Selama dalam perjalanan , keduanya membisu tanpa adanya obrolan,mereka sama-sama canggung, untuk menghilangkan kecanggungan di perasaanya, Aneth memfokuskan pandangannya ke arah pepohonan yang rindang dan pemandangan di sekitar tempat yang mereka lewati.
15 menit sudah mereka bersepeda, jalan mulai menemui tanjakan, reyga meminta Aneth agar turun dari sepeda begitu juga dengannya.
Reyga mendorong sepeda yang dia sewa dengan hati-hati agar tidak terpeleset sedangkan aneth mengekor di belakangnya,
Setelah sedikit bersusah payah akhirnya mereka sampai di atas bukit yang indah.
Reyga memarkirkan sepedanya dan mengajak aneth duduk di kursi kayu yang berada dibawah pohon.
Mata aneth menyapu pandangannya ke segala arah, semua nampak indah, suasana menjadi sangat romantis , guratan senja oleh matahari yang mau tenggelam membuatnya melupakan sejenak kekesalannya kepada reyga.
"makasih sudah mengajakku ke sini". ucap aneth tanpa melepas pandangannya ke arah sunset yang indah.
"hemm ... oh ya aku ada proyek pembuatan cover novel dan aku sedang butuh model, sepertinya cocok dengannmu"
"wah ... mau mau mau ... " kata aneth dengan mata berbinar-binar.
"ok aku akan mengatur jadwal untuk pemotretan mendatang, ayo kita balik ".
Tanpa terasa hari mulai petang , aneth dan reyga menuruni bukit dan berboncengan lagi ketika sudah sampai di bawah.
"Nanti sampai resort kita beritahu Naga ya". aneth membuka obrolan.
"baiklah " jawab Reyga singkat.
"oh ya apa judul Novelnya?" tanya aneth penasaran.
" Di Sudut Senja ".
ucap reyga dengan terus mengayuh sepeda.
"wah dari judulnya membuatku penasaran".
"Aku membawanya ke sini tapi novelnya ada di tas tertinggal di resort".
"begitu ya , boleh aku meminjamnya?"
"iya nanti sampai resort akan aku pinjamkan."
Setelah mengobrol sebentar, akhirnya pembicaraan di antara mereka terhenti begitu saja sampai pada akhirnya mereka sampai di resort .
Mereka berdua berjalan menuju kamar, ketika mereka sampai di depan kamar, Reyga menyuruh aneth menunggunya di depan dan akan mengambilkan novel yang ingin di pinjam oleh aneth.
Setelah sekian lama menunggu, Tiba-tiba aneth kebelet kencing dan memutuskan untuk pergi ke kamarnya,reyga yang sudah menemukan novelnya di dalam tas segera keluar dan melihat Aneth yang hendak masuk kamar, Reyga membuntutinya dari belakang dan memasuki kamar aneth dan hana, setelah berada di kamar , langkah aneth terhenti begitu juga dengan reyga dia spontan berhenti di belakang aneth, Aneth menutup mulutnya dengan kedua tangan, Matanya seakan perih melihat kejadian di depannya , Naga dan Hana sedang bermesraan dan akan berciuman,ketika mereka sudah dalam posisi berciuman, reyga tiba-tiba menarik aneth dan membuatnya berputar lalu berbalik ke arahnya dan langsung jatuh di pelukannya agar aneth tidak melihat kejadian Naga dan hana berciuman.
Reyga kemudian menarik aneth keluar dari kamar dan mengajaknya keluar dari resort.
perasaan aneth saat ini terasa hancur dan bingung,sedih dan marah.
Namun sebagian hati dan logikanya menolak untuk marah karena tidak ada komitmen di antaranya dan naga , mereka hanya sekedar sahabat dan bukan pacar.
Setelah menunggu 10 menitan ,Taxi pesanan reygapun datang , reyga membukakan pintu mobil untuk aneth dan menyuruhnya masuk dan meminta supir taxi mengantarkan mereka sesuai titik tujuan di aplikasi.
Di dalam mobil, aneth menyandarkan kepalanya ke kaca pintu mobil,dan memandang ke arah jalan yang basah karena hujan dengan pandangan kosong beruraikan air mata yang terus mengalir tak terbendung