Chapter 7 - ketulusan hati revan

Hari yang cerah,matahari mulai menampakkan keindahan cahayanya, Di dalam kamar revan barusaha membuka matanya dan mulai beranjak dari tempat tidurnya,hari ini suana hatinya lagi ceria karena dia sedang merencanakan untuk mengugkapkan perasaannya terhadap adel untuk yang ke tiga kalinya dan dia berharap yang ke 3 ini dapat meluluhkan hati adel, dia meminta bantuan amel untuk membantunya membuat kejutan buat adelia, dia menyuru amel mengajak adelia ke cafe favoritnya malam ini, agar dia bisa mengugkapkan isi hatinya.

malam pun tiba,hati revan makin degdegan nunggu kedatangan adel,dia bersama amel sudah datang lebih dulu ke cafe tersebut agar memastikan semua berjalan sesuai rencananya, tak lama langkag adel mulai terdenagar dari arah pintu cafe,revan dengan cepat bersembunyi agar adel tidak melihatnya,

"amel..."panggil adelia

"ko telat shi del,aku udah nunggu dari tau.." jawab amel

"iya ni.. dijalan macet.. tau kan jam" sigini kendaraan macet,btw tumben si kamu ajak aku makan kesni,pasti ada maunya yah.." adel berusaha mengintrogasi

"emang nggal boleh yah kalau sekali" ajak sahabat lama aku ini kesini,lagian ini kan tempat....." amel langsung terdiam,hampir saja dia kecoplosan mengatalan ke adel bahwa ini cafe favorit revan.

" tempat apa mel..." tanya adel penasaran

" ah.. ngk papa,ayo duduk dulu lha.. kita pesan seuatu,aku udah laper banget nhi." jawab amel berusaha mengalihkan pembahasan

meraka akhirnya mulai menikmati makanan mereka,tak lama kemudia terdengar suara merdu seseorang sedang menyayikan lagu yang romentis

"amel.. dengar deh.. ko suara itu seperti tak asing deh di telinga aku" tanya adel sambil berusaha mencari sumber suara

"ya iyalah del,itu kan suara revan... thu dia disana lagi nyayi,seperti lagu itu buat kamu"

"ngarang kamu,bisa aja dia lagi nyanyi buat pacar atau gebetannya gitu.."

"ya.. ampun del.. emangnya selama ini kamu pernah liat revan dekat sama cewe,selain kamu dia itu kalau liat cewe kaya liat hantu"

"ahh.. kamu mel.. " sambil tertawa

tak lama kemudia suara nyayian Revan berhenti,dan dia mulai berbicara,disisi lain adel tetap sibuk dengan makananya tampa menolek ke arah revan hingga akhirnya dia mendengar namanya disebut.

"lagu ini saya pesembahkan untuk seorang gadis yang sangat spesial di hati saya, yaitu adelia."

"uhk.. uhuk.. adel tiba" saja terbatuk dan hampir memuntahkan makanannya sambil melihat ke arah revan.

"pelan pelan kali del... ngk usah grogi gitu..." ledek amel"

"apaan shi kamu mel.."

dari jauh revan mulai mendekat ke kursi adel dan amel

"adelia... maaf kalau aku membuatmu terkejut,tapi jujur adel,semua ini aku lakukan karna aku sayang sama kamu,sejak pertama melihatmu aku benar benar naksir sama kamu,mau ngk kamu jadi pacara aku" sambil berlutut dana memegang tangan adel

dalam hati adel tak tau harus berbuat apa, dilain sisi dia menggap revan hanya sebagi sahabat,disisi lain dia tak ingin membuat revan malu didapan semua orang,terlebih selama ini revan selalu baik dengannnya,akhirnya dia memutuskan untuk menerima reva.

akhirnya mereka pun jadian,hati revan sangat bahagia ,akhirnya dia bisa bersama orang yang dia cintai,tiap hari Revan selalu mengantar jemput adel setiap kekampus,sifat egois dan kekan-kanakan adel kadang membuat mereka sering bertengkar hanya masalah sepele. hati adel tidak memiliki perasaan apa apa ke Revan,makanya dia selalu mencari-cari alasan agar bisa marah dan revan mulai tak suka dengannya,malah terkadang kata putus sering terucup di bibir adel,tapi revan selalu sabar menghadapinya dan selalu minta maaf dan memohon agar adel tak meminta putus darinya, walaupun terkadang adel yang selalu salah tapi revan yang selalu memunta maaf dan berusaha membujuk adel.

hari ini adel menunggu revan di tanama kampus, adel menunggu cukup lama membuat emosi naik,selama ini revan selalu ontime menjemput adel,karena Revan tidak mau adel marah-marah dan minta putus lagi masalah ini,Adel tak pernah tau kalau selama ini revan selalu berusaha tepat waktu menjemputnya,walaupun terkadang dia sedang kuliah,dia berusaha ijin keluar hanya untuk menjemput adel dari kampus,karna kampus dan tempat tinggal adel dekat dan hanya butu berapa menit, dan kadang pula revan lagi tapar kegiata kampus dengan teman-temannya namun tiba waktunya adel pulang kuliah,dia menghentikannya dan langsung menjemput adel,ini juga alasan teman" revan tak menyukai adelia,karna semenjak revan dan adelia jalan bersama,revan sudah tidak fokus lagi dengan dirinya sendiri dia selalu memntingkan adelia,bahkan dia jarang ikut nongkring lama dengan temen-temanya,

kadang temen - temen revan berusaha memberi tahu revan bahwa adelia itu tak pernah sayang dan hanya memanfaatkannya,namun revan tak pernah menggapainya sama sekali.

hari itu revan tak bisa menjemput adelua tepat waktu karna mendadak dosen memberi ujian dan otomatis revan tak bisa meninggalkan ujian dan tidak mungkin diberi ijin untuk keluar.

hampir sejam adelia menunggu hingga akhirnya revan muncul,

"kamu kemana aja shi van..." tanya adel dengan nadah yang kesal.

"maaf yank tadi ada ujian yang tidak bisa aku tinggalkan" jawab reva.

"alesan aja kamu,udah aku mau pulang sendiri,sana pergi aja.

"jangan gitu yank aku benar-benar minta maaf aku janji tidak akan ulangi lagi"revan berusaha membujuk adel sambil memegang tangan adel dan memohon agar adel tak ngambek lagi.

"yah udah kali ini aku maafin tapi lain kali,kalau kamu kaya gini lagi kita udahan aja"

"jangan bilang gitu sayang,aku tidak akan pernah mau berpisah sama kamu,aku janji ini yang terakhir,ok.. ayo kita pulang"

"