Beberapa hari kemudian, Kota Gangcheng kembali tenang seperti semula.
Para penduduk Kota Gangcheng tidak boleh sembarangan membicarakan atau membahas mengenai kasus Zhou Qu bersama gengnya zhoubang, jika ada yang berani sembarangan maka akan dilaporkan pada pihak kepolisian.
Perkembangan teknologi yang canggih ini, membuat informasi dan berita apapun dapat menyebar dengan sangat cepat. Bahkan gosip-gosip yang tidak baik pun juga dapat menyebar dengan cepat melalui internet. Kemarin kasus Zhou Qu bersama dengan geng zhoubang sempat menjadi perbincangan di sosial media dan ada beberapa artikel yang membahas tentang kasus tersebut. Namun itu semua tidak berlangsung lama, dalam waktu yang cukup singkat informasi tentang kasus tersebut menghilang.
Benar atau tidaknya kasus itu, tidak ada satu orang pun yang tahu.
Kasus yang belum dicari tahu kebenarannya itu kini sudah hilang dengan cepat.
-
Sementara di rumah sakit Xian, ruang inap Jun Shangxie.
Ada seorang perawat yang tersipu malu dan masuk ke dalam ruang rawat inap tersebut, "Tuan Jun, aku.... datang ke sini untuk mengecek kondisimu."
Ia kemudian menarik baju Jun Shangxie dan detak jantung perawat itu berdebar kencang.
Tidak lama kemudian ia dengan sangat malu mengangkat kepalanya dan melihat sosok pangeran Jun Shangxie.
Jun Shangxie meskipun hanya mengenakan baju pasien saja tetap terlihat sangat tampan.
Wajahnya yang begitu tampan layaknya seorang artis yang memiliki banyak fans di luar sana.
Bola matanya yang indah dan bibirnya yang manis membuat orang-orang ingin merasakan ciumannya.
Jun Shangxie sedang memegang buku dan sedang serius membuka satu persatu halaman untuk dibaca, dan sepertinya tidak mendengar kedatang perawat itu ke kamarnya.
Jantung perawat itu berdebar sangat kencang, seakan-akan jantungnya ingin keluar.
Ia tidak pernah melihat lelaki yang sangat sempurna seperti Jun Shangxie ini.
Ketika perawat itu baru akan melangkahkan kakinya lagi, Jun Can langsung berdiri dan berkata "Apakah di rumah sakit Xian ini pelayanannya begitu ramah?"
"Apa, Apa?" Perawat itu terbengong.
Sesaat kemudian datanglah seorang dokter profesional, 2 dokter khusus dan 7 perawat untuk memeriksa kondisi kesehatan Jun Shangxie. Jun Can melihatnya kaget dan berkata "Kalau orang tidak tahu pasti mengira bahwa Tuan Jun terkena penyakit kanker!"
"Kalau begitu aku permisi ya!" Perawat itu tidak enak hati berada di dalam sana dan meninggalkan ruang tersebut.
Setelah perawat itu pergi, Jun Can langsung duduk kembali di kursinya.
Jun Shangxie kali ini terluka, Jun Can merasa takut dan ia juga tidak ingin dipecat. Apapun yang dikatakan Jun Shangxie ia pasti menurutinya.
Lalu Tuan Jun menutup bukunya dan bertanya "Dia di mana?"
"Nona Yin dua hari yang lalu telah datang ke sini, dia menitipkan kepada perawat sekuntum bunga untukmu, dia hanya bertanya tentang kondisi kesehatanmu saat ini, tapi ia tidak datang langsung menjengukmu."
Jun Can bisa menebak bahwa luka Jun Shangxie ini pasti ada hubungannya dengan Yin Wushuang, karena selama ini yang ia tahu Jun Shangxie tidak pernah terluka.
"Kondisi di Dijing bagaimana?"
"Keluargamu marah besar dan menyuruhmu cepat kembali ke sana!"
Jun Shangxie awalnya kelihatan marah namun ia mencoba menahan emosinya dan kemudian tenang kembali.
Kemudian ia melihat jam yang ada di dinding, saat itu jam menunjukkan pukul 12.20.
Jun Can kemudian berpikir dalam hatinya dan berkata dengan perlahan "Hari ini seharusnya Nona Yin datang ke rumah sakit."
Jun Shangxie dengan cepat mengganti pakaiannya dan keluar dari kamarnya.
-
Gerbang rumah sakit....
Yin Wushuang datang membawa bunga dan pergi menuju ke kantor dokter khusus yang menangani Jun Shangxie untuk menanyakan kondisinya saat ini.
Awal luka pada tubuh Jun Shangxie hanya luka biasa, tetapi karena perubahan pada dirinya membuat tubuhnya semakin terluka.
Biasanya dokter selalu yang menangani Jun Shangxie di kantornya.
Tapi kali ini tidak demikian.
Di dalam kantornya tidak ada satu orang pun di sana, Yin Wushuang merasa sangat heran lalu ia membalikkan badannya.
Ternyata di belakangnya ada seorang laki-laki yang memakai baju tentara.