Azzam bingung harus bagaimana sekarang. Papanya hanya memberikan uang seratus juta. Itu baru untuk pernikahan. Belum untuk biaya hidup ke depannya. Gajinya sebagai dosen sungguh jauh dari kebutuhan dia saat ini.
Mau bicara pada Kinan, takut Kinan marah. Dia benar-benar sudah stress menghadapi semua ini.
"Rafka.. ya Rafka. Semoga dia mau minjemin uangnya untukku. Dia pasti punya banyak uang." Azzam tersenyum miring. Akhirnya dia punya rencana untuk menyelesaikan masalahnya saat ini. Setelah semalan dia memikirkan hal ini.
"Zam, kamu ga ke masjid? dari tadi Papa tungguin. Ternyata di sini?" tanya Salma saat melihat Azzam justru duduk di depan televisi dengan rambut yang masih acak-acakan.
"Males Ma. Aku ga bisa tidur. Ini semua gara-gara Papa yang tidak mau membiayai pernikahanku. Kalian bilang suruh pesan WO saja. Sekarang semuanya sudah terencana tapi kalian tidak mau membiayainya. Kalian memang tidak pernah peduli sama aku." ucap Azzam.
