Chereads / Air Mata Cinta (Antara Cinta dan Negara) / Chapter 12 - Chapter 11 : Seminar Kedokteran

Chapter 12 - Chapter 11 : Seminar Kedokteran

" Ruang Rapat PMPP "

Di ruang rapat berkumpullah para Pasukan Kopassus yang berkisaran ada 20 orang yang akan menjadi tim keamanan di acara seminar kedokteran nanti, semua duduk berbaris rapih dan didepan mereka sudah ada komandan tim yaitu Mayor Alvar yang akan menjelaskan strateginya.

Di depan Pasukan Kopassus terlihat sebuah gambar cetak biru sebuah bangunan yang besar, bangunan itu adalah Hotel yang terlihat dari banyak kamar-kamar disana, "Didepan kalian adalah Blueprint dari bangunan Hotel Manhattan yang merupakan salah satu Hotel terkenal di Ibukota Jakarta, dan misi kita adalah ikut mengamankan sebuah cara seminar kedokteran yang akan di laksanakan 2 hari lagi dan bersama dengan itu Divisi Brimob pun akan ikut bersama kita..." jelas Mayor Alvar.

Mayor Alvar menunjukan gambar Blueprint itu tepat di ballroom besar, "Ballroom ini yang akan menjadi tempat seminar itu berlangsung...", ucapnya. Kemudian salah satu tentara ada yang mengangkat tangan ingin bertanya, "Iya, silakan Sersan Dua Guntur...!", serunya.

"Izin bertanya komandan, apa kita akan menjaga tempat itu dengan ketat...", tanya Sersan Dua Guntur.

"Tidak! Kita tidak melakukan penjagaan ketat di setiap titik Ballroom atau Hotel, melainkan kita akan menyamar menjadi salah satu peserta seminar dan panitia seminar, dengan seperti itu kita akan mudah menemukan pelaku di antara kerumunan para tamu dan peserta seminar. Kalian mengerti?! apa ada yang di tanyakan...?!", seru Mayor Alvar.

"Siap mengerti, Komandan...!!", jawab Pasukan Kopassus serempak.

"Hari ini, kita akan melakukan rapat bersama anggota Polisi pada pukul 8 malam tepat di Hotel Manhattan, kalian mengerti...!!", tegas mayor alvar.

"Siap, komandan...!!", jawab serempak semua pasukan.

~~~

Rapatpun selesai, semua Pasukan Kopassus meninggalkan ruang rapat untuk mempersiapkan keperluan selama melaksanakan tugas di Hotel Manhattan. Sedangkan didalam ruangan masih ada lima orang tentara tersisa mereka adalah aktor utama dalam misi ini yaitu Tim Alpha.

"Dari 20 orang itu saya akan membagi masing-masing lima tim. Vin! Kamu pimpin tim satu bertugas untuk keamanan bersama dengan Security memeriksa seluruh peserta dan tamu yang masuk...!", perintah Mayor Alvar.

"Siap...", jawab Kapten Ervin.

"Akhdan! Kamu pimpin tim dua, tugasnya untuk mengawasi keluar dan masuknya mobil di Hotel juga mengamankan area parkir...", jelas Mayor Alvar menunjuk kepada Lettu Akhdan.

"Siap...", jawab tegas dari Lettu Akhdan.

"Tim tiga Sertu Simon, kau bertugas menyamar untuk berbaur menjadi peserta seminar untuk melindungi mereka di dalam hotel...", perintah Mayor Alvar.

"Siap komandan...!", jawab Sertu Simon.

"Terakhir Kopral Patimura, tim empat akan bertugas di ruang monitor...!", perintah Mayor Alvar.

"Siap komandan...", jawab tegas dan penuh semangat dari Kopral Patimura.

"Sudah jelas semuanya?! Kita akhiri rapat ini, malam ini kita siap-siap untuk ke hotel karena nanti malam akan briefing bersama para anggota Polisi. Dan satu lagi, sandi kalian tetap sama...", jelas Mayor Alvar.

"Siap dimengerti, Komandan...!", jawab seluruh timnya penuh dengan semangat membara.

Mereka keluar dari ruang rapat dan melangkah menuju asrama untuk bersiap-siap karena malam ini mereka akan pergi menuju Hotel Manhattan. Di tengah lapangan 20 personil Kopassus sudah berbaris dengan rapih bersamaan itu Tim Alpha yang sudah selesai rapat keluar dan berjalan menghampiri mereka.

"Lapor, Komandan! Semua perlengkapan personal dan materil sudah siap...!", ucap dari Lettu Kuncoro memberikan laporan seluruh personil kepada Mayor Alvar.

Dari arah depan Tim Alpha datanglah Komandan PMPP Marsda TNI Martin bersama Wakil Komandan PMPP Laksma TNI Harto dan jajaran dibelakangnya, Tim Alpha langsung berbalik badan dan memberikan hormat diikuti anggotanya ikut memberi hormat.

"Garuda...!!"

Komandan PMPP Marsda TNI Martin berjalan ke depan pasukan Tim Alpha sambil kedua tangannya di taruh ke belakang, "Saya sudah mendengar informasi ini melalui Komandan Kopassus Letjen Bagus, kalian di perintah oleh KSAD untuk menjalani misi pengamanan seminar kedokteran di Hotel Manhattan. Untuk itu, saya sebagai Komandan PMPP memberikan izin kepada kalian 25 personil Pasukan Kopassus Tim Alpha untuk menjalankan misi pengamanan tersebut. Laksanakan tugas dengan baik dan kembali ke Markas PMPP dengan selamat...!!", tegasnya.

"Siap, Komandan...!!", jawab seluruh Tim Alpha serempak.

"Tanpa penghormatan, bubar jalan...!!", perintah Komandan PMPP Marsda TNI Martin.

"Siap, bubar jalan...!!"

~~~

Pukul 19 : 30 WIB 

" Hotel Manhattan - Jakarta "

Malam harinya setelah sholat isya para Pasukan Kopassus sudah sampai di area parkir, mereka berjalan dengan gagahnya memasuki lobi hotel dan menaiki anak tangga menuju ke kamar mereka untuk menaruh barang-barang karena selama beberapa hari mereka akan menginap di hotel. Setelah selesai mereka kembali keluar dari kamar menuju sebuah ruangan operasi tempat pemantauan.

Di tengah jalan mereka bertemu barisan para Pasukan Polisi menyambut para Pasukan Kopassus, Mayor Alvar dan Kombes.pol haryo wicaksono saling memberikan hormat kemudian berjabat tangan. Semua anggota pasukan baik kopassus dan polisi mereka masuk kedalam ruangan dan duduk saling berhadap-hadapan.

Di depan mereka terdapat sebuah layar proyektor yang sedang melakukan panggilan bersama Letjen Bagus, "Dari pengalaman Tim Alpha dalam melawan teroris selama ini, kami akan membantu Polisi dalam hal teknik dan anggota untuk menjamin keamanan dan keselamatan para tamu dan peserta seminar. jika ada kondisi atau orang yang mencurigakan, boleh bertindak dulu, baru kemudian melaporkan.....!"

Briefingpun dimulai dengan Kombes.pol haryo menjelaskan jalannya misi. Setelah selesai menjelaskan, Kombes.pol haryo memerintahkan Mayor Alvar untuk maju memperkenalkan diri.

Mayor Alvar bangkit dari duduknya dan berdiri menghadap para anggota polisi dan anggota kopassus nya, "Selamat malam, saya Muhammad Alvar Rusydi, Komandan dari Tim Alpha. Julukan "Big Boss", saya di tunjuk sebagai komandan untuk mengarahkan dan bertindak dalam aksi ini. Saya akan membagi beberapa tim untuk misi pengamanan, tim pertama yang di pimpin oleh Wakil Komandan Tim Alpha yaitu Kapten Ervin, bertugas bekerjasama dengan Security untuk keamanan..."

"Tim kedua dipimpin oleh Letnan Satu Akhdan, bertugas untuk mengawasi keluar dan masuknya mobil di Hotel juga mengamankan area parkir. Tim ketiga yang dipimpin Sersan Satu Simon akan bertugas menyamar untuk berbaur menjadi peserta seminar untuk melindungi mereka di dalam Hotel. Yang terakhir, tim keempat di pimpin Kopral Dua Patimura, kalian akan memantau di ruang monitor...", jelas Mayor Alvar.

"Untuk makan siang perdua orang, makan bergiliran di restoran dalam dan tetap berjaga-jaga di posisi masing-masing, apa kalian mengerti! Apa ada hal yang ingin di tanyakan...?!", tanya Mayor Alvar.

"Siap mengerti...!", jawab serempak seluruh anggota.

"Briefing kali ini dicukupkan, kalian bisa kembali kekamar masing-masing untuk beristirahat. Briefing di bubarkan...!", perintah Kombes.pol haryo.

"Siap bubarkan...!!", jawab serempak seluruh anggota.

Kemudian mereka meninggalkan ruangan briefing menuju kamar masing-masing untuk beristirahat karena besok mereka akan bersiap-siap untuk melakukan tugas mereka. Kombes.pol haryo menepuk pundak mayor alvar kemudian memberikan ponsel kepadanya.

"kau sudah izin belum dengan bundamu...?", tanya Kombes.pol haryo.

Mayor alvar langsung menggelengkan kepalanya sembari menyengir kuda kepada Om nya yang merupakan seorang polisi dan adik dari bundanya, Kombes.pol haryo menghela nafas melihat reaksi dari keponakannya tersebut.

"telponlah, bundamu...!", perintah Kombes.pol haryo.

"tenang saja, om. Alvar akan menelponnya, lagipula ini sudah malam bunda pasti sudah tidur, nanti pagi saja Alvar teleponnya...",balas mayor alvar.

Kombes.pol haryo hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil menghela nafas, "sudahlah terserah kau saja! Kau janganlah gila kerja seperti mendiang ayahmu itu...", 

Mayor Alvar langsung mengangkat tangan memberi hormat kepada Om nya, "Oh ya Om, bagaimana dengan irene...?", tanyanya.

Terdengar helaan nafas dari Kombes.pol haryo, "Dia jauh lebih baik sekarang, hanya saja dia masih tetap membenciku. Karena aku hanya mementingkan pekerjaan dibandingnya dengan keluarga..."

"Sabar, Om! Alvar yakin suatu hari nanti irene akan kembali menjadi putri Om yang ceria dan bahagia...", tutur Mayor Alvar sembari menepuk pundak Om nya.

***

" Pagi Hari Di Ballroom Hotel Manhattan-Jakarta "

Pagi hari yang cerah dengan kicauan burung yang bernyanyi juga angin yang berhembus sejuk, di Hotel Manhattan tepatnya di Ballroomnya terlihat begitu sangat sibuk menyiapkan keperluan dari seminar dari bangkuk peserta, podium untuk pembicara dan layar proyektor sudah terpasang.

Terlihat masing-masing tim memeriksa ke pos mereka masing-masing, tim satu yang di pimpin Kapten Ervin bersama Tim Kepolisian memeriksa seluruh tempat dengan membawa petugas K-9 berupa dua anjing berjenis German Shepherd, kedua anjing tersebut berjalan dan mengendus bangkuk dan meja peserta, podium, restoran, area parkir dan lain-lain untuk mengecheck apa ada bom, benda terlarang, ataupun benda yang bisa membahayakan tamu VIP dan peserta seminar nanti. Semua sudut Ballroom hotel di periksa dengan teliti oleh para anggota Kopassus dan Polisi

Di Balkon Hotel terlihat anggota polisi memasang tiga buah Radar atau Radio Detection and Ranging yang terdiri dari Radar Continuous Wave (CW) , Radar Monostatis (Monostatic Radar) dan Radar Multistatis/ Bistatis (Bistatic Radar), setelah semua sudah selesai beralih ke ruangan dimana didalamnya terdapat banyak monitor yang menampilkan setiap sudut Ballroom dan seluruh Hotel bahkan jalan raya semua terlihat jelas disana.

~~~

Di luar pintu masuk hotel berhentilah sebuah mobil hitam mengkilap berlogo Lamborghini begitupun dengan mobil-mobil pengamanan dibelakangnya berhenti ditepat pintu masuk, seorang laki-laki bersetelan jas hitam merupakan supirnya keluar untuk membukakan pintu tuannya. Pintu mobil terbuka dan keluarlah seorang laki-laki memakai setelan jas biru navy, dia berjalan kepintu masuk dikawal bersama para pengawalnya dan seluruh pelayan hotel memberikan hormat dengan kedatangannya. Pihak pemerintahpun ikut memberi hormat kepadanya dan membawanya menuju ke kamar hotel.

Di ruangan, pintu terbuka masuklah Kombes.pol haryo bersama ajudannya yang bernama Briptu Ahmad Nurudin, berjalan menuju Mayor Alvar yang fokus melihat layar monitor dari sudut Hotel Manhattan.

"Alvar, saya sudah periksa di bagian resepsionis dan data peserta yang akan hadir nanti besok. Tidak ada masalah sama sekali dan tidak ada yang mencurigakan...", ucap Kombes.pol haryo.

Mayor alvar menganggukkan kepala mengerti, "Oh ya, Om tau siapa laki-laki itu? Sepertinya Alvar baru pertama kali melihatnya, apa dia tamu penting di acara seminar nanti...??", tanyanya.

Kombes.pol haryo beralih melihat ke layar monitor dan melihat seorang laki-laki memakai setelah jas biru navy dan diikuti pelayan hotel dibelakangnya, "oh ya, dia Ardiyanto Bagaskara. Salah satu Investor Indonesia dari ARK Group, dia banyak menginvestasi dalam proyek penelitian ilmiah kelas atas. Termasuk seminar ini dialah yang mendanainya, dia memang jarang terlihat di Indonesia karena pekerjaannya yang selalu mengelilingi dunia...", jelasnya.

Mayor alvar mengangguk mengerti mendengar penjelasan dari pamannya, "Om, saya akan keluar untuk melihat situasi...", pamitnya dan di balas anggukkan dari Kombes.pol haryo, langsung melangkah keluar dari pintu.

Mayor Alvar berjalan menuruni anak tangga, dia melihat para anggotanya terlihat begitu sibuk menyiapkan semua peralatan untuk seminar nanti, di tengah perjalanannya di koridor hotel tiba-tiba ada seseorang yang menabrak bahunya membuat tubuh mereka berdua saling terhenyak bersama-sama.

Brak...!

"Maafkan saya, Mas...", seru mayor alvar.

Mayor Alvar mengambil kacamata dan memberikan kepada seorang laki-laki yang sudah dia tabrak, terlihat lelaki tersebut tersenyum kepada Mayor Alvar sembari mengambil kacamatanya kemudian mengenakannya kembali.

"sekali lagi, maafkan saya yah mas...", ucap mayor alvar dengan pandangannya beralih kepada tas yang dibawa lelaki didepannya terdapat sebuah tulisan disana, "maintenance engineer...", bacanya dalam hati.

"Saya tidak apa-apa, terimakasih banyak, kalau begitu saya permisi pergi dulu...", pamitnya langsung melenggang pergi dengan menyeringai setelah melewati Mayor Alvar.

Mayor Alvar melanjutkan perjalanannya menuju ballroom dan melihat sekeliling dari sudut kanan dan kiri, dia seketika terpikir laki-laki yang baru saja dia tabrak tadi. Entah kenapa dia merasa perasaannya tidak tenang dan terbersit kecurigaan kepada lelaki tadi.

Mayor alvar langsung menekan tombol SWAT headset handfree nya, "Cobra ini big boss...!", ucapnya

"Siap, cobra masuk kepada big boss...!", jawab Kopral Patimura yang memiliki name sign cobra terdengar dari SWAT headset handfree, "cobra, bisa kau selidiki seseorang, dia muncul dari koridor 1...!!", perintah mayor alvar.

Di ruang monitor, Kopral Patimura di unit ruang monitor di bantu salah satu anggota polisi berpangkat Bribda bernama Wisnu dengan cepat mengetik keyboard komputer mencari di monitor CCTV koridor 1 yang di perintah oleh Mayor Alvar.

Kombes.pol haryo langsung mengambil handy talkie , "Apa yang terjadi disana, alvar...?", tanyanya.

"Tidak terjadi apa-apa, hanya bersikap waspada saja. Karena itu saya menyuruh ruang monitor untuk menyelidikinya...", jelas mayor alvar, "Cobra, bagaimana sudah mendapatkannya...?", tanyanya.

"Sedang dicari, komandan...", jawab Kopral Patimura. 

"seorang laki-laki berusia sekitar 27 tahun, celana jeans biru navy, kemeja kotak-kotak, jaket bomber hitam, kenakan topi hitam juga berkacamata dan membawa tas besar yang bertuliskan maintenance engineer. Dia bertabrakan dengan saya di koridor 1...!", ujar mayor alvar menjelaskan orang mencurigakan yang baru saja dia tabrak.

"laporkan kepada saya segera, setelah menemukan informasi tentangnya...!!", perintah mayor alvar.

"siap, komandan! Saya akan segera menyelidikinya...!", jawab Kopral Patimura di ruang monitor, di layar komputernya terlihat reka ulang antara mayor alvar dan orang misterius di koridor, setelah menemukannya langsung menyelidikinya dengan pengenalan wajah, kemudian mengcrop wajah lelaki tersebut dan selanjutnya melakukan pencarian wajah.

"om, satu lagi. Bisa tolong tanyakan kepada pihak hotel apa mereka mengundang seorang teknisi untuk kemari...", pintanya.

"baiklah, saya akan tanyakan kepada pihak hotel...", jawab Kombes.pol haryo di handy talkie.

"baik...", jawab mayor alvar.

~~~

" Restoran Hotel Manhattan-Jakarta "

Siang hari di Ibukota Jakarta yang panas dan terik, di hotel manhattan tepatnya di restoran yang berada didalam hotel dengan menawarkan berbagai macam makanan dan minuman, mulai dari hidangan lokal hingga hidangan internasional. Di kursi-kursi restoran terlihat anggota dari divisi kepolisian dan tim alpha sedang menikmati makan siangnya sambil berbincang dan bercanda.

"heh, lae! sambal teri buatan mamakmu itu memang the bestlah! sambalnya itu begitu sangat sedap dan bumbunya itu pas sekali di lidahku...", seru sersan satu simon.

Kapten ervin yang duduk didepan sersan satu simon langsung berwajah mengejek, "halah! kau simon bisa saja merayu patimura! Dasar ada udang di balik tempe...!"

"salah itu, abang peribahasanya. Ada udang di balik batu...!", celetuk sertu simon dengan memasang wajah cemberut, "udah salah, kenceng lagi ngomongnya. Dasar suee...!", lirihnya dengan mengumpat.

Kapten ervin yang memiliki telinga tajam langsung melirik sertu simon dengan memelototkan matanya, "berani sekali kau mengumpati seniormu, ahh...!"

Sertu simon langsung memasang cengiran kuda kearah kapten ervin, "abang ini, mana mungkin aku mengumpati abang. pasti tadi abang hanya salah dengar saja, jangan marahlah babang tampan...", ucapnya dengan memberikan rayuan maut.

Di sana Lettu akhdan dan kopral patimura hanya bisa tersenyum dengan mengeleng-geleng kepala melihat tingkah konyol dari kapten ervin dan sertu simon.

~~~

" Ruang Monitor Hotel Manhattan-Jakarta "

"alvar, tadi pihak hotel mengatakan orang teknisi tadi memang di undang untuk memperbaiki mesin lift yang ada sedikit masalah dan beberapa instalasi lainnya. Pihak hotel juga mengatakan, setiap sebulannya akan datang 3 sampai 4 kali untuk melakukan maintenance hotel, kemungkinan orang teknisi itu akan berada di hotel sampai besok untuk memastikan tidak ada masalah di acara seminar nanti...", jelas kombes.pol haryo.

Mayor alvar mengangguk mengerti dengan penjelasan dari kombes.pol haryo mengenai seorang teknisi yang dia tabrak di koridor 1 tadi, disana mayor alvar bukan malah tenang melainkan terlihat gusar.

Kombes.pol haryo melihat jelas perubahan wajah dari keponakannya, "Jika kau curiga dengan orang teknisi itu, untuk berjaga-jaga. Saya akan sambungkan kepada yang lain untuk mengawasinya...", seru dan dibalas anggukan oleh mayor alvar.

###

" Esok Hari nya Di Hotel Manhattan-Jakarta "

Keesokkan harinya, pagi yang cerah di langit jakarta namun tidak menyurutkan jalanan raya jakarta yang sejak pagi sudah padat dan macet dari mobil dan motor berlalu lalang melintas jalanan jakarta, di ballroom hotel semua para tim sudah berada di posisi masing-masing. Di setiap sudut luar hotel manhattan beberapa mobil elf berwarna hitam yang didalamnya terdapat anggota divisi kepolisian dari brimob sudah bersiaga dengan membawa senjata operasi lengkap.

Di pintu masuk terlihat para peserta seminar memasuki pintu masuk dan melakukan registerasi ulang di pendaftaran, setelah selesai mereka masuk ke ballroom disana mereka duduk di tempat yang sudah di sediakan.

Tak jauh dari pintu masuk seorang laki-laki memakai setelah jas hitam lengkap dengan dasi hitam dan menekan tombol SWAT headset handfree ditelinganya, di adalah mayor alvar, "serigala ini big boss!, bagikan situasi...?!", tanyanya

"semua aman terkendali, hanya ditemukan pematik api di pintu masuk...", jawab kapten ervin.

"tetap hati-hati...!!", perintah mayor alvar.

"siap...!", balas dari kapten ervin.

Mayor alvar melanjutkan pemeriksaannya melihat satu demi satu pasang wajah yang memasuki ballroom hotel, dari pintu masuk tiga orang wanita cantik yang memasuki hotel dan berjalan menuju pedaftaran untuk melakukan registaris ulang.

"dokter balqis, mau kemana...??", tanya suster anita.

"aku ke toilet dulu yah, kalian duluan saja. Nanti aku akan menyusul kalian...", jawab dokter balqis langsung melangkah ke arah toilet.

Saat di perjalanan menuju toilet balqis berpapasan dengan seorang lelaki berusia muda memakai jaket kulit berwarna hitam dan celana hitam, kepalanya mengenakan topi berwarna hitam. lelaki tersebut tersenyum kepada balqis, disana balqis membalas dengan senyuman kemudian kembali melanjutkan jalan ke arah toilet tanpa ada perasaan aneh kepada lelaki tadi.

~~~

Acara seminarpun dimulai, semua peserta duduk dengan rapih dan teratur di kursi. Seminar dimulai dengan pembukaan host atau pembawa acara untuk membuka jalankannya seminar. Di loby hotel semua anak media atau wartawan bergerombol dengan kedatangan seorang laki-laki berusia empat puluh tahun memakai setelan jas hitam, bapak ardiyanto bagaskara. Dia salah satu investor indonesia dari ARK Group, para wartawan mengeliling untuk mewawancara.

"big boss ini serigala, VIP sudah memasuki loby hotel...!", lapor dari kapten ervin.

Mayor alvar yang berjalan di koridor 1 hotel langsung menekan alat komunikasinya, "baik, diterima. seluruh tim, VIP akan segera hadir. Tetap selalu berwaspada...!", perintahnya.

Setelah selesai melakukan wawancara bersama beberapa wartawan di loby, bapak ardiyanto bagaskara dari ARK Group tersebut langsung diiring masuk ke ballroom hotel melalui jalur VIP. Saat memasuki ballroom hotel semua peserta dan tamu VIP seminar bertepuk tangan gemuruh mengiringi masukan bapak ardiyanto bagaskara dari ARK Group yang langsung diantar untuk duduk diatas panggung.

~~~

" Basement Hotel Manhattan "

Saat berlangsungnya seminar di dalam ballroom hotel, terlihat sebuah mobil mercedes berwarna silver memasuki basement hotel Manhattan.

"hallo, aku sudah ada di hotel. Segera bawa barangnya kemari...!", perintah seorang lelaki berbadan tambun berjaket hitam yang berada didalam mobil elf berwarna silver.

"baik, tunggu disana. Sebentar lagi, aku akan sampai di hotel...", jawab suara laki-laki di ujung telepon.

Sesaat lelaki misterius berbadan tambun itu menurunkan ponsel dari telinga setelah sudah selesai dengan panggilan teleponnya, "kita harus pastikan transaksi barang kita kali ini berhasil...!!", tegasnya.

"siap, boss...!!", balas kedua anak buahnya yang ikut berada didalam mobil elf.

~~~

" Di dalam Ballroom Hotel Manhattan "

Pertama-tama acara seminar dibuka dengan sambutan pembukaan dari Host atau pembawa acara. Setelah sambutan kemudian pembawa acara mempersilakan bapak ardiyanto bagaskara dari ARK Group untuk memberikan sekata dua patah kata untuk mengawal jalannya acara seminar tersebut.

"bapak ardiyanto, waktu dan tempat kami persilahkan...!", ucap sang pembawa acara dengan sopan.

Setelah pembawa acara memberikan waktu kepada ardiyanto bagaskara dari ARK Group, akhirnya seminarpun di mulai.

"selamat pagi untuk rekan-rekan dokter sekalian, saya ardiyanto bagaskara dari ARK Group. saya begitu sangat senang sekali melihat para rekan dokter sekalian, baik yang sudah menjadi senior maupun masih junior. Kalian tetap sama yang kelak akan menjadi seorang dokter profesional...", ucap ardiyanto.

Pandangannya beralih melihat para peserta seminar dengan tersenyum lebar, "seperti yang kalian ketahui, sudah terjadi perubahan yang tidak pernah ada sebelumnya di dunia ini. Saya sebagai presiden perusahaan ARK Group dan anggota penelitian dari topik ini. Saya bertanggung jawab menyambut tantangan baru untuk mendorong kemajuan dalam kehidupan manusia, dengan waktu delapan jam kedepan, kita akan membuka pembahasan efektif tentang kesehatan, ekonomi pendidikan, dari berbagai aspek dan dimensi dengan komunikasi profesional ini bisa membuat kita memiliki pandangan yang lebih luas terhadap perkembangan dunia ini juga punya pengetahuan yang lebih jelas pada aspek kesehatan...", jelas bapak ardiyanto.

"mungkin itu saja sambutan dari saya, untuk pembahasan lebih lanjut saya serahkan kepada para pemateri lainnya. Terimakasih banyak...", ucapnya mengakhiri sambutannya.

Para tamu VIP dan peserta juga pembawa acara memberikan tepuk tangan meriah untuk bapak ardiyanto yang telah selesai memberikan sambutan pembukaan seminar.

"Baik, acara selanjutkan kita akan memulai seminar kedokteran ini. Di persilakan untuk pemateri pertama kita yaitu profesor djokro aminoto, Ph.D, Sp.PD untuk memberikan materi pertama mengenai teman biostatistik dalam kesehatan, waktu dan tempat kami persilakan...", ucap pembawa acara.

~~~

Di luar ballroom tepatnya di loby hotel di sana mayor alvar masih berjaga dan memeriksa beberapa tamu dan peserta seminar yang masih melakukan registrasi ulang.

"cobra ini big boss...!", ucap mayor alvar menekan alat komunikasinya, "bantu saya check in di tempat duduk tamu VIP, periksa apa ada personel yang mencurigakan...!"

"baik, komandan. Saya akan segera memeriksanya...", jawab kopral dua patimura.

###

Cetak biru (blueprint) adalah kerangka kerja terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta langkah-langkah atau implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan kerja.

Korps Brigade Mobile atau sering disingkat Korps Brimob merupakan kelanjutan dari organisasi yang berubah nama menjadi Korps Brimob atau Mobrig juga dikenal sebagai salah satu institusi tertua Polri sebagai penerus dari Pasukan Polisi Istimewa yang telah berperan dalam memprakarsai pembentukan institusi tersebut.

Komisaris Besar Polisi adalah tingkat ketiga perwira menengah di Kepolisian Republik Indonesia. Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Kolonel, sama dengan pangkat yang setara di militer. Tanda kepangkatan yang dipakai adalah tiga bunga sudut lima.