Saran dari Lan Yuanxiao masih bisa diterima oleh Yin Wushuang, karena saat ini pedangnya juga masih belum bisa digunakan lagi karena Dongfang Nu telah menghancurkan pedangnya.
Pada saat ada yang tiba-tiba menyerangnya menggunakan senjata, ia juga tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan yang dimilikinya saja.
Kemudian Yin Wushuang pun mengumpulkan energinya, lalu ia memukulkan ke arah depan!
Saat itu di depannya ada sebuah gunung, saat ia memukul ke arah depan, energinya sampai membuat gunung itu berlubang dan membuat burung-burung yang ada di sana ketakutan dan terbang pergi.
Lan Yuanxiao merasa sangat puas dengan sarung tangan itu, "Akhirnya tidak merugikan banyak bahan yang aku gunakan."
Setelah itu, ia melihat Yin Wushuang sambil tertawa, "Nona Yin, aku kan sudah berhasil, apakah kamu mau memberiku sedikit imbalan?"
Imbalan?
Yin Wushuang beberapa waktu ini telah menjual banyak obat Dan dan mendapatkan banyak keuntungan sehingga uang yang berhasil ia kumpulkan juga lumayan banyak.
Dan Lan Yuanxiao pasti juga akan membutuhkan uang.
Kemudian Yin Wushuang pun mengeluarkan uang untuknya. Tapi ia malah tertawa, "Aku tidak mau uang, aku hanya ingin berjanji padamu."
"Janji apa?" Yin Wushuang bingung, karena jika dengan memberinya uang bisa menyelesaikan masalah, ia akan menggunakan uang saja.
"Ke depan nanti, Nona Yin tidak boleh menjadi musuhku!" Lan Yuanxiao sangat serius berkata seperti itu.
Yin Wushuang lalu mengerutkan kening lagi sembari berkata, "Kalau orang tidak mencari masalah denganku, aku juga tidak akan mencari gara-gara dengannya."
Ucapan Lan Yuanxiao membuatnya bingung, kenapa harus 'Nanti atau masa depan'?
Sebenarnya apa maksudnya? Apakah ke depannya ia akan bertanding dengan Lan Yuanxiao?
"Hari ini adalah hari terakhir, Shengxian Meng akan ditutup. Nona Yin, sampai berjumpa liburan musim dingin nanti." Lan Yuanxiao tertawa lalu pergi meninggalkannya sendiri.
Aturan sekolah di sini sangat berbeda dengan kehidupan manusiawi.
Ketika pada kehidupan manusiawi, pendaftaran sekolah sudah ditutup, maka di Shengxian Meng murid-murid baru akan diliburkan.
Yin Wushuang melihat langit dan berkata dalam hati, "Besok, aku sudah bisa bertemu dengan Wuchen!"
-
Keesokan harinya, saat sore hari, banyak murid yang sudah melepaskan jubah mereka dan mengganti pakaian mereka. Entah itu baju olahraga atau baju santai, dan mereka pun bersiap-siap meninggalkan tempat ini.
Bahkan ada orang yang memainkan PSP dan mendengarkan musik MP3!
Ada temannya yang di kelas Huang sedang menggunakan headset di telinga, dan mendengarkan musik sambil ikut bernyanyi!
Saat itu wajah Nan Ya tampak sangat sedih, "Libur sudah tiba tapi aku masih tetap tidak ada perubahan."
Sementara Xuanyuan Qianqian, "Idolaku sudah mengeluarkan album lagi, aku harus beli!"
Han Wu mengenakan jasnya, seolah-olah sudah bersiap mengubah dunia, sembari mengeluarkan HP ia berkata, "Sudah aku bilang berapa kali ya, jangan beli saham xx, pasti akan rugi!"
Yin Wushuang berusaha beradaptasi dengan semua situasi yang ada seperti saat ini.
Di dalam cincin phoenix, Mo Baobao berkata[Aku sangat salut pada mereka, 2 jenis identitas berubah menjadi satu.]
[Apakah mereka sudah terbiasa?]Mo Range berkata.
Yin Wushuang juga menganti pakaiannya dan duduk di atas labu Qi Bao meninggalkan Shengxian Meng.
Saat ia meninggalkan Shengxian Meng, di sebuah gunung ada seorang perempuan memakai jubah putih yang sedang duduk di atas sana.
Wanita itu sangat cantik, tapi ia tidak memiliki energi sama sekali, ia adalah manusia biasa.
Di belakangnya ada seorang yang berjenggot.
Ia berkata pada Dongfang Ya, "Nona Dongfang, di atas gunung angin sangat kencang, kamu pasti tidak akan kuat, lebih baik kamu kembali..."
Piakk!
Dongfang Ya seketika menatapnya dan menendangnya, "Kurang ajar, kamu menyindirku mentang-mentang aku tidak memiliki kekuatan lagi sehingga tidak mampu menghadapi rasa dingin begitu?"
"Tidak, tidak, bukan seperti itu maksudku!" Ia berkata demikian sambil berlutut pada Dongfang Ya.
Dongfang Ya mendengar ucapannya baru merasa lega. Dia menatap Yin Wushuang dengan penuh rasa benci, "Yin Wushuang kalau bukan Direktur yang melindungimu, pasti ayahku sudah mengutus orang untuk membunuhmu!"