Hari ini aneth pulang ke indonesia, di dalam pesawat yang dia tumpangi dia duduk bersebelahan dengan orang yang terlihat sibuk dengan majalah di tangannya, wajahnya tidak begitu jelas tertutup oleh masker yang menutupi sebagian wajahnya.
"uhuk uhuk ... ". tiba-tiba seseorang yang berada di samping aneth batuk dan spontan membuka maskernya, aneth melirik sedikit ke arahnya dan betapa terkejutnya dia ketika menyadari seseorang yang berada di sampingnya adalah samudra.
"kamu ...!!" seru aneth.
Lantas samudra menengok begitu pula penumpang yang lain , aneth nampak salah tingkah lalu menenggelamkan wajahnya di balik majalahnya samudra yang tanpa permisi dia comot untuk menutupi wajahnya yang memerah karena malu.
"Hallo ... majalahku ". ucap samudra.
Aneth membuka majalah yang menutupi wajahnya ,begitu meliahat samudra yang menatapnya ,dengan cepat aneth mengembalikan majalahnya .
"kamu sendirian?" .Tanya aneth membuka percakapan dengan samudra.
"kelihatannya gimana?". jawab samudra yang memutar pertanyaan.
"ya aku kira kamu dengan lisa pulang ke indonesia".
"Lisa ??" pekik samudra dengan ekspresi yang aneh.
"iya lisa , hallo ... kenapa ekspresimu seperti itu ?! tanya lisa setelah mendapati ekspresi tidak biasa dari samudra.
"kenapa harus dengan lisa ?" giliran samudra yang bertanya.
"oh hallooo .... lisa kan pacarmu ". jawab aneth sok tahu.
"oh hallo ... sotoy!!" jawab samudra menirukan gaya aneth berbicara.
Aneth kemudian memilih diam dari pada debat dengan samudra yang baru dia kenal dan dia memutuskan untuk tidur selama dalam penerbangan.
Setelah sampai dirumah,aneth buru-buru menuju kamarnya yang sudah sangat di rindukannya.
Setelah membuka kamarnya, aneth kaget melihat naga yang berdiri di depannya, ternyata naga sudah berada didalam kamar sebelum aneth datang.
"Apa yang kamu lakukan di kamarku , sebaiknya kamu pulang". ucap aneth memasuki kamar dan melewati naga yang berdiri di depannya, aneth kemudian menyimpan koper di dalam lemari ,setelah berbalik tubuhnya terhenti oleh tubuh naga yang menghalanginya.
"Naga aku capek, please pulanglah". pinta aneth tanpa menatap wajah sahabatnya itu.
"kamu marah, aku minta maaf". ucap naga tertunduk.
"Marah? untuk apa aku marah?".
"Hanny". ucap spontan.
"Ha hanny?kenapa ? apa urusanku dengan hanny."ucap aneth terbata-bata karena enggan menyebut nama sahabat yang telah menghianatinya.
"Ya kamu marah tentang aku dan hanny".
"ha ha ha ... aku marah ?!"tanya aneth sembari tertawa kecut.
"Neth ... please jangan perlakukan aku seperti ini" . ucap naga dengan wajah memelas.
"Sudahlah , aku sedang tidak ingin berbicara dan aku tidak marah dengan siapapun!" jelas aneth meyakinkan.
"tidak , kamu pasti bohong ,kamu benar-benar marah". naga tidak mempercayai perkataan aneth.
"tidak !!" jawab aneth singkat.
"kamu marah ".
"tidak naga!"
"Tidak salah lagi". skak naga.
"iya aku marah !!aku marah !! aku sangat marah !! aku benci kalian!!aku benci penghianatan kalian!!. jawab aneth berapi-api.
Spontan naga memeluk erat aneth yang mulai menangis.
"Maaf". ucap naga lirih
Pundak aneth berguncang, dadanya terasa sesak menahan sakit hati yang akhir-akhir ini dipendamnya.
Aneth mencoba melepaskan pelukan naga darinya namun pelukan naga terlalu kuat untuknya.
Selagi aneth masih di dalam pelukannya, naga berusaha menjelaskan semua biduk permasalahannya.
"waktu itu aku curhat dengan hanny tentangmu, tentang perasaanku padamu,dan dari situ aku sering curhat padanya,aku sering menitipkan bunga-bunga yang hampir setiap hari kamu dapati di mejamu, namun hanny selalu bilang bunga itu tidak pernah kamu hiraukan, dan mengenai perasaanku padamu hanny juga memberitahuku jika kamu tidak tertarik denganku melainkan dengan reyga, mendengar itu aku patah hati, aku kecewa tetapi aku tidak ingin kamu melihatnya".
"Kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal naga,dan semua yang di katakan hanny itu tidak benar!!"
"aku takut kamu marah dan berimbas dengan persahabatan kita".
Tangis aneth tumpah di pelukan naga setelah mendengar ucapan naga.
Naga kemudian melepas pelukannya dan kemudian meghapus air mata aneth yang mengalir di pipinya.
Tanpa sadar naga mencium bibir mungil aneth dengan lembut, anethpun tanpa sadar membalas ciuman naga, ciuman mereka semakin memburu dan memanas semua bendungan yang selama ini terbendung seakan roboh dengan ciuman pertama di antara mereka.
Aneth kembali tersedar lalu mendorong naga .
"ini tidak benar, naga aku mohon pulanglah, aku benar-benar ingin sendiri dulu". pinta aneth sambil tertunduk sedih.
Naga kemudian pergi dengan perasaan sedikit lega setelah aneth mendengar penjelasannya.