Chereads / My Secretary is a PlayGirl / Chapter 18 - Tidak Mengingat Apapun

Chapter 18 - Tidak Mengingat Apapun

Sandra mulai membuka matanya. Saat bersamaan seorang pelayan berpakaian hotel membuka tirai jendela nya.

Kepala nya terasa berat, dan badan nya terasa remuk.

"Selamat pagi nona" suara pelayan tersebut dan semakin menyadarkan Sandra.

"saya ada dimana?" , ucap nya kaget dan penuh kebingungan begitu melihat ruangan yang dia tempati asing baginya.

"anda berada di hotel XXX nona" , sahut sang pelayan.

Sandra mencerna ucapan sang pelayan,

"hoo, hotel," ucap nya kaget ,,

Sandra kembali menggali memori nya, tarakhir yang dia ingat hanyalah menghadiri sebuah pesta bersama Arsen, selanjut nya dia benar2 tak bisa mengingat apapun.

"siapa yang membawa ku kemari?" ucap sandra ke pelayan hotel

"seorang supir nona" , sahut sang pelayan

"supir??" ucap sandra semakin bingung, "siapa namanya?" , lanjut sandra , "saya tidak tahu nona, tadi malam dia mengantar nona, karena nona terlihat mabuk, dia tidak tahu alamat nona, makanya dia mengantar nona kemari, dan menyerahkan kunci mobil nona, kemudian supir itu pergi, dan saya yang membawa nona kemari".

Sandra semakin bingung dengan semua penjelasan pelayan hotel.

" ini pakaian, tas , dan segala perlengkapan nona , jika anda membutuhkan sesuatu silahkan hubungi kami, saya permisi nona" ucap sang pelayan dan meninggalkan Sandra yang masih dalam kebingungan nya.

Sepeninggal pelayan dia hendak menuju kamar mandi, namun dia menyadari ada yang salah dengan tubuh nya. Dia baru menyadari bahwa saat ini di balik selimut dia tak mengenakan sehelai pakaian pun , dia melihat sekeliling nya pakaian yang dia kenakan tadi malam terlipat rapi, dan matanya tertuju ke gantungan pakaian, dan itu pakaian kerja, dia kembali sadar dan meraih handphone nya, "astaga jam 07.00 aku bisa terlambat." umpat nya dan bergegas kekamar mandi.

Sandra mengguyur badan nya, dia merasa aneh dengan tubuh nya , bagian bawahnya tepatnya dibagian Surga Dunia nya terasa perih , 'ada apa ini kenapa dengan tubuhku', batin nya, pikiran nya melayang, namun dia benar benar bingung apa yang terjadi.

Kini Sandra sudah rapi dan bersiap meninggal kan hotel setelah meminta pelayan membantunya untuk memasukkan barang nya kedalam mobil nya, memastikan tak ada yang ketinggalan Sandra pun meninggalkan hotel jam 07.30 dan bergegas menuju kantor nya.

Sandra tiba di kantor jam 07.50. Dia melihat ruangan Aaron kosong, dia merasa lega, dan bergegas menjalan kan tugas nya dengan cepat.

Dan tepat jam 08.00 Aaron masuk kedalam ruangan nya.

"selamat pagi pak" sapa Sandra seperti biasa.

"pagi" balas Aaron.

Sandra berbalik untuk mengambil kopi yang telah dia dibuat, dan mengantarkan kemeja Aaron. Sandra bersikap biasa seolah tak ada masalah, 'dia benar benar tak mengingat apa pun', batin Aaron.

Jam makan siang pun tiba, Sandra memilih menikmati makan siang nya bersama beberapa rekan kerjanya.

"oii, melamun aja loe" tegur Sarah ke Sandra. Ya Sandra memang masih memikirkan apa yang sebenar nya terjadi, sehingga ia bisa sampai tidur di kamar hotel. 'Arsen' seperti mendapat sebuah harapan dia pun berlalu begitu saja meninggalkan teman teman nya dan tanpa menghabiskan makanan nya.

Jam menunjukkan jam pulang 17.00 sore, waktunya jam pulang kerja. Sandra pun dengan cepat membereskan mejanya, dan meninggalkan kantor nya.

Sandra melajukan Mobil nya dengan cepat, setelah menempuh perjalanan cukup panjang karena kemacetan Jakarta , akhirnya dia sampai di sebuah Cafe . Sesampai nya didalam Cafe tersebut dia melihat seorang pria dan melambai kepadanya.

"maaf ya Sen gue telat," ucap nya.

"it's ok, paham jakarta macet nya" ucap Arsen ringan.

Ya Sandra tadi siang meminta untuk bertemu Arsen agar bisa menjawab kebingungan nya.