🌷🌷🌷
Pagi harinya aku memberitahukan berita ini pada Hong-Ki bahwa besok sore aku akan menajaknya pergi mencari hadiah untuknya bersama Kim Hee-Joong.
Anak itu sangat senang sekali. Lalu nenek bertanya keadaanku apakah kakiku masih sakit, aku bilang sedikit lagi pasti rasa sakitnya hilang. Dan aku meminta ijin pada nenek untuk mengajak hongki jalan-jalan nanti sore karena tadi malam Kim Hee-Joong mengajak kami untuk mencari hadiah.....dan nenek pun mengijinkan kami.
Setelah jalan-jalan akhirnya, waktu buka sudah tiba kami bertiga mencari tempat makan, untuk buka puasa, dipilihnya sebuah restoran halal dekat dengan mesjid di kota Seoul. Kami lalu masuk ke dalam restoran itu dan mencari tempat duduk yang kosong.
Hee-joong langsung memanggil pelayan dan mengatakan apa yang mereka pesan pada pelayan itu. Kim Hee-Joong, apa aku boleh bertanya sesuatu...?
Tentang apa? Maaf itu kemarin anda bilang buka bersama dan sholat, apa anda muslim?
Hee-Joong, tersenyum mendengar perkataan ku dan menjelaskannya. Aku belum berceritakan? jujur aku ini muallaf. Waktu aku berlibur ke Indonesia aku tertarik mempelajari agama islam dan kebetulan aku pernah sekolah disana aku memiliki teman muslim disana. Dan tanpa disadari aku memeluk agama islam, ada rasa tenang di hatiku setelah menjadi seorang muslim.
Oh..., jadi anda seorang muslim, aku kira semua orang Korea kebanyakan memeluk agama non muslim, tapi anda muslim, jadi aku bisa menjadi sahabatmu kan, sesama muslim kan saudara, jadi apa yang anda tanyakan tentang agama, aku akan siap membantu anda.....tunggu tadi anda bilang anda pernah sekolah di Indonesia, berarti anda lancar bahasa Indonesia. Yah aku mengerti sedikit mengerti bahasa Indonesia, jadi aku bisa bicara bahasa Indonesia dengan anda kan...terselah lah apa yang mau kau lakukan.
(Rasanya senang sekali mendengar perkataan gadis ini, jadi teman, sahabat, ataupun saudara....kata-kata yang sangat menyejukan hatiku, ya Alloh astagfirullah haladzim ada apa aku ini....ah, sudahlah).
Mungkin di Korea memang sedikit yang beragama muslim, oh ya Fatimah nanti setelah kita makan kita akan ke mesjid dulu untuk melaksanakan sholat magrib kan waktunya tidak banyak.
Nanti malam kalau kau bisa aku akan mengajakmu sholat Tarawih di mesjid ini. Kalau kau tidak menjawab berarti kau setuju.
"ya, kalau begitu aku ikut shalat disini."
(Fatimah menurut perkataan Hee-Joong, ada sesuatu yang membuatku penasaran dengan laki-laki ini, dia sangat baik hati, rajin sholat, serta seorang muallaf dan kaya).
🌿🌿🌿
Seoul 10 September 2010
Dear diary....,
Tidak terasa hari berganti hari dan sekarang aku sudah 2 minggu tinggal bersama nenek dan hongki, aku bersyukur ternyata ada orang-orang sebaik keluarga nenek Choy dan satu lagi aku bertemu dengan tuan Kim Hee-Joong dia adalah laki-laki baik, kaya dan tidak aku duga bahwa ia seorang muallaf, padahal banyak sekali di negara ini yang beragama non muslim tetapi dia berbeda, dan aku penasaran dengannya.
Pokonya aku akan menjadi sahabatnya sebagai seorang muslim, apapun yang ia tanyakan tentang agama pasti aku akan membantunya...
Ya Alloh, semoga apa yang aku perbuat dan jalani selalu di ridoi-Mu, Amin ya Rabbal alamin.
🌸🌸🌸
Siang itu Hee-Joong bergegas ke bandara karena aku harus menjemput kakak tirin Lee Sang-Woo, ada perasaan tidak enak disuruh menjemputnya, mana siang itu dingin sekali, dan aku sedang berpuasa. Bagai mana ya keadaannya. Apakah kakak masih seperti dulu... apa yang aku pikirkan. Aku mengontaknya hanya lewat e-mail saja, sepertinya dia sudah lebih baik, dari pada dulu.
Lalu terlihat seorang laki-laki usia 30 an, menghampiri Kim Hee-Joong, kakak....penampilanmu berubah sekali, bagaimana keadaanmu kak? Seperti biasa kakak selalu mengacuhkanku....dan dia hanya bicara seperlunya dan menanyakan keadaan ayah dan keadaan perusahaan.
"Aku dengar dari ayah, besok kakak mulai kerja di perusahaan."
(Hee-Joong kau tidak pernah berubah )
Kakak kau akan tinggal dimana? apa kau akan mencari apartemen, aku ada teman yang menjual apartemen, pasti kakak, suka..."Terserah kau saja." kata kakak tirinya itu.
Pagi itu hari Minggu libur, tidak seperti biasanya Hee-Joong mengajak aku dan Hong-Ki pergi, dia mengajak kami pergi ke suatu tempat katanya tempat yang paling favorit yang sering dia kunjungi dikala sedang sedih, (oh, ternyata orang ini bisa sedih juga)
"Sebenarnya kau mau mengajakku ke mana sih, aku penasaran, ini kan masih pagi?" Kata Fatimah
"Tenang saja aku tidak akan berbuat macam-macm atau menculik kalian, kalian pasti suka." Jawab Hee Joong langsung.
(Sebenarnya aku percaya saja pada Hee Joong karena dia sengat baik dan sebagai teman dia sangat peduli padaku)
Setiba di tempat yang kami tuju....
"Wah....indah sekali pemandangan disini, udaranya sejuk, banyak pepohonan dan bisa melihat kota Seoul dari jauh." Kata Fatimah. Benar sekali kata kakak indah sekali Hong-ki belum pernah diajak ayah jalan-jalan dia selalu sibuk dengan pekerjaannya.
"Benar sekali tempat ini mengingatkanku pada masa kecilku pada waktu aku diajak oleh ibuku jalan-jalan ke puncak."
"Terus apa lagi yang akan kita lakukan?"
"Sebenarnya aku ingin membicarakan sesuatu padamu?"
"Membicrakan apa, katakanlah?"
Begini aku ingin kau bekerja diperusahaanku, aku butuh seorang sekertaris dan aku ingin kau menjadi sekertarisku, ngomong-ngomong kau kan ingin bekerja untuk mencari pengalaman, tidak akan mengganggu kuliahmu?
Apa aku seperti membutuhkan pekerjaan?
(Betul, juga kata Hee-Joong aku ini butuh pekerjaan aku tidak ingin menumpang terus di rumah nenek Choy, sekarang aku harus bekerja dan mendapatkan uang agar tidak merepotkan mereka)
Tapi, apa yang harus aku kerjakan? Jurusanku kan bahasa aku tidak bisa mengerjakan pekerjaan sekertaris.
Tenang saja aku akan mengajarimu apa yang harus kau kerjakan, jadi apa kau bersedia menerima pekerjaan ini?
Gimana yah? hening sesaat, Hee-Joong pun ragu apakah gadis ini akan menerima usulannya
Aku dengan senang hati akan menerima pekerjaan ini, ya ini untuk membantu mu...Syukurlah kau menerima pekerjaan ini jadi sekarang kita ke tempat yang lain.....tadi kau bilang kau akan membantuku, apa maksudmu?
"Maksudnya-a...??"
"Ah, sudahlah nanti juga kau akan tau. Sebenarnya kau akan mengaja kami kemana lagi?"
"Aku akan mengajak kalian berdua keliling kota Seoul."
"Wah! wah! itu ide yang bagus, aku boleh bertanyakan kenapa kau melakukan semua itu untukku?"
"Hanya untuk ucapan terima kasih...hanya itu jangan-jangan kau, aku bercanda???"
Sudahlah kita berangkat, aku, Hong-ki dan Hee-Joong segera menuju mobil dan berangkat. Seharian itu kami di ajak berkeliling kota, dan sorenya kami bersama dia pergi kepantai sambil melihat matahari terbenam sambil berpoto, tidak lupa kami bertiga buka bersama di restoran, aku menikmati semuanya.... (Hari yang paling indah ini tidak akan pernah aku lupakan).
(Seseorang entah siapa sedang memata-matai serta memfoto mereka berdua.)
Ingat Fatimah jangan lupa besok pagi kau harus berada di kantorku aku akan memperkenalkan pada asistenku...
Ya, ya, aku tidak akan lupa deh.....
Besok paginya Fatimah berangkat ke kantor, disana dia diperkenalkan oleh Hee-Joong pada semua karyawan terutama asisten sekaligus teman dekatnya....
Oh....ini yang namanya Fatimah. Wah kau cantik sekali
Jung Chan kau jangan menggodanya....Akupun langsung berkenalan dengan asisten Hee-Joong, dan akrab denganya.
(Sekarang aku bekerja dikantor Hee-Joong aku sangat berterima kasih pada Alloh karena banyak orang yang membantuku...semoga aku selalu dilindungi-Nya amin).
lalu tidak lupa Hee-Joong memperkenalkan kakak tirinya nemanya Lee Sang -Woo yang baru pulang dari luar negeri.
(Ada perasaan aneh yang merasuki pikiran Fatimah, dia penasaran dengan kakak tiri Hee-Joong, seperti terdapat sesuatu yang dia sembunyikan....) ah apa urusanku, ya Alloh apa yang aku pikrkan tolong jauhkanlah pikiran negatifku itu.
Hey... Fatimah, Fatimah... aku memanggi-manggilmu, kau sedang memikirkan apa? tanya Hee-Jong.
"Oh.... tidak hanya saja ada yang janggal dengan kakak tirimu itu."
Ayo, jangan bingung begitu, memang kakakku selalu begitu pada setiap orang, cepat kita harus rapat.
Setelah itu Hee Joong mengajak Fatimah ke ruang rapat karena pada saat itu ada rapat pemegang saham yang ingin menggantikan Hee Joong dari jabatannya sebagai direktur utama, karena dia tidak mampu mencapai target dalam penjualan yang telah direncanakan.
(Melihat Hee-Joong terpojok Fatimah tidak tau harus berkata apa, tapi dengan keberanian dan hanya ingin membantu. Lalu Fatimah memberikan penjelasan kepada para pemegang saham bahwa pada saat penjualan menurun, karena bersamaan dengan waktu krisis dunia yang melanda, jadi ini bukan kesalahan direktur, tapi ini adalah musibah yang tidak bisa dicegah, apapun bisa terjadi secara tidak diduga-duga dan aku percaya bahwa pak direktur dapat memenuhi target tahun lalu. Setelah mendengarkan perkataan Fatimah para pemegang saham bersedia memberikan kesempatan kepada Hee-Joong untuk dapat meningkatkan pendapatan dan penjualan perusahaan....)
Fatimah aku tidak menyangka bahwa kamu cerdas dalam mengambil sikap, dan yang paling tidak aku mengerti kenapa mereka maksudku para pemegang saham berani mengambil keputusan untuk memberikan kesempatan kepadaku....wah, aku tidak salah memilihmu menjadi sekertarisku.....
Dan kapan kamu membaca dan mempelajari berkas tahun lalu....pasti ayahku senang mendengar hal ini aku bisa mengatasi masalah perusahaan.
Kau tidak tau aku mengarangkan? berarti ektingku sempurna sambil tersenyum.....Sebenarnya aku pernah belajar 1 semester tentang bisnis tapi karena aku tidak bisa membayarnya aku pindah kuliah untuk mendapatkan beasiswa dan terdamparlah aku dinegara ini, kalau aku tidak mengambil beasiswa itu aku tidak akan bertemu dengan seorang direktur baik sepertimu....
Benar juga perkataanmu pantasan kau tau tentang bisnis....sudahlah hari ini aku bahagia karena kau telah menyelamatkanku....sepertinya kau ingin hadiah, nanti aku akan memberikanmu hadiah kalau kamu bekerja dengan baik.....
Hey, aku kan sudah menyelamatkanmu tadi di depan para pemegang saham....
"Ya, aku tau aku akan membayarnya."
"Fatimah besok setelah merayakan pesta kau ada waktu?"
"Memangnya kau mau ngapai?"
"Aku ingin memberikan hadiah untukmu...."
"Aku ada waktu setelah acara itu..."
Besoknya acara ulang tahun Hong-Ki dirayakan secara meriah, sekaligus perpsiahan Fatimah dan Hong-Ki bahwa ternyata dia akan mengikuti ayahnya ke Eropa....kenapa anak itu tidak memberi tahuku sebelumnya, mungkin takut aku sedih. Aku lihat Hee-Joong datang ke pesta, dia mengobrol dengan ayahnya Hong-Ki.
Sudah lama kita tidak berjumpa Lee Jeong-Suk kau selalu sibuk ke luar negeri mengurus bisnis keluargamu, aku ingin menanyakan sesuatu Jeong-Suk, tentang gadis itu maksudku Fatimah?
"Hee-Joong aku merasa kau menyuakai gadis itu?" Tanya Lee Jeong-Suk.
Semenjak tinggal dirumah dia selalu membuat banyak perubahan terutama terhadap anakku, dia sangat baik hati, sopan dan dia juga pintar memasak, jadi dia adalah seorang wanita yang sempurna. Walaupun dia tinggal di rumah mewah tapi dia selalu bekerja keras tiap pagi dia mengantarkan susu dan setelah pulang kuliah dia bekerja di kafe. Dekatilah gadis itu dan jagalah perasaannya karena disini dia tidak memiliki keluarga selain nenek.
Mendengar perkataannya ada yang aneh dengan tingkah laku Jeong-Suk, apa dia juga mencintai Fatimah???
Hee-Joong aku besok pagi sudah berangkat ke bandara dan aku mohon jaga gadis itu....itulah yang terakhir kali Jeong-Suk katakan.
Setelah acara selesai sekitar jam 9 malam, Hee-Joong mengajak Fatimah ke suatu tempat, sebelum mengajaknya Fatimah disuruh memakai tutup mata.....apa-apaan kau ini Hee-Joong haruskah begini, aku kan tidak bis melihat apa-apa.
Sudahlah kau harus percaya padaku, dan jangan banyak bicara.
Hee-Joong membawanya ketaman bermain, walaupun sudah malam dan tutup karena taman ria itu adalah milik perusahaan, jadi kapanpun dia bisa datang.....
"Sekarang bukalah....."
Fatimah terkejut melihat semua ini, banyak lampu kerlap-kerlip, tapi kenapa tidak ada orang satupun,
"Subhanalloh..... hebat banget bener-bener indah, Fatimah coba lihat ke arah langit kau pasti suka, terdengar suara dentuman yah itu suara kembang api, yang indah sekali subhanallah....aku tidak pernah melihat dan melakukan hal seperti ini."
"Ada lagi kau suka boneka kan?" Hejong pun memberikan sebuah boneka teddy bear berbulu putih.... ini juga bagus banget bonekanya....aku namain joong saja yach. Terserah kau saja.
"Emangnya ada perayaan apa sampai kau membuat semua ini, apa sekarang kau ulang tahun..atau perusahaanmu mendapat untung banyak jadi kau merayakan semua ini...
Aku melakukan semua ini untuk berterima kasih, dan karena besok pagi aku akan pergi ke Tokyo...
Ke jepang (Hokaido) untuk berbisnis dan berapa lama kau disana ?
Mungkin empat hari, kalau kau membutuhkan apa-apa dan kalau terjadi sesuatu padamu segeralah hubungi aku, atau asistenku.
"Siap Tuan Kim Hee-Joong aku akan selalu mengabarimu."
Pagi-pagi sekali aku mengantarkan mereka (Hee-Joong dan Hong-Ki berserta ayahnya) ke bandara.
(Tidak lupa aku pamitan pada Hong-ki)
"Kakak Fa, kau jangan melupakan Hong-ki, kakak harus mengirimkan kabar kakak, ini ada hadiah untu kakak bukalah sekarang," Sebuah notebook kecil berwarna merah muda yang di berikan Hong-Ki padaku. Akupun terharu mendengarkan perkataan anak itu, akupun langsung memeluknya, kakak jaga diri kakak baik-baik.
Ya, kakak janji, Hong-Ki juga harus selalu mengabari kakak yach?
"Aku juga pergi Fatimah," kata Hee-Joong berpamitan pada Fatimah. "Kim Hee-Joong hati-hati, dan semoga sukses serta ingat sholat."
"Kau juga jaga dirimu, "Assalamualaikum"
"Waalaikum salam." jawab Fatimah.
🌿🌿🌿
Banyak tugas kampus yang harus aku kerjakan, jadi aku berniat ke rumah temanku, untuk mengerjakan tugas kelompoku. Tidak terasa kami bertiga mengerjakannya sampai larut malam. dan akupun pamit pulang, karena arah rumah temanku berbeda aku harus pulang sendirian sambil berjalan kaki menuju halte bis, aku iseng mengeluarkan handycam yang tadi siang aku pinjam dari nenek, aku merekam semua yang terjadi pada saat malam itu, pada saat aku merekam ada beberapa orang, entah mau ngapain... terdengar suara meminta tolong. Fatimah penasaran lalu melanjutkan merekam kejadian itu, seseorang laki-laki memakai kacamata hitam memegang pisau dan satu orang lagi memegang pistol orang tersebut menembak dan Fatimah tertegun sejenak.
"Apakah aku bermimpi? sambil memegang pipinya dengan sebelah tangannya.
Ini tidak mungkin aku melihat seseorang dibunuh? Astagfirullah haladzim.....
Fatimah tidak sengaja menabrak sesuatu, dan pada saat itu juga salah seorang dari mereka melihat Fatimah memegang kamera. Fatimah langsung berlari secepat mungkin. Kebetulan disana ada taksi lewat, jadi Fatimah tidak kekejar oleh orang itu.
Wajah Fatimah pucat, tangannya gemetarn, tidak tahu harus mengatakan apa.
Sampai dirumah Nenek, Fatimah langsung pergi kekamar dan melihat handycam itu dengan gemetar, ya Alloh apa yang harus aku lakukan. Fatimah langsung menyimpan handycam itu di lemari. Apakah orang itu melihat wajahku?
Sekarang aku harus sholat dulu agar hatiku tenang, setelah selesai sholat ia tidur tapi dengan kejadian yang mengerikan tadi, Fatimah tidak bisa tidur terpikir, akhirnya dia bisa tidur dengan membaca doa yang pernah diajarkan gurunya.
Paginya setelah sahur dan sholat subuh, Fatimah seperti biasa menuangkan semua kejadian yang dialamiya dalam buku harian kesayangannya, tapi sekarang dia tidak tahu harus menulis dari mana, karena kejadian semalam yang menimpanya. Diniatkanlah menulis semua kejadian malam itu.
🌸🌸🌸
Seoul, 14 September 2010
Dear diary....!
Aku sangat takut sekali sampai-sampai tadi malam aku tidak bisa tidur. aku melihat orang-orang itu membunuh dengan kejamnya. Apa yang harus aku lakukan? Ya, Alloh lindungi fatimah, hanya aku yang tahu kejadian tadi malam.
Kejadian itu cepat sekali, membuat bulukuduku merinding, dan sekarang aku memegang bukti itu, bukti pembunuhan. Apa yang harus aku lakukan?
Apakah aku harus menyerahkan bukti itu pada polisi. Ya Alloh berilah aku jalan untuk menyelesaikan persoalan itu. Bagaimanapun aku harus melakukan apa yang aku anggap benar. Fatimah ikutilah kata hatimu, Alloh SWT pasti akan membantumu....Besok siang aku akan mengirim e-mail pada Hee-Joong.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Subject : Penting sekali
Fatimah Roshid
Send to : Kim Hee-Joong
Assallamuallaikum, Kim Hee-Joong
Semoga kau tidak terganggu dengan kiriman e-mail dariku, aku tidak tahu harus mengatakan hal yang penting ini pada siapa, tapi mungkin kau bisa menjaga rahasia ini. Aku tahu ini sangat berbahaya kukirimkan video ini padamu semalam aku merekamnya. Kau akan tahu siapa yang melakukannya.
Mungkin mereka tahu bahwa aku yang merekamnya, karena pada waktu aku tidak sengaja merekam kejadian itu aku ceroboh dan ketahuan oleh mereka, pasti mereka sekarang sedang mencariku. Bahaya sekali kalau video itu jatuh ketangan mereka.....
Hee-Joong jangan cemaskan aku aku pasti akan baik-baik saja. Mungkin kalau aku tidak menjawab teleponmu pasti aku dalam bahaya.
Membaca dan melihat vedeo yang dikirim kan Fatimah, wajahnya menjadi pucat, entah apa yang akan dilakukan gadis itu. Ini tidak mungkin terjadi, gadis itu dalam bahaya? kakak tidak akan membiarkan hal ini, aku harus segera kembali.
Kau kenapa bos? Tanya asistennya.
Tidak ada apa-apa, hanya ada yang ku pikirkan...
Bersambung......