"Mau berkencan ala orang tidak biasa?" Ucapnya tiba-tiba. Jean mengedip-edipka matanya mendengar ucapan Dominic.
****************
Jean memandang Dominic tidak mengerti, apa maksud dari berkencan ala orang tidak biasa. Tapi dia tetap saja mengangguk. Dominic tersenyum melihat Jean selalu patuh padanya. Wajahnya menjadi menggemaskan menurut Dominic.
"Are you ready, honey?" Dominic berdiri dengan masih menggengam tangan Jean.
"Hah?" Jean tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dominic menjadi gemas karena Jean hanya diam saja. Dia pun menarik tangan Jean. Dominic membawa Jean ke mobil, dia memakai seatbelt untuknya dan juga Jean.
Jean menahan nafasnya karena jarak antar wajah Dominic sangat dekat. Semua gerak gerik Jean tidak lepas dari Dominic, dia pun mencium bibir Jean cepat.
"Kau sangat cantik." Puji Dominic.
"Kau harus memakai ini, kalau tidak mau tergores." Dominic mereka mengedipkan satu matanya.
"Hah!!" Jean benar-benar dibuat bingung oleh tingkat Dominic hari ini. Wajah datar, sikap dingin yang selalu Dominic
Dominic tidak menjawab, dia menyalakan mobil dan langsung menginjak gas dalam-dalam membuat Jean mengeratkan tangannya pada genggamannya karena Dominic mengendari mobilnya dengan kecepatan tinggi, melewati satu persatu mobil yang ada. Jantung Jean hampir dibuat copot karena Dominic mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan. Klakson dari pengguna jalan lain yang marah karena Dominic tidak dia hiraukan.
"Kau takut?" Tanya Dominic kepada Jean.
Jean memang merasa takut, tapi daripada itu, Jean merasa adrenalin nya terpancing.
"No." Jawab Jean.
Dominic membuka atap mobilnya. Angin mengenai wajah Jean dan menerbangkan rambutnya dengan indah.
"Kau membutuhkan ini." Dominic memberikan Jean kacamata hitam bermerk GC limited edition. Dia juga memakai kacamata hitam dengan merk berbeda namun tidak kalah wow nya.
"Apa aku boleh berteriak?" Tanya Jean karena takut Dominic akan menganggapnya norak atau kampungan.
"Lakukanlah." Dominic memberikan izin.
"Argh..." Jean berteriak sekencang-kencangnya.
"Keluarkan semua unek-unek yang mengusik kepalamu." Kata Dominic, memperbolehkan Jean untuk mengeluarkan semua unek-unek.
"Ibu tiri tidak tahu diuntung, gila, tukang selingkuh, padahal payudaramu sudah mengendur, kulitmu sudah keriput dan bau tanah. Enyah kau dari dunia ini." Jean menumpahkan semua kekesalan untuk ibunya.
"Aku berharap dia dan Daddy bercerai." Ucapnya lagi. Nafasnya memburu, tawa lebar tercetak diwajahnya karena telah mengeluarkan semua yang mengganggu pada dirinya. Sedangkan Dominic hanya tertawa pelan melihat Jean yang begitu antusis memaki Ibu tirinya.
Tawa mereka tidak berlangsung lama, karena sirine dari mobil polisi dan juga suara dari mobil polisi meminta mobil yang ditumpangi Dominic dan Jean untuk berhenti. Pelanggaran karena mengemudi lebih dari batas yang ditentukan, menganggu dan membahayakan pengguna mobil lagi.
Jean sedikit panik karena ini pertama kalinya dia berurusan dengan polisi. Dia melirik Dominic yang sedang mengemudi. Wajahnya nampak biasa saja, tidak ada rasa takut ataupun panik karena polisi mengikutinya. Dominic menutup kembali atap mobilnya.
"Pegangan yang kuat sayang." Ucapnya pada Jean.
Jean pun menurut, tangannya menggenggam erat seatbelt nya saat Dominic menginjak gas lebih dalam lagi untuk menghindari kejaran polisi. Wajahnya sama sekali tidak bereaksi apapun, seolah sedang tidak terjadi apapun pada mereka.
Dominic sengaja mengambil jalur yang sedikit padat guna menghindari kejaran polisi. Saat polisi lengah karena ramai, Dominic memutar mobilnya ke dalam jalan lumayan sempit dan masuk kedalam gang kecil yang hanya muat untuk satu mobil saja, lalu masuk kedalam gang yang lebih sempit dan memarkirkan mobilnya.
Jean menutup matanya, nafasnya memburu, bibirnya merekah lebar karena untuk pertama kalinya dia merasakan jantungnya memompa seperti ini. Rasa yang tidak pernah Jean rasakan selama hidupnya. Dia merasa bebas dan semua berkat Dominic yang memperkenalkan dunia baru padanya.
Tiba-tiba Dominic mendaratkan bibirnya ke bibir Jean dengan menggebu. Jean yang diperlakukan seperti itu secara mendadak tidak siap untuk menerima lumayan ganas dari Dominic.
Jean menatap Dominic dengan degup jantung yang tidak beraturan. Telihat jelas mata berkabut karena gairah dari kedua mata Dominic.
"I want you now, Ms Flo." Ucapnya.
Tanpa menunggu jawaban Jean, Dominic mengangkat tubuh Jean dan menaruh nya di atas pangkuannya. Jean memekik karena perlakuan tiba-tiba Dominic..
Dominic kembali meraup bibir Jean dengan tak kalah menggebu nya. Tangannya dengan nakal meremas gundukan padat Jean yang masih tertutup dress yang dikenakan Jean.
Kini Jean menerima ciuman Dominic, tangannya ia taruh di dada nya. Tangan Dominic masih bermain di payudaranya bahkan kini sedang menaikan dress Jean sampai terlepas, lalu menaikan bra nya hingga nampak lah jelas kedua gundukan itu tanpa terhalang apapun.
Tanpa menunggu lama Dominic meraup nipple Jean. Bermain-main di disana dengan lidahnya, menjilat, menghisap tanpa ampun. Jean menahan kepala Dominic agar berlama-lama bermain di payudaranya.
"Aku tahu kau menginginkannya, tapi tidak sekarang sayang. Kenapa? Karena bisa saja ada orang yang memergoki kita." Ucapan Dominic menyadarkan Jean jika mereka berada di tempat umum, meski di dalam gang kecil dan berada di dalam mobil.
"Kita akan melakukannya dengan cepat." Tanpa menunggu lama lagi, Dominic mengeluarkan 'miliknya' yang sudah siap untuk bertempur, dan menggeser g-string milik Jean, setelah itu melesatkan 'miliknya' kedalam 'milik' Jean dari bawah. Posisi Jean diatas Dominic.
Dominic menggeram nikmat karena 'milik' Jean menghimpit 'miliknya' begitu ketat. "Oh.. Ms Flo, menjepit milikku dengan kuat." Racau Dominic.
Jean mendongakkan wajahnya, 'milik' Dominic begitu dalam. Gerakan Dominic begitu kasar di bawahnya membuat bunyi percintaan mereka begitu terdengar keras. Desahan demi desahan dari dua insan yang sedang bersatu mengalun menandakan betapa panasnya mereka.
"I will come." Pekik Dominic, setelah itu lengkingan keras dari Dominic dan juga Jean menandakan pelepasan mereka telah sampai.
"Kau luar biasa, Mrs Archer." Dominic menyeka keringat yang ada di dahi Jean. Lalu memakaikan bra dan juga dress nya.
Jean sudah berada ditempat duduknya, dengan wajah memerah mengingat percintaan panas mereka di dalam mobil. Dominic kembali menyalakan mobilnya, tidak seperti tadi, Dominic mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal.
"Kemana kita akan pergi?" Tanya Jean.
Dominic tidak menjawab. Dia fokus berkendara. Seperti sudah biasa mendapat acuhkan dari Dominic, jadi sekarang sudah biasa-biasa saja.
Lima belas menit Dominic mengendarai mobilnya, kini mereka sudah sampai di mall baru milik Dominic. Pengunjung begitu ramai membuat Dominic risih. Dia pun menghampiri tanda peringatan ini dan membunyikannya. Sontak semua orang berlari berhamburan keluar. Jean hanya memperhatikan tingkah gila Dominic. Ini memang mall miliknya, tapi melakukan itu bukankah sangat gila? Menurut Jean.
Setelah sepi, barulah Dominic dan juga Jean masuk kedalam. Dominic menautkan tangannya.
"Mau kemana?" Tanya Jean lagi. Untuk apa mereka masuk jika mall itu sudah sepi.
"Shoping." Jawabnya singkat.
Dominic mengajak Jean untuk mengambil beberapa pakaian untuk mereka dan juga Jean. Pertama ke toko pakaian, sepatu, jam tangan, tas dan terakhir ke toko pakaian dalam. Jean mengerutkan dahinya karena Dominic mengambil pakaian dan barang-barang lainnya tidak dengan membayar, karena memang kasir sudah kosong.
"Tidak perlu khawatir semua milikku." Kata Dominic mengerti maksud dari wajah Jean.
"Kau harus memakai ini untukku." Dominic mengambil satu lingerie seksi kehadapan Jean.
Tentu saja Jean langsung merona dan membayangkan dia memakai pakaian super tipis itu.
"Sudah." Dominic keluar dan membawa Jean ke atap.
Sudah ada satu heli menunggu mereka. Dominic masuk kedalam heli dan mengulurkan tangannya pada Jean. Tentu saja Jean bingung, kenapa mereka naik heli.
"Mau kemana?" Tanyanya untuk kesekian kali.
"Honeymoon." Jawabnya singkat.
TBC
___________________
kasih yang manis2 dulu :D
minta review baiknya boleh? review kalian sangat berarti <3 terimakasih untuk support kalian yang luar biasa:*: *: *<3