PANTI ASUHAN TAHUN 1999.
Seorang wanita muda datang menemui pengurus panti,dia datang dengan berurai air mata ,sembari menggendong seorang bayi laki-laki di tangannya.
Pengurus panti itu adalah bu salma, dengan mata sembab dan beruraikan air mata, wanita itu menghampiri bu salma di ruangannya.
"Ada yang bisa saya bantu". Tanya bu salma setelah menyadari kehadiran wanita itu.
Dia cuma diam dan menangis,bu salma lalu mendekatinya,tiba-tiba wanita itu tersungkur meminta tolong pada bu salma agar merawat bayinya.awalnya dia menolak,namun setelah mendengar penjelasan wanita itu bu salma mengiyakan permintaan wanita itu.
Setelah wanita itu memberitahu namanya dan di mana dia akan tinggal, dia kemudian pergi.
Bayi laki-laki itu kemudian menangis dengan keras ketika ibunya melangkah pergi seakan dia tau jika dia akan berpisah dengan ibunya.
Wanita itu terus berjalan meninggalkan bayinya di panti asuhuan dengan air mata berlinang .
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
PANTI ASUHAN TAHUN 2019
Bu salma duduk termenung di ruangannya,pandangannya terfokus pada sebuah foto bayi laki-laki di tangannya.
"Waktu itu ibu bayi sebelum meninggalkan bayinya padaku,dia memberitahuku bahwa nama anaknya adalah reyga ,dia tidak memberitahu nama lengkapnya, saat itu aku memutuskan memberikan nama reyga pambudi,dalam hati kecilku berharap bayi yang ada di pangkuanku saat itu akan memiliki budi pekerti yang baik,tidak terasa waktu cepat berlalu,Reyga sekarang sudah berumur 20 th."
Setelah memandangi foto itu cukup lama, bu salma akhirnya memasukkan kembali foto itu ke dalam laci mejanya.
Dia kemudian menelphone sebuah nomor di hpnya,tak selang berapa lama sesorang yang di telphone menjawabnya.
"Hallo ...".ucap seseorang di sebrang telphone.
"Hay nak ...". sapa bu salma.
"Iya bu ... Ada apa ??ibu baik-baik sajakan?". tanyanya khawatir.
"Emm iya ibu baik" saja nak, ibu cuma mau mengucapkan selamat ulang tahun,semoga apa yang kamu harapkan segera terkabul,terus menjadi orang yang baik ya reyga."
Ucap bu salma dengan do.a tulusnya.
Ternyata yang di telphone sedari tadi adalah reyga.
"Terima kasih bu... Ibu baik-baik di sana ya,kapan-kapan aku pasti mengunjungi ibu". Ucap reyga mengakhiri pembicaraan.
Di lain tempat , aneth yang duduk di depan kaca meja rias juga mempersiapkan sebuah kue kecil yang terdapat sebuah lilin di atasnya. Sejak berpisah dengan reyga 10 th yang lalu, aneth selalu merayakannya sendiri, dia juga selalu menyiapkan kado untuk reyga,sampai sekarang kado-kado yang sudah di siapkannya selama 10 th ini dia simpan baik-baik di lemarinya. Di setiap kado aneth selalu memasukan tulisan tangannya pada kertas kecil yang di tunjukkan untuk reyga.
Aneth menyanyikan lagu selamat ulang tahun lalu meniup lilin di hadapannya.
"Reyga ... Selama ini aku cuma bisa berharap agar kamu selalu baik-baik saja dan selalu mengingatku di manapun kamu berada sekarang".
Aneth flashback pada masa kecilnya dengan reyga saat mereka masih kecil.waktu itu aneth dengan kepolosannya membuat sebuah kue dari tanah yang menyerupai sebuah tumpukan kue coklat dan di berinya sebuah lilin besar yang dia minta dari bu salma,lilin itu adalah lilin yang di simpan bu salma untuk persediaan jika mati lampu.
Dengan polosnya aneth menghampiri reyga yang duduk sendiri di taman panti,
"Selamat ulang tahun ... Aneth ucapkan... "Bla ... Bla ...bla (aneth menyanyikan lagu ulang tahun untuk reyga sampai habis)
"Tiup lilinnya ... "
"Tiup lilinnya ..."
"Tiup lilinnya sekarang juga ... Sekarang juga ... Sekarang juga ...."
"Pfuuuuchhhh... ".Reyga meniup lilin di hadapannya dengan senang hati
"Reyga maafkan aneth ya... Aneth belum bisa kasih reyga kue sungguhan,aneth janji kalau nanti aneth sudah punya uang banyak, aneth bakal belikan kue tart yang bagus buat reyga".
Reyga tersenyum dan mengusap lembut kening aneth.
"Terima kasih aneth ... Aku senang sekali". Ucap reyga dengan senyum mengembang di wajah tampannya.
Bu salma sampai terharu melihat mereka berdua seperti itu ,pelan-pelan bu salma berjalan menghampiri mereka dengan kue tart di tangannya,mereka bertiga lalu merayakannya dengan suka cita walaupun dengan cara sederhana.
Aneth kemudian tersadar dari lamunannya, tidak terasa air mata membasahi pipinya yang lembut, di ambilnya tisyu di depannya dan segera menghapusnya.