Zhao Lulu semakin menangis sembari berkata, "Padahal kemarin aku baru ngobrol dengannya, kenapa hari ini dia meninggal begitu saja…"
"Kamu teman korban yang meninggal itu?" Tanya Rong Yun.
Zhao Lulu menggelengkan kepalanya, "Aku sebenarnya tidak kenal, tapi kemarin baru berkenalan dengannya, saat dia di bully aku sempat membelanya."
Mendengar penjelasan dari Zhao Lulu, Yin Wushuang langsung melirik Zhao Lulu.
Yin Wushuang ingat saat dirinya di bully oleh teman-temannya yang lain, Zhao Lulu juga pernah membantu Yin Wushuang bahkan ia rela dirinya sendiri di sakiti orang lain. Ia berasal dari keluarga tidak mampu.
Ketika melihat Yin Wushuang, Zhao Lulu berhenti menangis sembari berkata, "Selamat pagi Yin… teman Yin."
"Selamat pagi juga." Kemudian Yin Wushuang pun pergi ke kelasnya dan mereka juga ikut pergi ke kelas masing-masing.
-
Kelas unggulan…
Chen Yirou duduk di sudut kelas, ia seperti seorang bintang kelas.
Di sebelahnya beberapa murid yang terus memujinya:
"Nona Yirou, hari ini cantik ya!"
"Nona Yirou, kamu pakai skin care apa?"
"Nona Chen, kamu juga melakukan perawatan rambut ya? Rambutmu bagus sekali."
Ming Qianya duduk di paling belakang, dengan wajahnya yang sok imut ia belajar dengan serius, banyak murid laki-laki yang mendekatinya.
"Yaya, kamu adalah Dewiku!"
"Yaya, kamu selalu cantik setiap saat!"
"Yaya akhir pekan ada waktu tidak? Aku ingin mengajakmu pergi ke wahana bermain."
Saat memasuki SMA agar kita tidak sendirian dan kesepian, kebanyakan orang ikut mencari banyak teman dan juga memiliki grup pertemanan.
Dua Grup yang paling kelihatan yaitu Chen Yirou dan Ming Qianya.
Pada saat itu kebetulan Yin Wushuang datang. Hari ini murid kelas unggulan belajar di kelas terbuka mereka akan belajar di taman bunga, dan mereka juga bebas memilih tempat duduk yang membuat mereka nyaman.
Yin Wushuang mencari tempat yang tenang dan tidak ikut bergabung bersama dengan grup lain.
Ia sudah terbiasa dengan hidup sendiri, tapi sifatnya yang seperti ini bagi orang-orang sifat Yin Wushuang ini sangat lucu.
"Karena ia adalah perwakilan murid terpintar nomor satu 1." Ada seorang gadis baru saja berkata demikian.
Tidak lama kemudian ada seorang murid lagi yang menambahkan, "Dia hanya akting saja! Tapi awas saja sampai menyakiti Nona Yirou!"
Gadis itu belum bisa melupakan kejadian saat Yin Wushuang menyindir Chen Yirou kemarin.
Chen Yirou mengeluarkan sekotak cokelat dan berjalan mendekati Yin Wushuang, kemudian ia meletakkan cokelatnya di atas meja sembari berkata, "Ini cokelatnya aku sendiri yang bikin, terimalah!"
Orang-orang yang ada di sekitar mereka tidak mengerti maksud tindakan Chen Yirou kepada Yin Wushuang.
Bukankah kemarin Nona Chen telah disindir oleh Yin Wushuang, kenapa sekarang Chen Yirou justru memberikan cokelat buatannya pada Yin Wushuang?
Ming Qianya juga merasa kesal, ia teringat pada kalimat yang diucapkan Chen Yirou padanya.
Bukankah kemarin mereka berdua sempat adu mulut? Kenapa hari ini tiba-tiba Chen Yirou jadi baik seperti ini.
'Kalau begini caranya, rencana yang telah aku buat akan terhambat.' Pikir Ming Qianya dalam hatinya.
Setelah itu Zhao Lulu pun mengikuti Yin Wushuang masuk ke kelas unggulan, setelah sampai di kelas ia melirik sana-sini dan akhirnya ia pun memilih untuk duduk di sebelah Yin Wushuang.
Karena melihat Zhao Lulu memilih untuk duduk di sebelahnya, Yin Wushuang pun meliriknya.
Sampai siang hari berita tentang pembunuhan yang terjadi di aula lama itu masih terus dibicarakan dan membuat orang takut.
Ada yang mengatakan bahwa pembunuhnya adalah murid yang ada di sekolah ini.
-
Saat siang hari, Yin Wushuang pergi ke kantin sekolah yang ada di dekat kelasnya. Ketika di jalan menuju kantin, ia melewati pepohonan.
Dan tiba-tiba saat Yin Wushuang berjalan, ia mendengar ada suara langkah kaki yang mengikutinya.
Ada murid laki-laki berjumlah sekitar delapan atau sembilan orang yang berjalan di balik pepohonan. Kemudian mereka pun menghentikan langkah Yin Wushuang.
Mereka adalah orang-orang suruhan musuh Chen Yirou .
"Yin Wushuang, kamu kira kamu hebat? Atau keren? Bisa mendapat perhatian dari Chen Yirou, kamu kira kamu menang? Kamu senang kan, sudah melapor ke guru kemarin?"
Laki-laki yang berada di sebelahnya tertawa sembari berkata, "An Ge, tidak usah basa-basi lagi dengannya, cepat pukul saja!"
"An Ge, gadis ini tidak boleh diloloskan lagi! Apalagi di sini tidak ada CCTV, setelah memukulnya kita langsung kabur!"