Chen Lin menaikkan alisnya dan dengan malas berkata, "Kemampuanku tak sehebat dia, bagaimana mungkin kita memberinya pelajaran?"
Temannya kaget dan berkata, "Kamu kan… akan menjadi Tuan Muda Chen kelak? Suruh saja orang dari luar untuk membalasnya, pasti dia kalah."
"Iya benar, di luar sana banyak yang takut padamu!"
Chen Lin menaruh kartunya dan bertanya, "Apakah aku pernah berbuat seperti ini?"
Dua temannya berpikir sejenak lalu menjawab, "Belum pernah!"
"Aku ke sini hanya untuk bersenang-senang saja, aku tidak ingin menggunakan kekuasaanku untuk menakuti orang lain, aku tidak suka permainan seperti itu, kalian juga seharusnya jangan belajar seperti mereka karena orang seperti mereka tidak seru! Bersama aku saja yang penting masih bisa makan, jangan pikir yang aneh-aneh!"
Chen Lin menegaskan lagi, "Kalau tidak sehebat orang yang menjadi lawan kita, mending kita diam-diam saja. Jangan membahas yang tidak-tidak lagi lagi pula dia juga bukan anak yang memiliki latar belakang."
Ia bukan orang yang perhitungan seperti An Luo, Yin Wushuang juga orang sangat menarik, ia adalah orang pertama yang berani menghadapi siswa-siswa nakal seperti mereka!
Kemarin malam Chen Yirou juga bercerita tentang sosok baik Yin Wushuang padanya.
Ia sangat memahami sifat adiknya sendiri, mendengar ceritanya seperti itu Chen Lin merasa tertarik pada Yin Wushuang.
Untuk apa menggunakan kekuasaan keluarga untuk melawannya?
Jika semua masalah bisa diselesaikan dengan menggunakan kekuasaan, bukankah kita hidup di dunia ini seperti tidak ada artinya?
Ada beberapa hal yang harus kita kejar sendiri barulah menarik.
Yin Wushuang… hihihi, Yin Wushuang.
Semakin dipikir semakin tertarik, Chen Lin melambaikan tangannya sembari berkata, "Ayo ayo ayo aku taruh 100."
Kemudian teman-temannya pun mengelilinginya dengan ekspresi bahagia.
"Datang ke atas sini bermain kartu? Senang sekali?" Tiba-tiba ada suara perempuan yang datang.
Chen Lin menoleh dan melihat Yin Wushuang yang sedang menyender di tembok sambil memegang sebuah buku.
"Melanggar peraturan sekolah no 19, di sekolah dilarang bermain kartu, kalian dihukum menulis karangan bersalah sebanyak 5.000 kata dan membersihkan toilet selama satu minggu penuh."
Kemudian Yin Wushuang pun menutup kembali bukunya dan dengan ekspresi yang datar ia berkata, "Kalau kalian tidak menurut padaku, akan membuat kalian seperti kemarin!"
Chen Lin hanya bisa diam tidak berbicara sama sekali.
Kemudian ia mengingat sesuatu dan berkata, "Yin Wushuang, betapa tidak menariknya jika kita pukul sana pukul sini, bagaimana kalau kita bertaruh bermain kartu saja? Kita lihat siapa yang akan menang?"
Yin Wushuang menaikkan alisnya, ia tidak menyangka Chen Lin bisa memikirkan cara seperti itu.
"Kalau kamu menang, aku akan mengajak temanku untuk membersihkan toilet dan menulis karangan bersalah sebanyak 5000 kata!" Chen Lin menampar mejanya sambil berkata seperti itu.
Yin Wushuang memikirkan sejenak dan mengeluarkan Mo Range untuk bekerja sama dengannya.
"3 bawa 2!" Chen Lin mengeluarkan kartunya.
"Bom!" Yin Wushuang dengan santai berkata
Chen Lin kaget, "Hah?"
"Menang!" Yin Wushuang mengeluarkan kartunya lagi.
Chen Lin sempat terkejut melihatnya kemudian ia pun berkata, "Satu ronde lagi. Yin Wushuang hokinya terlalu bagus!"
-
Ronde kedua giliran Yin Wushuang mengeluarkan kartunya terlebih dahulu, Chen Lin melihat kartunya dan merasa senang.
Kartunya sangat bagus, ia pasti akan menang!
Yin Wushuang mengeluarkan kartunya: "4 bawa 2."
Chen Lin kaget lagi, "Hah?"
Baru saja mulai sudah bisa mengeluarkan kartu bagus?
"Menang!" Yin Wushuang dengan bangga berkata.
-
Ronde ketiga.
"Bom!" Yin Wushuang berkata, "Menang lagi."
-
Ronde keempat.
Yin Wushuang mengeluarkan kartunya, "Bom!"
Chen Lin marah dan menggeser mejanya, "Kamu pasti curang!"
Yin Wushuang melihat jam kemudian mendekati Chen Lin sambil berkata, "Besok jangan lupa membersihkan toilet bersama dengan teman-temanmu yang lain ya! Dan bikin laporannya!"