Chereads / Permaisuri Kembali ke Sekolah / Chapter 357 - Mungkin Salah Dengar

Chapter 357 - Mungkin Salah Dengar

Murid kelas Huang sudah terbiasa dengan sindiran dan ejekan dari orang-orang yang ada di sekitarnya.

Tapi mereka takut jika Yin Wushuang belum terbiasa dengan sikap orang lain terhadap kelas mereka, karena tidak ada lagi kelas yang dianggap paling jelek selain kelas yang mereka tempati saat ini.

Saat mereka melihat Yin Wushuang dan baru ingin menenangkannya, tidak disangka sikap Yin Wushuang jauh lebih santai dibandingkan mereka.

Yin Wushuang sama sekali tidak mempedulikan mereka, ia mengenakan pakaian panjang yang menutupi tubuhnya, rambutnya juga di sanggul ke atas.

Penampilan yangs seperti ini adalah gaya khas murid kelas Huang.

Yin Wushuang berjalan dengan sangat santai, seperti tidak terganggu dengan dunia luar, ia tampak seperti sebuah boneka porselen.

Tatapan matanya terlihat tajam, sehingga membuat orang lain yang melihatnya sangat takut padanya.

Sikap Yin Wushuang membuat teman-teman mereka semakin optimis dan mengakui keberadaannya.

Tidak mempedulikan apapun yang terjadi, Yin Wushuang hanya berjalan dengan sikapnya seperti biasanya!

Para murid kelas Huang itu berjalan melewati orang-orang tanpa mendengarkan sindiran dan ejekan dari mereka.

 -

Lalu Nan Ya mengajak Yin Wushuang ke tempat barter dan menunjukkan padanya, "Di tempat ini kamu bisa melakukan pertukaran obat Dan, bahan obat, senjata dan lainnya, oh iya kadang-kadang di sini juga bisa muncul hewan yang memiliki kekuatan loh!"

Saat memesan, kebetulan tempat ini sangat ramai sehingga saling mereka berjalan sambil menabrak satu sama lain.

Lalu Nan Ya membawa Yin Wushuang datang ke sebuah toko arak, "Ini adalah Toko arak terbesar yang ada di belakang gunung Shengxian Meng, toko ini bernama Bai Wei Xuan."

Ketika mereka sampai di depan pintu sudah ada yang menyambut mereka, "Para pangeran dan putri ingin makan apa? Silakan masuk ke dalam!"

Seorang murid menjulurkan tangannya dan berkata, "Mau pesan sayur favorit! Dimasaknya dengan cara yang dulu ya! Pesan satu mangkok dan sumpit lagi ya!"

"Baiklah!" Setelah menerima pesanan darinya pelayan itu pun berlari menuju ke dapur.

Saat Yin Wushuang baru ingin masuk tiba-tiba ia mendengar ada suara yang memanggilnya, "Nona Yin!"

Yin Wushuang menoleh ke belakang dan ternyata semua orang yang ada di sana adalah orang asing yang tidak dikenalnya, ia sama sekali tidak mengenal satu pun orang yang ada di sana.

Saat itu Nan Ya juga mendengar ada yang memanggil Yin Wushuang, ia pun bertanya, "Ada yang memanggilmu?"

Yin Wushuang tetap berjalan ke depan dan berkata, "Mungkin salah dengar, orang yang bermarga Yin juga sangat banyak."

"Iya sih benar juga!" Nan Ya melanjutkan perkataannya, "Restoran ini sayurnya enak, kamu coba!"

 -

Di sini ada seorang pangeran yang berjubah putih.

Ia adalah murid kelas Tian, ia sangat spesial karena saat ia muncul semua orang langsung jatuh hati padanya.

Ketika orang lain melihatnya mereka akan melotot padanya dan berkata, "Itu… itu bukannya Shangguan Haoyue? Orang yang berbakat nomor satu di Shangguan Haoyue?"

Wajahnya yang tampan dan bersih, sikapnya yang lemah lembut, dan hatinya sangat baik dan tidak sombong membuat semua orang suka padanya.

Terutama para gadis yang ada di Shengxian Meng, semuanya sangat menaruh hati padanya.

Ketika Shangguan Haoyue hanya berjalan saja, mereka akan berkerumun mendekatinya.

"Pangeran Shangguan, ada perasaan yang tidak dapat kujelaskan padamu."

"Pangeran Shangguan ini adalah dompet kecil yang aku buat untukmu, semoga kamu bisa menerimanya ya."

"Pangeran Shangguan…"

Berada di tengah kerumunan banyak orang, wajah Shangguan Haoyue terlihat tidak biasa, ia sudah lama tidak melihat Yin Wushuang sehingga ia langsung memanggilnya.

Tapi keadaanya sekarang sungguh menyiksa, ia dikelilingi banyak orang membuatnya sulit untuk mengejar Yin Wushuang.

Ia terus melihat ke depan dan mencari sosok Yin Wushuang yang sekilas sempat ia lihat.

Apa mungkin ia salah melihat orang?

Shangguan Haoyue merasa kecewa dan kemudian dengan sopan berkata, "Maaf, aku harus kembali ke asrama untuk menyelesaikan urusanku."