ya Allah....Dan besok pagi aku harus memberi tahu ayah dan ibu kabar gembira ini....

Udah dulu yach diary...sudah malam nih, besok pagi aku harus ke kampus menyiapkan segalanya....

Terima kasih diary.....

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Bersambung.....